18.7.22

DAMPAK DARI KEBIJAKAN ORGANISASI YANG EGOIS

 

Essay Ujian Akhir PIO

Semester Genap T. A 2021/2022

Dosen Penggampu: Dr. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh: Tiyas Wulandari (21310410108)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



    Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin global, pengelolaan suatu organisasi harus dilakukan secara professional serta produktif, sehingga organisasi tetap dapat bertahan dan terus berkembang seiring dengan kemajuan jaman. Dalam sebuah organisasi Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja merupakan aset utama. Pada dasarnya tenaga kerja dapat mempengaruhi eksistensi organisasi di masa yang akan datang, maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik dan tepat. Dengan pengelolaan tenaga kerja yang baik akan mampu menciptakan kinerja karyawan yang optimal dalam organisasi.

        Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009: 18). Dalam usaha pencapaian tujuan organisasi/perusahaan, tinggi rendahnya kinerja seorang karyawan tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam individu maupun dari luar individu. Tinggal bagaimana kebijakan organisasi mampu menyelaraskan antara faktor-faktor tersebut.

       Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:67) Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Selain itu, menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001: 82) faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, kepekerjaan yang mereka lakukan, serta hubungan mereka dengan organisasi

     Terdapat banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam sebuah organisasi, dari beberapa pendapat para ahli, dapat ditarik garis besar faktor yang mempengaruhi kinerja. Faktor pertama kemampuan karyawan, motivasi yang diperoleh, kondisi pekerjaan dan lingkungan kerja, dan sistem kompensasi.

    Dalam organisai tak jarang terdapat beberapa habatan yang dihadapi oleh pemimin maupun karyawan. Salah satu persoalan yang dihadapi oleh karyawan dalam organisasi adalah kebijakan organisasi yang tidak tepat. Permasalahan dimulai ketika salah satu karyawan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi, kebijakan organisasii tempat bekerja dinilai sangat egois/selfish. Organisasi tidak mendukung karyawan untuk melakukan studi lanjutan seperti tidak bersedia memberikan beasiswa, tidak memberikan ijin kepada karyawan untuk melaksanakan studinya, tidak memberikan keringanan cuti saat ujian, serta sama sekali tidak peduli dengan progres pendidikan lanjutan yang ditempuh karyawan.

        Persoalan yang dihadapi olah karyawan tersebut tentu berkaitan dengan faktor yang telah diuraikan diatas. Kebijakan organisasi dan lingkungan kerja yang egois/selfish akan berpengatuh pada kepuasan dan kualitas kerja atau kinerja karyawan. Sehingga kebijakan organisasi yang tidak mendukung karyawan untuk mengembangkan kualitas diri tentu akan berpengaruh terhadap eksistensi organisasi dimasa yang akan datang.

    Langkah yang bisa saya lakukan sebagai karyawan organisasi dalam menyikapi permasalahan tersebut yang pertama adalah membuktikan dengan tindakan bahwasannya pendidikan tersebut penting sebagai bekal dalam meningkatkan kinerja kita diorganisasi. Sehingga diharapkan organisasi menyadari dan dapat mendukung pendidikan karyawan dengan memberikan ijin untuk menempuh pembelajaran serta memberikan cuti saat melaksanakan ujian. Meskipun dukungan yang diberikan tidak berupa dana/ beasiswa hal tersebut juga mampu melancarkan kegiatan karyawan dalam menempuh pendidikann sekaligus bekerja maksimal dalam organisasi.

    Ketika tindaka saya belum juga berhasil merubah kebijakan organisasi. Kemungkinan saya akan melakukan diskusi dan negosiasi dengan pemimpin organisasi. Menyampaikan mengenai pentingnya peran organisasi dalam mendukung karyawan melakukan pendidikaan lebih lajut. Karena disaat karyawan mampu berkembang dan meningkatkan potensi dirinya hal tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Sehingga perusahaan atau organisasi juga akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kinerja karyawan. Dengan kualitas sumber daya manusia atau karyawan yang baik dan kinerja maksimal akan mendukung eksistensi organisasi.

     Langkah terakhir yang akan saya lakukan untuk menghadapi kebijakan yang egois/selfish organisasi. Saya selaku karyawan mengambil jalan terakhir untuk mengundurkan diri dari organisasi tersebut. Karena dirasa kebijaakan serta lingkungan kerja yang tidak mendukung dan sama sekali tidak peduli dengan progres karyawan tidak akan dapat mengembangkan karyawan maupun organisasi. Mungin saja organisasi tersebut tidak mampu bertahan menghadapi perubahan dimasa yang akan datang.

    Dalam  sebuah organisasi pengelolaan SDM atau karyawan yang dilandasi pemahaman mengenai unsur  SDM tersebut dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh karyawan sehingga menciptakan produktifitas pegawai dalam bekerja dan memberikan keuntungan langsung kepada organisasi. Kebijakan organisasi dan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dan diberlakukan secara tepat akan mendukung berkembangnya organisasi dan eksistensi organisasi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2018). ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN. JIAGANIS, 3(02), 1-17

0 komentar:

Posting Komentar