18.7.22

PROBLEMATIKA KEBIJAKAN KERJA

 PROBLEMATIKA KEBIJAKAN KERJA

Nama : Rahayu Nur Kholifah
NIM : 21310410079
Ujian Akhir Semester Essay 
Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi 
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Selfish dalam bahasa Indonesia artinya egois atau mementingkan diri sendiri.

Dalam berorganisasi ataupun bekerja ada beberapa yang harus dipahami yaitu mengenai perilaku organisasi, budaya organisasi, komitmen organisasi dan juga komunikasinya.

Definisinya terkait perilaku organisasi adalah  suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). sebuah bidang yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplindisiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta teori organisasi.

Terdapat 4 aturan kinerja yaitu :

1. Produktivitas yang efektif dan efisien, yakni minimal biaya dengan tepat guna atau

sasaran.

2. Absensi, yakni rasio antara jumlah jam kerja dengan jam kerja seharusnya.

3. Kepuasan kerja

4. Tingkat perputaran tenaga kerja (Labor turn over), yakni perbandingan antara jumlah

karyawan yang masuk dan yang keluar dibagi jumlah tenaga kerja.

Pada umumnya perusahaan itu dalam bentuk organisasi, yaitu kerjasama antara beberapa orang yang membentuk satuan kerjasama tersendiri. Dalam budaya organisasi dapat di definisikan sebagai perangkat sistem nilai, keyakinan, asumsi, atau norma yang berlaku yang telah disepakati oleh seluruh anggota organisasi sebagai pegangan untuk nanti melakukan pemecahan masalah dalam organisasi.

Dalam budaya organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai yang di analisa dalam setiap anggota atau karyawan, itulah mengapa budaya organisasi/perusahaan merupakan jiwa organisasi dan anggotanya/karyawannya.

Budaya yang kuat dan positif akan sangat berpengaruh pada perilaku dan efektivitas kinerja perusahaan, seperti yang dinyatakan oleh Deal dan Kennedy (1982) lalu Miner (1990) juga Robbins (1990) yaitu :

1.     Perilaku karyawan secara tidak disadari terkendali dan terkoordinasi

2.     Para anggota atau karyawan merasa komit dan loyal terhadap organisasi atau perusahaan

3.     Adanya musyawarah dan kebersamaan sebagai bentuk partisipasi,pengakuan, dan penghormatan terhadap karyawan

Budaya organisasi adalah suatu konsep yang sangat bervariasi,, mengapa ? karena banyaknya pandangan, pendekatan, dan juga minat masing-masing dan dismaping itu juga karena sumbernya. Adapun fungsi adanya budaya organisasi ini adalah :

1.     Budaya memiliki peran pembeda, budaya kerja menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lainnya

2.     Budaya organisasi membawa rasa identitas bagi anggotanya

3.     Budaya organisasi mempermudah adanya pertumbuhan komitmen lebih luas

4.     Budaya organisasi meningkatkan kemantapan dalam sistem sosial

Pada intinya budaya organisasi yang benar-benar dikelola dengan baik sesuai kebutuhan dan tujuannya akan berpengaruh dan menjadi pendorong bagi karyawan untuk tetap berperilaku positif, dedikatif dan produktif.

Adapun komitmen dalam organisasi yaitu dengan karyawan bisa melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di perusahaan yang harus dijalani sesuai prosedurnya, juga tidak melenceng atau mengabaikan tugas yang sudah seharusnya dikerjakan dalam organisasi tersebut.

Adapun ketika ada perusahaan atau organisasi yang luar biasa berkualitas akan tetapi kurang sekali dalam soal kebijakan antara individu maupun kelompok mungkin akan sangat berpengaruh terhadap keunggulan perusahaan tersebut.

Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan meminta atau mengajukan kepada pihak perusahaan untuk mengubah suatu kebijakan yang selfish menjadi kebijakan yang dapat diterima oleh beberapa karyawan. Perusahaan bisa memakai atau melihat acuan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kebijakan yang sesuai dan dapat diterima. Terkadang beberapa perusahaan memang berbeda-beda dalam memasang kebijakan, dan semua sudah sesuai dengan aturan yang dibuat dan akhirnya semua bergantung pada karyawan masing-masing masih mau untuk melanjutkan atau mengundurkan diri.

 Jika diposisi karyawan yang mau melanjutkan pendidikan dan dari pihak perusahaan tidak memberi kebijakan bisa memilih beberapa opsi keputusan

1.     Bisa mengajukan pengunduran diri setelah berhasil daftar dan diterima untuk melanjutkan pendidikan dengan alasan yang jelas dan dapat diterima.

2.     Bisa bertahan bekerja di dalam perusahaan tersebut dan tetap melanjutkan pendidikan meskipun kebijakannya tidak sesuai dengan yang diharapkan

Kedua opsi tersebut bisa dipakai sesuai dengan keinginan, adapun opsi keputusan selain itu tergantung pada orang yang mengalami.

 

Referensi :

TY MM. (2010). Perilaku Organisasi. Karyailmiah.mercubuana.ac.id

HE Sutrisno. (2019). Budaya Organisasi. Jakarta:Prenada Media Group




0 komentar:

Posting Komentar