21.7.22

Sikap Pemimpin Menurut Niccolo Machiavelli

 Essay Ujian Akhir Psikologi Sosial
Semester Genap
Tahun 2021/2022
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M. A
Muslimin
21310410065


Pemimpin adalah agen  perubahan, yaitu seseorang yang bertindak mempengaruhi orang lain lebih dari tindakan orang lain mempengaruhi dirinya. Kepemimpinan terjadi ketika satu kelompok mengubah motivasi atau kompetensi orang lain dari kelompok tersebut.

Hubungan pemimpin dengan kekuasaan adalah ibaratkan gula dengan manisnya, ibaratkan garam dengan asinnya. Dua-duanya tak terpisahkan. Kepemimpinan yang efektif (effective leardership) terealisasi pada saat seorang pemimpin dengan kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

Jadi, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna serangkaian tujuan (Stephen P. Robbins, 2003:130). Kepemimpinan juga dimaknai sebagai proses mempengaruhi tidak hanya dari pemimpin kepada pengikut atau satu arah melainkan timbal balik atau dua arah. Pengikut yang baik juga dapat saja memunculkan kepemimpinan dengan mengikuti kepemimpinan yang ada dan pada derajat tertentu memberikan umpan balik kepada pemimpin. Bahkan kepemimpinan bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk mempengaruhi orang lain agar mampu memahami serta menyetujui apa yang harus dilakukan sekaligus bagaimana melakukannya, termasuk pula proses memfasilitasi upaya individu atau kelompok dalam memenuhi tujuan bersama. (Gary Yukl, 2009:26)

Persoalan yang sering dijumpai yang berkaitan dengan pemimpin mempunyai karakter seperti apa yang telah digambarkan oleh Machiavelli, yang menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuannya, tanpa mementingkan moral sebagai landasannya, terlebih lagi, ketika berhadapan pihak eksternal organisasi, tidak selalu untuk diri sendiri, kadang pemimpin yang memiliki karakter seperti pendapat Machiavelli saat mendapatkan keuntungan finansial yang didapat atau dimanipulasi dari pihak eksternal tersebut kemudian diberikan untuk kesejahteraan semua anak buah organisasi. Ini dilakukan demi membeli kesetiaan anak buahnya dan mempertahankan kekuasaannya.

Jadi pertanyaan yang perlu dijawab terhadap sikap pemimpin untuk menjalankan kekuasaan dengan melihat hal  positif dari gagasan Machiavelli. Hal ini penting dibahas supaya bisa mencegah tindak kecurangan yang dilakukan oleh pemimpin untuk menjalankan kekuasaan yang ia dapat.  Agar untuk menguntungkan banyak pihak dari hilangnya tindakan curang di sebuah organisasi, pihak yang diuntungkan juga termasuk pemimpin itu sendiri. Dan menjadi pemimpin yang memiliki sikap yang baik.

Pemimpin yang baik harus memiliki sikap yang bijaksana dan cerdas, supaya bisa melihat hal-hal yang negatif menjadi positif. Sikap pemimpin yang bijak dan cerdas tidak mudah untuk terprovokasi sebuah gagasan dan menjadikannya bertindak yang negatif. Dan juga pemimpin yang bijaksana menjadi dari sikap-sikap yang melenceng hanya demi sebuah kekuasaan yang sifatnya sementara dan hanya salah satu hal duniawi.

Daftar Pustaka

Gary Yukl, 2009:26. Kekuasaan dalam kepemimpinan. https//:www.binus.ac.id/manajemen/2018/05/Kekuasaan-dalam-kepemimpinan.

Stephen P. Sikap Pemimpin Menurut Machiavelli.

https//:www.binus.ac/sikap-pemimpin-menurut-machiavelli.
Diakses pada tanggal 20 Juli 2022 pukul 22.51 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar