4.7.22

MENJUNJUNG TINGGI NILAI KEBUDAYAAN DENGAN PRESTASI

 MENJUNJUNG TINGGI NILAI KEBUDAYAAN DENGAN PRESTASI

Meylita Ayu Herbafalony

NIM : 21310410084

Fakultas Psikologi  Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Tugas Essay Prestasi

Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A



Kita tinggal di suatu kota ataupun negara memang tidak bisa lepas dari nilai-nilai kebudayaan yang ada. Kebudayaan sendiri merupakan suatu prestasi kreasi manusia immaterial artinya berupa bentuk-bentuk prestasi psikologis seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni dan sebagainya. Kebudayaan dapat berbentuk fisik seperti seperti hasil seni, terbentuknya kelompok keluarga serta juga dapat berbentuk kelakuankelakuan yang terarah seperti hukum, adat istiadat, yang berkesinambungan.


Terdapat unsur-unsur nilai kebudayaan secara universal menurut Koentjaraningrat, yaitu :

1.       Sistem religi dan upacara keagamaan

2.       Sistem dan organisasi kemasyarakatan

3.       Sistem pengetahuan

4.       Bahasa

5.       Kesenian

6.       Sistem mata pencaharian hidup

7.       Sistem teknologi dan peralatan

 

Seperti dengan pengalaman saya, ketika saya berhasil untuk menjunjung tinggi nilai kebudayaan dengan mengikuti lomba geguritan. Geguritan ini merupakan bagian dari kebudayaan di Jawa, yang artinya salah satu jenis karangan sastra Jawa yang disusun dengan rasa keindahan. Geguritan berasal dari kata gurit, yang berarti kidung atau tulisan. Geguritan itu termasuk puisi Jawa modern, karena tidak terikat oleh aturan seperti halnya tembang.


Pada tahun 2020, saya ditunjuk dan ditawarkan oleh guru Bahasa Jawa saya untuk mengikuti lomba geguritan tingkat Kota Yogyakarta sebagai perwakilan dari SMK Negeri 1 Yogyakarta. Lalu saya menerima tawaran tersebut. Selama 1 minggu penuh saya berlatih lomba geguritan ini. Saya hampir saja untuk memutuskan berhenti dari latihan dan tidak mengikuti lomba geguritan ini. Karena bagi saya, ini bukan termasuk bakat saya sehingga saya takut, tapi dengan adanya dukungan dari pihak sekolah, keluarga, dan teman-teman sehingga membuat saya bersemangat kembali untuk mengikuti lomba tersebut.


Dengan dua tema lomba geguritan yang saya bawakan yaitu, “Juragane Umuk” dan “Anak”, serta dengan pesaing dari sekolah lainnya saya berusaha semaksimal mungkin dalam mempresentasikan lomba geguritan di depan juri. Pada akhirnya, pengumuman lomba diumumkan dan saya sangat tidak menyangka bahwa nama saya disebut di dalam pengumuman lomba itu sebagai juara harapan 1. Dengan kejuaraan itu saya berhasil mengharumkan nama baik sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta, membahagiakan orang-orang disekitar saya termasuk keluarga dan juga yang paling terpenting, saya merasa diri saya berhasil untuk menjunjung tinggi nilai kebudayaan jawa dengan mengikuti lomba geguritan ini.


Pada umumnya kebudayaan itu dikatakan bersifat adaptif, karena kebudayaan melengkapi manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan-kebutuhan fisiologis dari badan mereka, dan penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisikgeografis maupun pada lingkungan sosialnya. Dan kita sebagai warga Indonesia harus mampu dan bisa untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang ada.


REFERENSI :

https://www.gramedia.com/literasi/geguritan/


Sumarto. 2019. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya “Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi”. Jurnal Literasiologi. Vol 1.

            



0 komentar:

Posting Komentar