21.7.22

Mendapat Pemimpin Yang Benar Di Jalur Yang Salah? Bagaimana Menyikapinya?

 Mendapat Pemimpin Yang Benar Di Jalur Yang Salah? Bagaimana Menyikapinya?


Oleh: Humairah Natsir

Program Studi Psikologi Umum

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2021/2022


Essay ini dibuat untuk memenuhi UAS mata kuliah Psikologi Sosial

Dosen Pengampu Ibu Dra. Arundati Shinta, M.A.


        Menjadi seorang pemimpin memang tidaklah mudah, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Alasan inilah yang membuat seseorang menjadi tidak percaya diri sehingga mempercayakan posisi tersebut pada orang lain. Seorang pemimpin harus mampu berkerja dengan orang lain, sudah tentu sebagai seorang pemimpin akan banyak berinteraksi dengan pemimpin lainnya. Mampu mempertanggungjawabkan anggotanya. Mampu menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas. Pemimpin harus berpikir analitis dan konseptual. Sebagai forcing mediator (penengah) dalam konflik. Mampu mengajak dan melakukan kompromi. Mampu membuat keputusan yang sulit.

         Menjadi pemimpin itu harus kuat akan karakter, karena setiap keputusan belum tentu akan memuaskan semua orang. Menjadi pemimpin itu mempunyai disiplin yang tinggi, karena akan menjadi contoh bagi anggotanya agar mau mengikuti ketatnya peraturan. Menjadi pemimpin itu dadanya harus lapang seluas-luasnya dan bijaksana, karena terkadang pasti akan banyak menerima kritikan dan cercaan. Menjadi pemimpin itu harus agak tegaan, karena jika melihat ada anak anggota tidak bekerja sesuai yang diinginkan harus ada hukuman, tapi bukan kejam juga, karena jika ada anak anggota yang berprestasi layak mendapat penghargaan. 

      Menjadi pemimpin memanglah tidak mudah. Seperti kriteria di atas, pemimpin pun harus membela kebenaran. Kebenaran merupakan sebuah perkara yang sesuai antara prilaku dengan ucapan, tindakan dengan kenyataan. Seorang pemimpin sudah tentu akan selalu menepati janji dan bertindak bijak. Namun, belakangan banyak juga pemimpin yang menggunakan kekuasaan dalam kebenaran tetapi di jalan yang salah. Misalnya membuat anggota dan dirinya sejahtera tetapi dengan cara korupsi atau memanfaatkan organisasi lain untuk menggapai tujuannya. Dari sini, dapat terlihat bahwa mensejahterakan anggota adalah kebenaran dalam memimpin namun cara yang di lakukan sudah tentu salah meski tujuannya baik. Hal ini dilatatbelakangi karena pemimpin ingin mendapatkan simpati anggota agar jabatannya tidak trrsingkirkan, ingin membuktikan pada organisasi lain bahwa ia adalah pemimpin yang baik, dan lain sebagainya. Sehingga segala cara akan dilakukannya untuk mencapai tujuannya. Lalu bagaimana cara anggota bersikap dalam hal seperti ini? 

      Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut yaitu jangan goyah, bersikaplah tenang dan tetap pada pendirian jika merasa itu adalah hal yang benar tapi caranya salah. Jangan langsung men-judge seseorang, kontrol emosi sebaik mungkin. Bersiap untuk berargumen, tetap sampaikan pendapat dengan sopan dan jangan berlebihan. Bantu pemimpin melihat sisi lain, meskipun sulit didengar tetaplah sampaikan setidaknya akan menjadi pertimbangan pemimpin. Jaga agar jalan komunikasi tetap terbuka. Jaga pembicaraan tetap tenang.

        Pemimpin adalah amanah yang sangat besar, sejahtera dan roda kepemimpinan dalam kebenaran adalah tujuan yang diinginkan. Kebenaran menjadi sangat langkah untuk dilakukan selalu saja ada cara salah untuk mencapai tujuan. Namun, hal ini masih bisa dicegah agar terciptanya pemimpin yangg benar sebagimana pantasnya. 


Referensi:

Rizkala A. 2019. Nasehat Islami : Jalan yang Lurus VS Jalan yang Menyimpang. Diakses melalui https://www.nasehatquran.com/2019/06/jalan-yang-lurus.html?m=1 pada 20 Juli 2022.


Tanjung, HB. 2016. Salah Jalan. Diakses melalui https://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/ofiu7v301?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16583087883019&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com pada 20 Juli 2022.


Mulyana. 2016. Menegakkan Kebenaran. Diakses melalui https://m.republika.co.id/berita/oc9ii6394/menegakkan-kebenaran pada 21 Juli 2022.


Dasmir C. 2018. 8 Cara Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Dirinya Benar. Diakses melalui https://www.idntimes.com/life/inspiration/amp/cynthia-9/8-cara-menghadapi-orang-yang-selalu-merasa-benar-c1c2 pada 20 Juli 2022.


Kompasiana. 2016. Sulitnya Menjadi Pemimpin. Diakses melalui https://www.kompasiana.com/shoepindra/56d8e0cdac9273411382e50e/sulitnya-menjadi-pemimpin pada 20 Juli 2022.

0 komentar:

Posting Komentar