KARAKTERISTIK MACHIAVELLIAN PADA ORGANISASI
ESSAY UNTUK UJIAN AKHIR
PSIKOLOGI SOSIAL
Semester Genap T.A 2021/2022
Dosen Pengampu :
Dr. Arundati Shinta, MA.
Oleh :
Nabila Tus Sangadah (21310410038)
Kelas A (Reguler)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Ada banyak karakter atau motif pada seseorang dalam melakukan tidakkan, tindakan ini biasanya berawal dari sifat itikad baik yang seseorang
lakukan untuk menyelamatkan organisasi, bahkan bisa saja berasal dari faktor lingkungan
maupun pribadi. Dalam melakukannya bukanlah hal yang penting untuk di
persyaratkan. Sebab ada macam-macam motif di balik hal yang di lakukan, seperti
motif itikad baik dalam menyelamatkan perusahaan, adanya persaingan pada
pribadi, keseriusan, kecurangan,
dan lain-lain.
Pada
Tingkat keseriusan dan kecurangan pada organisasi maupun perusahaan adalah
ukuran besar dari keseriusan pelanggaran yang dapat merugikan pada organisasi.
Persepsi pada setiap anggota organisasi terdapat tingkat keseriusan dan kecurangan
sangat bebeda pada hal satu dengan hal lainnya. Pembentukan persepsi tingkat
keseriusan dan kecurangan selain berkaitan dengan besaran nilai kecurangan,
juga tidak dapat dipisahkan dari kecurangan yang terjadi. Pada sifat keseriusan
dan kecurangan merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
melakukan tindakan whistleblowing. Bahwa lingkungan etika yang kuat, individu
yang memiliki sifat machiavellian tinggi akan berbeda tingkat niat melakukan
whistleblowing-nya dengan machiavellian rendah.
Machiavellianisme
atau disebut machiavellianism sering dideskripsikan mengenai perilaku yang
diarahkan untuk memperoleh kekuasaan dan pengendalian perilaku pada orang lain.
Machiavellianisme merupakan alat yang digunakan untuk perilaku yang tidak baik dan
keyakinan akan membenarkan cara demi memenuhi keinginannya, dan tidak
memperdulikan dampak yang berpengaruh terhadap dirinya, orang lain, atau
lingkungan organisasinya, ia hanya memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Hal
ini menggambarkan bahwa sifat pola pikir persaingan dapat menyebabkan jenis
perilaku seperti perilaku kejam dan perilaku yang tidak etis. Sifat
machiavellian adalah keyakinan tentang hubungan antar personal yang akan
membentuk sikap kepada seseorang yang memiliki kecenderungan sifat
machiavellian, jika mengahadapi masalah moral, maka akan mengabaikan norma
etika yang berlaku. Bahwa seseorang dengan sifat machiavellian maka cenderung
akan melakukan whistleblowing internal karena dia beranggapan hal itu akan
menguntungkan pribadinya. Whistlebolwer (Pelapor pelanggaran) yaitu suatu
pelaporan kepada pihak baik internal maupun eksternal di dalam organisasi
terhadap pelanggaran, tindakan yang tidak bermoral, tindakan illegal, dan
tindakan pelaporan dilakukan oleh anggota aktif dan nonaktif disuatu organisasi
yang di (Riandi, 2017).
Menurut
saya hal tersebut memanglah tidak baik, tetapi apalah daya jika di dalam organisasi
ada yang memimpin dan dipimpin. Ada beberapa organisasi (perusahaan) yang
menerapkan karakter tersebut, dengan tujuan agar perusahaan maju dan
berkembang. Memang sebagian besar karakter Machiavellianisme pada organisasi
maupun perusahaan dapat menguntungkan dan terjamin walau hanya untuk beberapa orang
di dalam organisasi tersebut dan membuat orang yang lainnya beranggapan jika
benar hal itu tidak menguntungkan semuanya sebagian orang pasti akan menghujat adanya
hal tersebut. Tetapi jika hal tersebut menguntungkan semua orang maka akan
merasa senang dan tersanjung, sebab persepsi setiap orang berbeda-beda. Seseorang
yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi dapat diartikan bahwa ia memiliki
loyalitas yang tinggi terhadap organisasi atau perusahaannya. Dikarenakan orang
yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi ia akan rela melakukan segala
yang terbaik untuk membantu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya
dalam hal keberhasilan, kesejahteraan, dan juga terhindar dari tindakan illegal
atau kecurangan.
Cara
agar terhindar dari karakter machiavellian dapat di lakukan sebagai berikut:
- Memperlihatkan komitmen ideologi yang tinggi
- Memperbaiki kultur pada organisasi (perusahaan)
- Melakukan audit secara teratur
- Menerapakan kepribadian yang afeksi dalam hubungan personal
- Menanamkan karakter jujur, bermoral dan tidak manipulatif
Daftar Pustaka:
Nurjanah, N. A., & Purnamasari, P. (2020).
Pengaruh sifat machiavellian terhadap kecenderungan fraud accounting dengan
moralitas individu sebagai variabel moderasi. Prosiding Akuntansi, 203-207.
https://ilmu.lpkn.id/2021/01/23/cara-mencegah-kecurangan-fraud-dalam-perusahaan/
Sartika, D., & Mulyani, F. (2020). Pengaruh
Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika, Komitmen Organisasi, dan Tingkat
Keseriusan Kecurangan Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing (Studi Empiris
pada BPKAD di Kota Padang). Menara Ilmu, 14(1).
0 komentar:
Posting Komentar