20.7.22

Perilaku Niccolo Machiavelli di Dunia Kepemimpinan

Essay Ujian Akhir Psikologi Sosial
Semester Genap
Tahun 2021/2022
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M. A
Ahmat Ramadanil
21310410077

Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan sebuah organiasi. Namun dalam usaha pencapaian tujuan tersebut tetap memperhatikan perilaku para bawahan dimana perilaku tersebut membentuk sebuah budaya dalam organisasi. Perilaku para bawahan tersebut sebagai pertimbangan oleh pemimpinan untuk mengambil keputusan. Teori X dan Y merepresentasikan perilaku individu yang antagonis dan kooperatif dalam organisasi. Dengan memahami perilaku yang berbeda maka pendekatan situasional sangatlah tepat melalui kepemimpinan partisipatif. Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun pemimpin memiliki wewenang penuh terhadap kendali organisasi, tetap tidak bisa mengesampingkan peran para bawahan.

Teori kepemimpinan jalan tujuan menerangkan bagaimana perilaku seorang pemimpin memengaruhi motivasi dan prestasi kerja bawahannya, dalam situasi kerja yang berbeda-beda. Kemampuan mengendalikan sumber daya dan serta faktor lain untuk mencapai tujuan organisasi merupakan usaha yang harus dilakukan dalam setiap organisasi. Komunikasi sangat penting dalam manajemen karena merupakan salah satu alat untuk memandu, memotivasi, memantau atau mengamati dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan. Biasanya komunikasi akan memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda sesuai dengan kondisi, tema, dan peserta yang terlibat dalam acara komunikasi tersebut. Organisasi perlu berkomunikasi dengan lancar dan efektif ketika mencapai tujuan mereka untuk memastikan peningkatan berkelanjutan atau peningkatan kualitas dalam kinerja organisasi dan kinerja sumber daya manusia. Oleh karena itu, hampir semua anggota organisasi harus memahami proses komunikasi organisasi agar dapat memahami dengan benar bahwa tidak ada kesalahan dalam komunikasi di antara mereka.

Permasalahan mendalam yang dialami Niccolo Machiavelli adalah bagaimana cara dia mengatasi kesulitan didalam dunia politik. Hal ini sangat penting karena situasi politik pada masanya itu menjadi bidak dalam medan politik kekuasaan yang sangat besar. Perancis, Jerman, dan Spanyol adalah negara-negara utama yang berusaha meraih hegemoni terhadap semenanjung itu. Demi kepentingan mempertahankan diri, negara-negara kota Italia biasanya bersekutu dengan salah satu kekuatan besar dengan konsekuensi kedudukan mereka sangat tergantung pada nasib pelindungnya. Republik Folrence bersekutu dengan Perancis. Karenannya, ketika Perancis diusir dari Italia oleh kekuatan lain pada tahun 1512, Medici (yang diusir pada tahun 1494) mampu memperoleh kembali kontrol kota ini dan mengakhiri pemerintahan Republik. Dia tidak pernah putus harapan untuk bisa kembali ke dalam kehidupan publik tanpa memperoleh jabatan publik sampai republik ini dibangun kembali pada tahun 1527.

Cara Menghadapi Pemimpin yang Kurang Menyenangkan


1. Hadapi secara dewasa
Idealnya, kita tidak perlu memikirkan berlebihan hal yang membuat kita merasa tidak senang dan nyaman. Coba hadapi masalah dengan pimpinan kita secara dewasa. Apapun perilaku yang membuat kita kurang nyaman, tidak perlu diambil hati secara terus-menerus. Ketika waktunya pulang kerja, tinggalkan rasa kesal kita di kantor. Hal ini agar saat sampai rumah kita bisa lebih tenang dan tidak ada beban pikiran.


2. Tetap bangun hubungan yang baik
Segala permasalahan yang mungkin kita miliki dengan pimpinan sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik. Tetaplah bersikap profesional dalam pekerjaan, jangan membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan kita. Pasalnya nanti kita sendiri yang menjadi tidak maksimal dalam bekerja. Cobalah mencari cara menjaga hubungan baik dengan pimpinan kita.


3. Coba kenali pimpinan kita lebih jauh lagi
Menurut Forbes, salah satu cara menghadapi pimpinan yang kurang menyenangkan adalah dengan mengenalinya dan beradaptasi dengan apa yang ia sukai. Bisa jadi kita merasa bahwa pimpinan kita kurang menyenangkan karena kita belum memahami karakternya dengan baik. Kita bisa mencoba untuk mengajaknya makan siang sekali-kali bersama rekan kerja kita yang lain.


4. Coba bicara berdua
Hindarilah untuk membuat pembicaraan yang tidak menyenangkan tentang pimpinan kita di belakang. Lebih baik untuk hadapi masalah ini dengan lebih dewasa dan menyelesaikannya dengan baik. Akan tetapi, jika kita memang tidak bisa berbicara hanya berdua saja, kita bisa mengajak pihak ketiga sebagai mediator, seperti tim HRD.


5. Tetap fokus bekerja
Menghadapi pimpinan yang kurang menyenangkan memang sangat tidak nyaman. Meski demikian, kita tetap harus fokus terhadap pekerjaan sehari-hari. Ingatlah bahwa tujuan kita bekerja bukan untuk mengeluh dan mencari masalah dengan pimpinan. Ketika kita mendapat pekerjaan ini, pasti perusahaan dan atasan sudah menaruh harapan besar kepada kita. Maka dari itu, cobalah untuk tetap fokus kepada pekerjaan dan terus lakukan yang terbaik bagi diri kita dan perusahaan.


Penutup
Berhadapan dengan pemimpin yang kurang menyenangkan sangatlah tidak nyaman. Hal yang mendasar ketika dihadapkan langsung dengan pemimpin yang super cuek, judes, tidak ramah, dan pemarahan membuat rasa dalam hati ini tidaklah karuan, apalagi situasi ini yang membuat tidak percaya diri lagi.

Daftar Pustaka
Burhanudin, M. F. (2018). KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA ORGANISASI. http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/MADANI/article/download/186/61

Abijaya, S., Wildanu, E., Jamaludin, A. (2017). PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI. https://scholar.archive.org/work/b7cm2qghyfdwhbbzbpyagfmodq/access/wayback/https://jurnal.lldikti4.or.id/index.php/jurnalsoshum/article/download/442/156

MACHIAVELLI. (2002). SANG PENGUASA.  20 Juli 2022.

http://103.23.244.11/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-WAWAN_DARMAWAN/sang_penguasa.pdf

0 komentar:

Posting Komentar