20.7.22

KARAKTERISTIK MACHIAVELLIAN PADA ORGANISASI

 KARAKTERISTIK MACHIAVELLIAN PADA ORGANISASI

ESSAY UNTUK UJIAN AKHIR

PSIKOLOGI SOSIAL

Semester Genap T.A 2021/2022

Dosen Pengampu :

Dr. Arundati Shinta, MA.

Oleh :

Nabila Tus Sangadah (21310410038)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



Ada banyak karakter atau motif pada seseorang dalam melakukan tidakkan, tindakan ini biasanya berawal dari sifat itikad baik yang seseorang lakukan untuk menyelamatkan organisasi, bahkan bisa saja berasal dari faktor lingkungan maupun pribadi. Dalam melakukannya bukanlah hal yang penting untuk di persyaratkan. Sebab ada macam-macam motif di balik hal yang di lakukan, seperti motif itikad baik dalam menyelamatkan perusahaan, adanya persaingan pada pribadi, keseriusan, kecurangan, dan lain-lain.

 

Pada Tingkat keseriusan dan kecurangan pada organisasi maupun perusahaan adalah ukuran besar dari keseriusan pelanggaran yang dapat merugikan pada organisasi. Persepsi pada setiap anggota organisasi terdapat tingkat keseriusan dan kecurangan sangat bebeda pada hal satu dengan hal lainnya. Pembentukan persepsi tingkat keseriusan dan kecurangan selain berkaitan dengan besaran nilai kecurangan, juga tidak dapat dipisahkan dari kecurangan yang terjadi. Pada sifat keseriusan dan kecurangan merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan tindakan whistleblowing. Bahwa lingkungan etika yang kuat, individu yang memiliki sifat machiavellian tinggi akan berbeda tingkat niat melakukan whistleblowing-nya dengan machiavellian rendah.


Machiavellianisme atau disebut machiavellianism sering dideskripsikan mengenai perilaku yang diarahkan untuk memperoleh kekuasaan dan pengendalian perilaku pada orang lain. Machiavellianisme merupakan alat yang digunakan untuk perilaku yang tidak baik dan keyakinan akan membenarkan cara demi memenuhi keinginannya, dan tidak memperdulikan dampak yang berpengaruh terhadap dirinya, orang lain, atau lingkungan organisasinya, ia hanya memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Hal ini menggambarkan bahwa sifat pola pikir persaingan dapat menyebabkan jenis perilaku seperti perilaku kejam dan perilaku yang tidak etis. Sifat machiavellian adalah keyakinan tentang hubungan antar personal yang akan membentuk sikap kepada seseorang yang memiliki kecenderungan sifat machiavellian, jika mengahadapi masalah moral, maka akan mengabaikan norma etika yang berlaku. Bahwa seseorang dengan sifat machiavellian maka cenderung akan melakukan whistleblowing internal karena dia beranggapan hal itu akan menguntungkan pribadinya. Whistlebolwer (Pelapor pelanggaran) yaitu suatu pelaporan kepada pihak baik internal maupun eksternal di dalam organisasi terhadap pelanggaran, tindakan yang tidak bermoral, tindakan illegal, dan tindakan pelaporan dilakukan oleh anggota aktif dan nonaktif disuatu organisasi yang di (Riandi, 2017).


Menurut saya hal tersebut memanglah tidak baik, tetapi apalah daya jika di dalam organisasi ada yang memimpin dan dipimpin. Ada beberapa organisasi (perusahaan) yang menerapkan karakter tersebut, dengan tujuan agar perusahaan maju dan berkembang. Memang sebagian besar karakter Machiavellianisme pada organisasi maupun perusahaan dapat menguntungkan dan terjamin walau hanya untuk beberapa orang di dalam organisasi tersebut dan membuat orang yang lainnya beranggapan jika benar hal itu tidak menguntungkan semuanya sebagian orang pasti akan menghujat adanya hal tersebut. Tetapi jika hal tersebut menguntungkan semua orang maka akan merasa senang dan tersanjung, sebab persepsi setiap orang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi dapat diartikan bahwa ia memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi atau perusahaannya. Dikarenakan orang yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi ia akan rela melakukan segala yang terbaik untuk membantu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya dalam hal keberhasilan, kesejahteraan, dan juga terhindar dari tindakan illegal atau kecurangan.


Cara agar terhindar dari karakter machiavellian dapat di lakukan sebagai berikut:

  1. Memperlihatkan komitmen ideologi yang tinggi
  2. Memperbaiki kultur pada organisasi (perusahaan)
  3. Melakukan audit secara teratur
  4. Menerapakan kepribadian yang afeksi dalam hubungan personal
  5. Menanamkan karakter jujur, bermoral dan tidak manipulatif



Daftar Pustaka: 

Nurjanah, N. A., & Purnamasari, P. (2020). Pengaruh sifat machiavellian terhadap kecenderungan fraud accounting dengan moralitas individu sebagai variabel moderasi. Prosiding Akuntansi, 203-207.

https://ilmu.lpkn.id/2021/01/23/cara-mencegah-kecurangan-fraud-dalam-perusahaan/  

Sartika, D., & Mulyani, F. (2020). Pengaruh Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika, Komitmen Organisasi, dan Tingkat Keseriusan Kecurangan Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing (Studi Empiris pada BPKAD di Kota Padang). Menara Ilmu14(1).

0 komentar:

Posting Komentar