Essay Ujian Akhir Psikologi Sosial
Semester Genap
Tahun 2021/2022
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M. A
Ahmat Ramadanil
21310410077
Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan faktor utama dalam pencapaian
tujuan sebuah organiasi. Namun dalam usaha pencapaian tujuan tersebut
tetap memperhatikan perilaku para bawahan dimana perilaku tersebut
membentuk sebuah budaya dalam organisasi. Perilaku para bawahan tersebut
sebagai pertimbangan oleh pemimpinan untuk mengambil keputusan. Teori X
dan Y merepresentasikan perilaku individu yang antagonis dan kooperatif
dalam organisasi. Dengan memahami perilaku yang berbeda maka pendekatan
situasional sangatlah tepat melalui kepemimpinan partisipatif. Hal ini
menunjukkan bahwa sekalipun pemimpin memiliki wewenang penuh terhadap
kendali organisasi, tetap tidak bisa mengesampingkan peran para bawahan.
Teori
kepemimpinan jalan tujuan menerangkan bagaimana perilaku seorang
pemimpin memengaruhi motivasi dan prestasi kerja bawahannya, dalam
situasi kerja yang berbeda-beda. Kemampuan mengendalikan sumber daya dan
serta faktor lain untuk mencapai tujuan organisasi merupakan usaha yang
harus dilakukan dalam setiap organisasi. Komunikasi sangat penting
dalam manajemen karena merupakan salah satu alat untuk memandu,
memotivasi, memantau atau mengamati dan mengevaluasi pelaksanaan
manajemen perusahaan. Biasanya komunikasi akan memiliki fungsi dan
manfaat yang berbeda sesuai dengan kondisi, tema, dan peserta yang
terlibat dalam acara komunikasi tersebut. Organisasi perlu berkomunikasi
dengan lancar dan efektif ketika mencapai tujuan mereka untuk
memastikan peningkatan berkelanjutan atau peningkatan kualitas dalam
kinerja organisasi dan kinerja sumber daya manusia. Oleh karena itu,
hampir semua anggota organisasi harus memahami proses komunikasi
organisasi agar dapat memahami dengan benar bahwa tidak ada kesalahan
dalam komunikasi di antara mereka.
Permasalahan mendalam yang
dialami Niccolo Machiavelli adalah bagaimana cara dia mengatasi
kesulitan didalam dunia politik. Hal ini sangat penting karena situasi
politik pada masanya itu menjadi bidak dalam medan politik kekuasaan
yang sangat besar. Perancis, Jerman, dan Spanyol adalah negara-negara
utama yang berusaha meraih hegemoni terhadap semenanjung itu. Demi
kepentingan mempertahankan diri, negara-negara kota Italia biasanya
bersekutu dengan salah satu kekuatan besar dengan konsekuensi kedudukan
mereka sangat tergantung pada nasib pelindungnya. Republik Folrence
bersekutu dengan Perancis. Karenannya, ketika Perancis diusir dari
Italia oleh kekuatan lain pada tahun 1512, Medici (yang diusir pada
tahun 1494) mampu memperoleh kembali kontrol kota ini dan mengakhiri
pemerintahan Republik. Dia tidak pernah putus harapan untuk bisa kembali
ke dalam kehidupan publik tanpa memperoleh jabatan publik sampai
republik ini dibangun kembali pada tahun 1527.
Cara Menghadapi Pemimpin yang Kurang Menyenangkan
1. Hadapi secara dewasa
Idealnya,
kita tidak perlu memikirkan berlebihan hal yang membuat kita merasa
tidak senang dan nyaman. Coba hadapi masalah dengan pimpinan kita secara
dewasa. Apapun perilaku yang membuat kita kurang nyaman, tidak perlu
diambil hati secara terus-menerus. Ketika waktunya pulang kerja,
tinggalkan rasa kesal kita di kantor. Hal ini agar saat sampai rumah
kita bisa lebih tenang dan tidak ada beban pikiran.
2. Tetap bangun hubungan yang baik
Segala
permasalahan yang mungkin kita miliki dengan pimpinan sebenarnya bisa
diselesaikan dengan baik. Tetaplah bersikap profesional dalam pekerjaan,
jangan membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan kita. Pasalnya nanti
kita sendiri yang menjadi tidak maksimal dalam bekerja. Cobalah mencari
cara menjaga hubungan baik dengan pimpinan kita.
3. Coba kenali pimpinan kita lebih jauh lagi
Menurut
Forbes, salah satu cara menghadapi pimpinan yang kurang menyenangkan
adalah dengan mengenalinya dan beradaptasi dengan apa yang ia sukai.
Bisa jadi kita merasa bahwa pimpinan kita kurang menyenangkan karena
kita belum memahami karakternya dengan baik. Kita bisa mencoba untuk
mengajaknya makan siang sekali-kali bersama rekan kerja kita yang lain.
4. Coba bicara berdua
Hindarilah
untuk membuat pembicaraan yang tidak menyenangkan tentang pimpinan kita
di belakang. Lebih baik untuk hadapi masalah ini dengan lebih dewasa
dan menyelesaikannya dengan baik. Akan tetapi, jika kita memang tidak
bisa berbicara hanya berdua saja, kita bisa mengajak pihak ketiga
sebagai mediator, seperti tim HRD.
5. Tetap fokus bekerja
Menghadapi
pimpinan yang kurang menyenangkan memang sangat tidak nyaman. Meski
demikian, kita tetap harus fokus terhadap pekerjaan sehari-hari.
Ingatlah bahwa tujuan kita bekerja bukan untuk mengeluh dan mencari
masalah dengan pimpinan. Ketika kita mendapat pekerjaan ini, pasti
perusahaan dan atasan sudah menaruh harapan besar kepada kita. Maka dari
itu, cobalah untuk tetap fokus kepada pekerjaan dan terus lakukan yang
terbaik bagi diri kita dan perusahaan.
Penutup
Berhadapan
dengan pemimpin yang kurang menyenangkan sangatlah tidak nyaman. Hal
yang mendasar ketika dihadapkan langsung dengan pemimpin yang super
cuek, judes, tidak ramah, dan pemarahan membuat rasa dalam hati ini
tidaklah karuan, apalagi situasi ini yang membuat tidak percaya diri
lagi.
Daftar Pustaka
Burhanudin, M. F. (2018). KEPEMIMPINAN
DALAM BUDAYA ORGANISASI.
http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/MADANI/article/download/186/61
Abijaya,
S., Wildanu, E., Jamaludin, A. (2017). PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM
ORGANISASI.
https://scholar.archive.org/work/b7cm2qghyfdwhbbzbpyagfmodq/access/wayback/https://jurnal.lldikti4.or.id/index.php/jurnalsoshum/article/download/442/156
MACHIAVELLI.
(2002). SANG PENGUASA. 20 Juli 2022.
http://103.23.244.11/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-WAWAN_DARMAWAN/sang_penguasa.pdf
0 komentar:
Posting Komentar