21.7.22

NICCOLO MACHIAVELLI DALAM KEPEMIMPINAN

 



NICCOLO MACHIAVELLI DALAM KEPEMIMPINAN
 

Ujian Akhir Psikologi Sosial

Semester Genap T.A 2021/2022

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A.

Oleh : Meme Normasari (21310410088)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dalam organisasi pemimpin diartikan sebagai seorang yang dapat membawa perubahan dan dapat memengaruhi orang lain agar suatu organisasi dapat menuju arah yang lebih baik. Pemimpin harus memiliki sifat cerdik, cerdik dalam artian dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Selain itu, pemimpin harus mengedepankan sikap jujur, rasa memiliki, tanggung jawab dan kesabaran yang tinggi. Nyatanya terdapat banyak variasi gaya kepemimpinan. Hal tersebut terjadi karena kepribadian dan pola pikir pemimpin atau kondisi suatu organisasi. Niccolo Machiavelli seorang tokoh politik zaman Renaissance membuat buku yag berjudul “The Prince” yang menggambarkan tentang pemimpin system kerajaan. Dalam buku tersebut menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus mengontrol dan mengurus semua bawahannya agar tercipta organisasi yang sejahtera, jaya dan disegani oleh pihak lain.

Persoalannya bagaimana jika pemimpin yang kita segani adalah seorang yang memiliki ego tinggi, sering menipu, manipulatif dan membenarkan segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan? Atau dapat disebut memiliki sifat Machiavellian. Seseorang yang memiliki sifat machiavellian tinggi, memungkinkan untuk berperilaku tidak etis (Richmond, 2003). Perilaku machiavellian merupakan persepsi yang mendasari hubungan antar personal. Persepsi ini menjadi dasar dalam membentuk kepribadian seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain (Erlintan, 2014). Idealnya, seorang pemimpin harus memiliki kualitas etika yang baik, selalu mengedepankan kejujuran dan memiliki tingkat kesabaran melebihi bawahannya. Dalam tulisan ini penulis lebih menjabarkan etika seorang pemimpin. Etika dapat diartikan sebagai tata kesopanan yang timbul dalam hati nurani yang dapat membuat individu berperilaku baik atau buruk. Berbicara mengenai etika dan kukuasaan adalah hal sulit yang tidak dapat dipisahkan. Karena cara pandang etika berbeda membuat makna etika berbeda pula. Etika dapat menjadi baik dalam suatu organisasi, tetapi belum tentu organisasi lain menganggap hal yang sama.

Jadi, pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah di mana seorang pemimpin memberi segala keuntungan finansial yang didapat / dimanipulasi dari pihak eksternal kemudian diberikan untuk kesejahteraan semua anak buah organisasi. Ini dilakukan demi ‘membeli’ kesetiaan anak buah terhadap pimpinan, sehingga kekuasaan dalam organisasi menjadi lestari. Apakah benar karakter Machiavelli akan kita hujat bila itu tidak menguntungkan kita, namun bila menguntungkan kita maka Machiavelli kita sanjung. Hal itu penting untuk dijawab karena sesuai dengan pemikiran Niccolo Machiavelli mengenai organisasi yang belum stabil membuat pemimpin melakukan berbagai cara untuk mempertahankan kekuasaannya, salah satu yang dilakukan adalah memanipulatif orang lain.

Menurut saya, katakter Machiavelli seorang pemimpin untuk membeli kesetiaan adalah benar. Pada dasarnya anak buah akan tunduk pada pemimpin yang dapat memberi timbal balik padanya, walaupun pemimpin melakukan hal jahat. Perilaku Machiavellian berpengaruh negatif terhadap kehidupan. Terlepas dari hal itu jika kita memiliki keterbatasan keuangan maka kita akan teropsepsi dengan uang. Dengan uang perilaku seseorang dapat berubah. Dalam The Prince menjelaskan beberapa watak pemimpin bijak; a). memiliki kemampuan untuk menjadi baik sekaligus buruk, baik dicintai maupun ditakuti; b). watak seperti ketegasan, kekejaman, kemandirian, disiplin dan control diri; c). sebuah reputasi menyangkut kemurahan hati, pengampunan, dapat dipercaya dan tulus.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah seorang pemimpin pasti mengupayakan yang terbaik demi keberlangsungan organisasi, melakukan hal baik atau jahat. Tetapi perlu diingat pimimpin yang bijak adalah pemimpin yang tidak melakukan kecurangan. Pada dasarnya semua yang telah dilakukan akan dipertanggung jawabkan. Dan organisasi yang dipimpin oleh pemimpin manipuatif akan menemui kehancuran, karena hal baik akan selalu menang.

 

Daftar Pustaka

Machiavelli, Niccolo (2008). The Prince. Srabaya: Selesar Publishing.

Machiavelli, Niccolo (2003). The Discourses. Jogjakarta: Benteng Budaya.

0 komentar:

Posting Komentar