12.7.22

PENGABDIAN SEBAGAI KADER REMAJA ANTI ANEMIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN AMENIA TERHADAP SISWI MAN 2 TANGERANG

 


Semester Genap T.A 2021/2022

PSIKOLOGI SOSIAL

 Oleh :

Refiskha Salsa Billa (21310410095)

Kelas Reguler

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Pada tahun 2025, World Health Organization (WHO) bertujuan untuk menurunkan angka kejadian anemia sebesar 50% sedangkan anemia sendiri masih menjadi masalah pangan utama di negara berkembang termasuk Indonesia, dimana prevalensi anemia di negara maju sebesar 9% dan 43% di negara maju. negara berkembang (WHO, 2002; McLeanE at al, 2009; WHO, 2014). Tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri khususnya remaja putri perlu penanganan dan deteksi dini, karena remaja putri merupakan calon ibu yang perlu mempersiapkan kondisinya sebelum hamil, dan penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan makan terutama buah-buahan berdampak terhadap kejadian anemia selama kehamilan     (Nisa)., Jetal, 2019).

Wanita yang sedang hamil dan memiliki simpanan zat besi yang rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena anemia defisiensi besi. Ini karena tubuh membutuhkan mineral untuk meningkat secara substansial seiring dengan perkembangan kehamilan. Wanita hamil membutuhkan lebih dari 90% zat besi yang direkomendasikan untuk orang dewasa selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Jumlah ini setara dengan 5,5 mg zat besi per hari.Pelatihan kader anti anemia di sekolah dirasa perlu karena siswa SMK dianggap kurang terpapar masalah kesehatan, kecuali mereka yang aktif terlibat dalam kegiatan Palang Merah Remaja (PMR), sehingga pemberdayaan kader anti anemia sangat diperlukan. dilakukan di dalamnya. Orang yang aktif dalam kegiatan PMR.

Penyelesaian masalah anemia remaja yang dilakukan oleh Provinsi Banten juga telah menerapkan co-minum suplemen darah untuk remaja putri dan bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan melakukan pembinaan remaja usia 15 sampai 18 tahun untuk melakukan pemeriksaan darah. digambar. tablet tambahan untuk pencegahan stunting dini.Kegiatan seperti Gerakan Minum Tablet Darah, serta pembentukan Program Pemuda Peduli Kesehatan (PKPR), Kader Pembinaan Usia Emas (KERAMAS) dan Kader Pemuda Anti Anemia (KARTINI) dilakukan secara bersamaan di Kabupaten Tangerang. , pertumbuhan terhambat dan masalah anemia.Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelatihan kader remaja anti anemia dan melatih kader anti anemia mahasiswa PMR, dengan memberikan cara melakukan pemeriksaan hemoglobin, menambah pengetahuan mahasiswa dalam menemukan anemia pada remaja melalui pemeriksaan fisik, dan meningkatkan pengetahuan calon kader dalam mengatasi anemia pada remaja khususnya wanita di MAN 2 Tangerang.

\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\

Daftar Pustaka

Nisa, J., Chikmah, A. M., Andari, I. D., Muslich, A. F., & Amalia, E. Z. (2020). Pemberdayaan Siswa PMR Sebagai Kader Anti Anemia dalam Upaya Pencegahan Anemia Prakonsepsi. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara4(1), 154-160.

Indrayani, T., Choirunissa, R., & Herawati, H. (2021). Pelatihan Kader Remaja Anti Anemi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja di Puskesmas Jayanti, Tangerang. Journal of Community Engagement in Health4(2), 418-423.

0 komentar:

Posting Komentar