PSIKOLOGI SOSIAL
Interaksi sosial Individu/Kelompok
Oleh: Ayu Pramesty Dwi Anggraini (21310410102)
Psikologi Kelas Reguler (A)
Semester genap T.A. 2021/2022
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Essay Ke-3 Psikologi Sosial
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain. Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Interaksi antara individu dengan kelompok adalah hubungan yang berlangsung antara kelompok individu dan orang-orang untuk mencapai tujuannya. Interaksi antara individu dengan kelompok bisa formal, termasuk aturan, tetapi ada juga interaksi informal atau tidak terkendali, bebas. Lalu apakah interaksi kelompok selalu memiliki produktivitas yang baik?
Saya melakukan wawancara dengan seorang mahasiswi dari Universitas Budi Luhur Universitas Swasta di Jakarta Selatan. Saat itu ia mengundang saya untuk jadi peserta webinar yang ia buat. Webinar tersebut menjadi acuan untuk nilai UAS nya.
Q : Webinar yang di buat memiliki panitia berapa orang apakah itu teman sekelas?
A : Iya tugas sekelas, kelas aku cuman ada 7 orang
Webinar yang dilakukan berjalan dengan lancar sampai ada pembuatan sertifikat, apakah mungkin karena kelompok yang beranggotakan hanya 7 orang bisa memiliki produktivitas yang bagus.
Q : Apakah 7 orang tersebut benar yang membuat webinar tersebut?
A : Iya benar, tetapi yang bekerja hanya 3 orang
Mengapa kelompok yang beranggotakan 7 orang tetapi yang bekerja hanya 3 orang? Seperti yang dibahas Bu Shinta dalam PPT nya tentang produktivitas kelompok, Divisible task yang sukses, caranya?
1). Put the right person in the right job. Keahlian orang yang mengerjakan tugas hendaknya diperhitungkan.
2). Perlunya koordinasi antar anggota yang Mengerjakan tugas.
Bila 2 syarat itu tidak ada maka produktivitas akan turun. Pada syarat pertama mahasiswi tersebut sudah membagi divisi, seperti divisi humas dan desain semuanya sudah dirancang. Menurut saya kohesivitas dari kelas tersebut tidak terjalin dengan baik.
Q : Kamu bagian divisi untuk mengurus apa?
A : Aku bagian desain aslinya, tapi proposal dan lainnya bahkan mengatur anggotanya yang bukan pekerjaan aku jadi aku yang mengerjakan
Dari wawancara tersebut bisa di nilai kohesivitas kelas tersebut tidak baik, kurangnya rasa tanggung jawab individu juga menjadi acuan. Mengapa kurangnya rasa tanggung jawab menjadi pertimbangan karena Webinar tersebut untuk nilai individu nilai UAS untuk anggota nya sendiri, tetapi tidak ada yang mau bekerja dan hanya mengandalkan beberapa orang. Pada pembahasan oleh Bu Shinta di PPT nya yang berjudul produktivitas kelompok Norma kelompok pengaruhi hubungan antara kohesivitas dan produktivitas, Pada kelompok yang kohesivitasnya rendah (masih dengan norma standar minimum), maka perilaku anggotanya tidak sama. Bila Anda bermalas-malasan bekerja, maka teman Anda mungkin justru akan bekerja mati-matian. Tujuannya yaitu untuk ‘nampang’ atau menyombongkan diri (show up).
Baiknya kita membangun kesadaran diri kita, jika ada kegiatan dengan kelompok kita tahu apa yang perlu kita kerjakan dan membangun produktivitas yang baik, juga menjalankan kerja sama antar anggota dengan baik untuk mencapai tujuan kelompok bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Syarat, Faktor dan Contoh. Gramedia Blog. Diakses pada Kamis, 07 Juli 2019 pukul 07.58WIB.
Contoh Interaksi Sosial Antara Individu dengan Kelompok. Gramedia Blog. Diakses pada Kamis, 07 Juli 2019 pukul 09.03WIB.
0 komentar:
Posting Komentar