19.7.22

Essay Psikologi Lingkungan 2021

 Achmad Nuari

21310420183

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, MA 

 

 

 

Kesenian barang bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu ataupun kelompok di mana bahan-bahannya terdiri dari barang-barang bekas. Kesenian barang bekas pertama kali dikenalkan oelh Wensislaus Makur, ia membuat tas unik dari limbah plastik beras, sampai menembus pasar konsumen di Eropa. Sedangkan Kerajinan tangan diartikan sebagai pembuatan sebuah benda dengan menggunakan tangan, bukan cetakan mesin, yang menitik-beratkan pada aspek kegunaan dan keindahan. Kerajinan tangan biasanya memiliki fungsi sebagai barang atau produk kerajinan yang memiliki nilai guna dalam menunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat juga estetikanya. Pemenuhan kedua aspek yang disebutkan sebelumnya dengan sebuah benda sebagai hasilnya atau sebuah benda yang dibuat oleh tangan tentunya memiliki proses yang tidak instan dan tidak setiap individu berkompeten dalam hal tersebut [1].

Barang-barang bekas dijadikan karya seni yang merupakan bentuk pemanfaatan dan gerakan dalam menjaga ligkungan. Banyak orang yang membuang barang bekas ke tempat sampah padahal barang-barang tersebut masih bisa digunakan dengan cara diolah kembali menjadi suatu barang yang unik dan indah serta dapat digunakan kembali. Kita perlu mengolah kembali barang bekas selain bisa unruk penghemat, mengolah barang bekas juga wujud sikap kita dalam menjaga lingkungan[2]. 

Daur ulang dalam KBBI diartikan sebagai sebuah pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai. Pengertian lain diungkapkan Nurlita (2018) bahwa daur ulang adalah sebuah cara untuk menggunakan barang bekas untuk dapat dipakai kembali menjadi barang yang memiliki nilai kegunaan atau untuk diperjual-belikan. Daur ulang barang bekas dapat nengatasi atau minimal mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Daur ulang ini biasanya dikerjakan oleh pengrajin. Seperti sebuah pepatah dalam bahasa indonesia “tak ada akar rotan pun jadi” yang mengandung makna ketika kita dalam keadaan terpaksa kita harus bisa kreatif dan memanfaatkan apapun barang-barang yang disekitar kita untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Peribahasa ini juga cocok untuk kesenian barang bekas ini, ketika kita dapat mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang unik tanpa dengan teknologi yang tinggi dan barang yang mahal, cukup dengan cara yang sederhana dan dengan ketrampilan kita dengan proses pembuatanyang bertujuan untuk menghasilkan sebuah benda. (Haryono,2010)

Salah satu contoh kesenian dari barang bekas adalah pembuatan keset yang berasal dari baju atau kaos bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Bagi sebagian orang mugkin baju bekas yang sudah gombrang dan tidak layak pakai akan segera dibuang atau taruh depan pintu untuk lap kaki, namun bagi orang yang kreatif baju bekas itu bisa disulap menjadi keset cantik warna-warni, walupun fungsinya sama untuk keset namun kecantikan dan harga jualnya tentu berbeda dong. Bahannya mudah didapatkan caranya juga tidak terlalu ribet, asal telaten bisaj uga loh dijadikan usaha, siapa tau bisa jadi pengusaha keset warna warni.

 

 

Bahan yang diperlukan hanya baju bekas yang dipotong memanjang, gunting, benang jahit dan jarum jahit. Caranya juga mudah yang pertama potong memanjang beberapa baju bekas yang berbeda warna (bisa menggunakan 3 warna yang berbeda agar warnanya lebih cantik), kemudian 3 potongan tersebut di pintal ( dikepang) dengan warna yang selang-seling hingga panjang nya mencukupi untuk membuat sebuah keset, selanjutnya setelah cukup panjang, kepangan baju bekas tersebut dijahit melingkar membentuk keset bulat atau oval sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah itu jadilah keset warna-warni yang siap mempercantik depan pintu kalian.

Tidak hanya keset saja lhoo, baju bekas juga dapat di manfaatkan kembali menjadi barang-barang yang cantik dan bernilai jual, seperti vas bunga, sarung bantal, selimut, tas, dompet dan masih banyak lagi. Semua itu tergantung dengan kreatifitas kita dan mau atau tidaknya kita dalam mengolahnya agar menjadi barang yang mempunyai nilai guna di kehidupan sehari-hari kita. Berawal dari diri kita untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga. Ayo manfaatkan barang bekas di sekitar kita.

Daftar Pustaka:

Haryono, Timbul. 2012. Seni dan Kriya. Jakarta

Nurlita, Shafira. 2018. Pengertian Daur Ulang Lengkap dengan Cara Mengolahnya. thegorbasla.com (diakses pada 31 Maret 2021)

[2] Pengrajin tradisional daerah Sumatera Barat.Pengrajin tradisional daerah Sumatera Barat Penulis Zaiful Anwar, Helmy Aswan, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya (Indonesia).Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, 1991.

[1] Sandyakalaning Tanah Dewata: suara perlawanan dan pelenyapan.I Ngurah Suryawan.Kepel Press, 2005.10 Sep 2008


0 komentar:

Posting Komentar