Pendidikan yang Lebih Tinggi dan Karir yang Berkualitas di Masa Depan, atau Kebijakan Pekerjaan di Masa Sekarang?
Essay Ujian Akhir PIO
Semester Genap T.A 2021/2022
Tahun Akademik 2021/2022
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
Clarita Savdurin (21310410031)
Menurut Carter V.
Good, pendidikan ialah sebuah upaya untuk mengembangkan kecakapan individu,
baik secara sikap maupun prilaku dalam bermasyarakat. Dengan kata lain,
pendidikan adalah proses sosial di mana lingkungan yang teroganisir seperti
sekolah dan rumah, mampu mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan kecakapan
sikap dan prilaku dalam diri sendiri dan bermasyarakat. Pendidikan merupakan
sebuah usaha untuk mendapatkan ilmu baru dan mempelajari sesuatu yang bisa
digunakan sebagai pengembangan diri sendiri ke arah yang lebih baik. Pendidikan
tidak mengenal usia dan latar belakang apapun, asalkan punya kemauan maka
setiap orang berhak mengenyam pendidikan dimanapun dia berada.
Pendidikan sendiri nyatanya menjadi tolak ukur dalam berbagai
hal. Pendidikan yang baik dan semakin tinggi gelar seseorang maka akan semakin
baik dalam dunia pekerjaannya. Pendidikan nyatanya menunjang karir dan kualitas
kerja seorang karyawan, walaupun memang tingkat pemahaman terhadap sesuatu yang
dikerjakan juga berdasarkan pengalaman namun gelar yang dipakai pun harus
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dipakai. Biasanya dalam sebuah instansi atau
organisasi banyak karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi dengan tujuan agar bisa meningkatkan ilmu lagi dalam bidang
tertentu sesuai dengan prospek karirnya . Namun bagaimana dengan karyawan yang
ingin menuntut ilmu lebih tinggi lagi tapi tidak didukung oleh instansi tempat
dia bekerja?
Persoalannya adalah kebijakan organisasi tempat kita bekerja
sangat egois dan selfish. Tidak mau
membiayayai karyawan yang ingin melanjutkan karirnya dan juga tidak memberikan
izin bagi karyawan ketika kuliah dan ujian. Padahal organisasi atau instansi
ingin karyawan yang berkualitas namun tidak turut dalam menunjang karir
karyawan. Padahal kriteria yang biasanya ditentukan oleh organisasi atau
instansi adalah semakin tinggi gelar dan pendidikan seseorang maka semakin
tinggi jabatan dalam karir yang digeluti, ini adalah keegoisan organisasi yang
ingin mengambil keuntungan tanpa harus melakukan apapun. Lantas sebagai karyawan pada organisasi
tersebut apakah kita akan tetap melanjutkan pendidikan ataukah tetap berkarir?
Istilah karir memiliki makna yang berbeda-beda tergantung
dari sudut pandang masing-masing. Karir adalah suatu arah kemajuan profesional,
kata yang penggunaannya terbatas pada pekerjaan yang memiliki kemajuan hierarki
formal. Karir diartikan juga sebagai serangkaian pengalaman kerja seseorang
yang mengalami perkembangan. Membahas masalah karir tentu tidak terlepas dari
pekerjaan, yang mana setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pekerjaan merupakan kebutuhan setiap manusia, untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan yang baik akan menunjang karir yang baik
namun, pekerjaan yang baik bisa didapatkan ketika memiliki latar belakang
pendidikan yang baik pula.
Menurut saya, pendidikan adalah ujung tombak dalam segala hal
yang kita lakukan. Dalam dunia pekerjaan pastinya pendidikan menjadi poin dalam
sistem kualifikasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin
tinggi pula jabatan dan kedudukannya. Semakin banyak ilmu yang dimiliki oleh
karyawan maka akan semakin baik kualitas sebuah organisasi atau perusahaan.
Namun dalam kasusnya, ketika perusahaan memiliki kebijakan yang sangat egois
dan selfish, dengan tidak mau
memfasilitasi keinginan kita untuk menimbah ilmu lebih lanjut dengan tidak memberikan
izin bahkan pada saat ujian maka kita punya pilihan untuk memilih lanjut dengan
pekerjaan kita ataukah melanjutkan pendidikan untuk pengembangan diri dan juga
untuk karir yang berkualitas?
Menurut saya pribadi, ketika organisasi tempat kita bekerja
bersikap egois dan selfish maka kita
sebagai karyawan harus menentukan pilihan dengan melihat dari berbagai sudut
pandang. Prioritaskan yang mana yang memang ingin kita capai di usia sekarang,
memang pendidikan dan pengembangan diri tidak mengenal usia kita bisa belajar
kapan saja dan dimana saja kita mau tergantung kemauan dan biaya yang kita
miliki. Namun, ketika terjadi seperti ini maka kita harus memilih antara
pekerjaan di masa sekarang demi masa depan ataukah pendidikan demi karir di
masa depan. Keduanya adalah hal yang berbeda, ketika memilih untuk tetap
bekerja saja tanpa melanjutkan pendidikan maka harus kita lihat apakah
kedepannya organisasi akan tetap mempertahankan kita ketika di masa depan akan
banyak lulusan-lulusan muda yang dengan pendidikan lebih tinggi yang bisa saja
merebut posisi kita. Memang pengalaman bekerja juga menjadi tolak ukur namun
seiirng berkembangnya zaman, banyak hal yang harus kita pelajari dan semua itu
melalui pendidikan lanjutan.
Sementara ketika memilih untuk tetap melanjutkan pendidikan,
walaupun tidak dibiayai oleh organisasi tempat kita bekerja dan kita tidak
diizinkan cuti bahkan pada saat ujian pun maka itulah resiko yang harus kita
tanggung. Bisa membagi waktu antara pekerjaan dan pendidikan. Kedua pilihann
ini memang memiliki resiko masing-masing. Namun bagaimana kita memilih adalah
bagaimana proses dan hasil yang akan kita dapatkan di masa depan. Dunia sekarang
ini membutuhkan pendidikan yang berkualitas dan di masa depan karir yang kita
punya harus ditunjang dengan pendidikan yang tinggi. Ingin menjadi apapun kita
di masa depan adalah apa yang kita lakukan di masa ini. Perkembangan zaman
membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cara yang terbaik, sebagai
seorang lulusan Psikologi nanti, mencari pengalaman dengan bekerja di
organisasi adalah sesuatu yang luar biasa namun ketika dilanjutkan dengan
pendidikan yang lebih tinggi maka akan memberikan dampak yang super dan luar
biasa di masa depan. Karena karir yang berkualitas ditunjang oleh pendidikan
yang berkualitas pula. Seperti kata Nelson Mandela “Education is the most powerful weapon we can use to change the world: Pendidikan
adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”
Sumber Referensi:
Dr. Rahmi Widyanti, M. (2021). Manajemen Karir (Teori, Konsep dan Praktik). Media Sains Indonesia.
Definisi, Tujuan dan Fungsi Pendidikan. (2018). Diakses dari https://pgsd.upy.ac.id/index.php/jadwal/profil-lulusan/2-uncategorised/12-pendidikan .
Setiawan, S. (2022). Pengertian Karir-
Perencanaan, Manfaat, Faktor, Jenis, Persoalan, Para Ahli. Diakses dari GURUPENDIDIKAN.COM: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-karir/
0 komentar:
Posting Komentar