20.7.22

Hubungan Sejarah Machiavelli Pada Pemimpin Organisasi

 

Hubungan Sejarah Machiavelli Pada Pemimpin Organisasi

Essay Ujian Akhir P sikologi Sosial

Genap Semester TA 2021/2022

Tahun Akademik 2021/2022

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arunati Shinta MA

Fariha Aulia Syahda (21310410092)


    Latar belakang pemikiran yang dimiliki oleh Machiavelli berawal dari keadaan italia semasa ia hidup. Waktu itu keadaan italia sangat kacau dan berebut kekuasaan, sehingga untuk membantu seorang penguasa bernama Cesare Borgia ia memiliki misi merancang dan membuka semua pemikirannya dalam bentuk surat seorang negarawan untuk pemimpin negara Italia pada saat itu. Jika dilihat secara khusus pada proses belajarnya di dunia perpolitikan, Machiavelli sebagai seorang pemikir sulung yang berpengaruh dari para tokoh dan pendahulunya. Dikarenakan para tokoh pendahulu banyak memiliki pemikiran yang bagus sehingga Machiavelli banyak mendapatkan sumbangan dari mereka dalam merancang konsep kekuasaan dan perpolitikannya.

    Machiaville memiliki dua tipe kekuasaan yang pertama dengan jalan kekejaman lalu dengan kekuasaan konstitusional. Kekuasaan yang dijalani dengan kekejaman oleh Machiaville membunuh semua senator dengan seluruh warga kota yang kaya dengan demikian ia menjarah dan mengambil kekuasaan dalam kota tersebut tanpa menemukan perlawanan dari dalam. Dalam hal ini ia membuat penguasa tidak bisa menemukan apa yang dicapainya karena nasib baik yang disebabkan oleh jenjang karier militer dan perjuangan yang banyak kesulitan dan bahaya. Sedangkan dengan kekuasaan konstitusional tidak mengambil jalan kekejaman atau kejahatan jasa baik sesama rakyat. Kekuasaan ini tidak diukur dari nasib mujur yang dipunyai oleh seorang calon penguasa dalam mendapatkan kekuasaan,

    Kepemimpinan seseorang yang berpengaruh terhadap perilaku orang lain dalam satu tujuan. Dengan adanya kekuasaan, pemimpin dapat berdampak pada perilaku bawahannya. Kepemimpinan tidak hanya berhubungan dengan kekuasaan, tetapi juga sangat berkaitan dengan karakter. Menurut Krause (2000) pemimpin yang efektif adalah orang yang bisa mempersatukan semua orang untuk menghadapi tantangan, menggabungkan dalam kesatuan yang erat lalu mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan dan berhasil melaksanakan strategi tersebut. Banyak dari pemimpin itu sendiri melakukan berbagai cara agar terlihat perfeksionis dan membuat orang percaya, hal ini memang menguntungkan bagi para anggotanya karena dengan begitu anggota juga mendapatkan beberapa keuntungan yang didapat dari hasil pemimpin tersebut. Namun, apabila cara yang buruk buruk maka besar kemungkinan anggota juga terkena dampaknya. Namun karakter pemimpin yang berbahaya disini adalah manipulatif, baik itu kepada klien atau anggotanya. Manipulasi adalah suatu kondisi yang diciptakan karena situasi yang berubah sesuai dengan harapan seseorang tersebut. Manipulasi dapat dilakukan secara kualitatif yaitu dengan membedakan kondisi-kondisi berdasarkan jenis, macam, ataupun tipe dan juga kuantitatif yaitu dengan membedakan kondisi-kondisi berdasarkan ukurang yang dapat dihitung, antara lain jumlah, luas dan durasi. Manipulasi adalah suatu kondisi yang diciptakan karena situasi yang berubah sesuai dengan harapan seseorang tersebut. Manipulasi dapat dilakukan secara kualitatif yaitu dengan membedakan kondisi-kondisi berdasarkan jenis, macam, ataupun tipe dan juga kuantitatif yaitu dengan membedakan kondisi-kondisi berdasarkan ukurang yang dapat dihitung, antara lain jumlah, luas dan durasi. Manipulasi adalah suatu kondisi yang diciptakan karena situasi yang berubah sesuai dengan harapan seseorang tersebut. Manipulasi dapat dilakukan secara kualitatif yaitu dengan membedakan kondisi-kondisi berdasarkan jenis, macam, ataupun tipe dan juga kuantitatif yaitu dengan membedakan kondisi-kondisi berdasarkan ukurang yang dapat dihitung, antara lain jumlah, luas dan durasi.

    Masalah yang berpengaruh dalam karakter pemimpin yang mencerminkan Machiavelli adalah menghalalkan segala sesuatu untuk mencapai tujuan, jika dalam hal yang baik maka bisa ditoleransi saja. Namun, jika yang berupa. sesuatu yang buruk seperti menjadi, melakukan kesalahan , dan hal buruk lainnya tentu saja ini bisa menjadi masalah besar, tidak untuk diri pemimpinnya tetapi juga untuk perusahaan dan para anggotanya Perilaku pemimpin yang mencerminkan tokoh Machiaveli ini memang memiliki dampak baik dan buruknya. Jika perilaku buruk yang mencerminkan Machiavelli ini dibiarkan terus menerus maka akan menjadi kebiasaan yang buruk bagi perusahaan dan tentu saja bisa membawa perusahaan dan anggotanya pada kehancuran.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anon N. (nd). BAB II MENGENAL NICCOLO MACHIAVELLI 2.1

Biografi Niccolo Machiavelli  . [online] Tersedia di:

http://repository.unwira.ac.id/3103/3/BAB%20II.pdf [Diakses 20 Juli 2022].

ejournal.undiksha.ac.id. (nd). Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha  . 

[online] Tersedia di: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/%20MKFIS/article/viewFile/1681/1469 .

Fakultas, S., Universitas, P. dan Mada, G. (nd). 

MANIPULASI: KARAKTERISTIK EKSPERIMEN  . 

[online] Tersedia di: https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/11486/8550 [Diakses 20 Juli 2022].

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar