19.7.22

Solusi bagi karyawan dalam menyikapi sebuah organisasi yang egois/selfish

 

Essay Ujian Akhir PIO (Psikologi Industri & Organisasi)

 

Semester Genap  T.A 2021/2022

 

Dosen pengampu : Arundathi Shinta

 

Lisa Devita Saripi (21310410106)







Organisasi adalah sebuah wadah untuk  sekumpulan orang yang berkerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya. Menurut seorang Prof. Dr. Sondang P. Siagian, Organisasi adalah sutu bentuk persekutuan antara dua orang lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. 

Di samping itu, organisasi perlu manejemen agar bisa berfungsi sesuai tujuan awal didirikannya organisasi, yakni bisa memenuhi kebutuhan dan tujuan seseorang atau sekelompok orang. Organisasi dan manejemen dengan demikian seperti dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling terkait dan saling membutuhkan. Di sisi lain, baik oraganisasi maupun manejemen juga membutuhkan kehadiran manusia dan menempatkan manusia pada posisi sentral. Tidak hanya manejemen yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi akan tetapi kebijakan serta perilaku di dalam organisasi sangat mempengaruhi berjalannya sebuah organisasi.

 Persoalan yang sering di dapati dalam sebuah organisasi yakni, kendala dalam sumber daya manusia, budaya organisasi, dan perencanaan dari pihak eksternal. Salah satu perilaku yang sering di dapatkan dalam sebuah organisasi seperti kebijakan yang sangat egois atau egois yang tidak memfasilitasi karyawannya untuk menuntut ilmu lanjutan. Sehingga tulisan ini tertuju pada sikap egois atau egois sebuah organisasi pada karyawannya. Dapat kita lihat bahwa organisasi yang menyediakan semua kebutuhan karyawan yang sedang menempuh ilmu pengetahuan seperti beasiswa, sedang melaksanakan uas, dan harus peduli dengan kemajuan yang sedang dikerjakan. Karena pada dasarnya ketika karyawan berhasil mempelajari ilmu lanjutan,    itu berpengerahu pada kinerja sebuah organisasi serta menguntungkan organisasi tersebut.

Sehingga pertanyaan yang di jawab dalam tulisan ini adalah apa jadinya dengan dunia kerja di masa depan yang selalu mendambakan tenaga kerja yang berkualitas, namun harus ada kebijakan yang mementingkan diri sendiri/egois Dan J menjelaskan apa yang akan dilakukan bila Anda menjadi karyawan pada organisasi tersebut. Anda / tidak meminta menuntut ilmu lanjutan. Pertanyaan seperti ini sangat penting kita pertanyakan pada diri sendiri sebelum nantinya kita bekerja di suatu organisasi ataupun perusahan.Schein (1999) dalam Adi dan Kuncono (2007) mengatakan bahwa budaya etis dalam perusahaan adalah sesuatu yang penting, karena suatu keputusan yang dibuat tanpa kesadaran budaya akan mengakibatkan konsekuensi yang tidak terduga dan tidak diinginkan. Maka dari itu kita sebagai karyawan harus tahu bagaimana caranya menyikapi kebijakan selfish/egois ini.

 

Cara menyikapi kebijakan selfish/egois pemimpin.

  1. Jangan masukkan sikap atasan ke dalam hati. Karena ketika pemimpin tidak memiliki kecerdasan emosioanal yang cukup maka kita harus memulainya dengan berempati. Karena dengan mulai berempati ini dapat membuat kita terhindar dari fikiran negatif
  2. Berikan contoh pada atasan. Dengan kita memberikan contoh bagaimana nantinya ketika kita menjadi karyawan yang mengikuti studi lanjutan akan sangat sibuk dan harus meminta cuti  pada waktu kerjanya nanti.
  3. Identifikasi kenapa atasan tidak memberikan keringanan pada kebijakannya. Karena hal ini bisa jadi dikarenakan pemimpin tidak mau membedakan setiap karyawannya atau karena pemimpin membutuhhkan kita agar perusahan berjalan dengan baik.
  4. Lebih banyak speak up.
  5. Sikapi segala sesuatunya dengan positif.

Dengan menyikapi beberapa poin di atas dapat membantu kita untuk bisa ikut studi lanjutan walaupun mendapati kebijakan pemimpin yang selfish/egois. Dan hal di atas juga digunakan untuk menjawab pertanyaan kedua. Sehingga siap tidak siap di perusahan apapun kalau nantinya kita tempuh ada saja pemimpin yang selfis/egois.

 

DAFTAR PUSTAKA

Yuda Alfi. (2021). Pengertian organisasi,unsur,ciri,bentuk,dan jenis yang perlu diketahui . Di kutip di https://www.bola.com/ragam/read/4555498/pengertian-organisasi-unsur-ciri-bentuk-dan-jenisnya-yang-perlu-diketahui . pada tanggal 18/07/2022.

Justiliria. (2017). Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap Prestasi Karyawan Pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN Tiur Rajagukguk . Jil. 3 Tidak 2. Hal: 124-125

Perani Ayu Putih. (2021). Kendala-Kendala yang Muncul Ketika Menerapkan SMKI di Organisai. Di akses di https://proxsisgroup.com/kendala-kendala-yang-muncul-ketika-menerapkan-smki-di-organisasi/ . Pada tanggal 18/07/2022.

Ekrut Media. (2021). Catat, ini 5 cara menghadapi sikap atasan yang menyebalkan. Di akses di https://www.ekrut.com/media/4-cara-menghadapi-sikap-atasan-yang-menyebalkan. pada tanggal 18/07/2022.

Sobirin Achmad. (2016). Perilaku Organisasi. Hal: 5-6

0 komentar:

Posting Komentar