20.7.22

Karakter Machiavelli Dalam Sebuah Kepemimpinan

                        Karakter Machiavelli Dalam Sebuah Kepemimpinan

Ujian Akhir Psikologi Sosial Semester Genap

Tahun 2021/2022

Dosen Pengampu : Dr.,Dra.Arundati Shinta MA

Nama : Bella Azahar Br Tarigan

NIM : 21310410033

Prodi/Kelas : Psikologi/Reguler



 

 


 

Niccolò Machiavelli 3 Mei 1469 – 21 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf.Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik pada masa itu. Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Nama Machiavelli juga dipakai dalam istilah psikologis untuk orang yang gemar menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Machiavellianisme dalam psikologi mengacu pada kepribadian yang fokus pada kepentingannya sendiri sehingga mereka cenderung akan memanipulasi, menipu, dan mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuan mereka. Kepribadian Machiavellianisme merupakan salah satu tipe kepribadian dalam Drak Triad bersamaan dengan kepribadian narsisme dan psikopat. Istilah tersebut pun memang benar berasal dari referensi tokoh Niccolo Machiavelli. Machiavelli memiliki buku berjudul The Prince. Pada bukunya tersebut, Machiavelli menyatakan bahwa penguasa yang kuat harus bersikap keras terhadap rakyat dan musuh mereka dan bahwa kemuliaan dan kelangsungan hidup membenarkan segala cara meski pada setiap perbuatan yang tidak bermoral dan brutal. Pada akhir abad ke-16, istilah Machiavellianisme tersebut menjadi populer untuk menggambarkan seni menipu dan memanipulasi.

Karakter Machiavelli dalam kepemimpinan suatu organisasi,juga akan membawa pengaruh baik dan buruk bagi para pekerja/anggota dari organisasi tersebut.Pada saat pemimpin yang memiliki karakter seperti Machiavelli berhadapan dengan pihak eksternal organisasi,hal tersebut akan dijadikan kesempatan untuk mengambil hati dan memanipulasi para anggota dengan cara memberikan keuntungan finansial dan memberikan kesejahteraan sesaat pada semua anggota organisasi.

Ketika ditanya bagaimana jika saya berada pada posisi menjadi anak buah/anggota dari organisasi yang memiliki pemimpin berkarakter seperti Machiavelli,yang memberikan kesejahteraan dan banyak keuntungan terhadap anggotanya,jawabannya sudah jelas saya juga sebagai manusiawi akan senang dan tergiur dengan kesejahteraan yang diberikan.Namun jika dilihat dari segi politik kepemimpinan mungkin hal ini tidak dibenarkan sama sekali,karena sudah memanipulasi seluruh anggota organisasi tersebut demi mempertahankan sebuah kekuasaan.

Apakah benar,karakter Machiavelli akan kita hujat bila itu tidak menguntungkan kita,namun bila menguntungkan kita maka karakter Machiavelli kita sanjung.Jelaskan hal itu. Jawabnya sudah pasti iya,karena jika karakter Machiavelli sama sekali tidak memberikan keuntungan apa pun bagi para anggota/anak buah nya,sudah pasti pemimpin tersebut tidak akan mendapat dukungan sama sekali,oleh karena itu pemimpin yang memiliki karakter Machiavelli cenderung selalu memberikan keuntungan-keuntungan yang membuat kekuasaannya tetap bertahan.Namun disamping itu,perlu diketahui bahwa Machiavelli sangat kasar dalam menerapkan strategi-strategi yang bisa dipakai oleh penguasa. Kekejaman bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Penguasa tidak harus memakai keimanannya ketika melakukan hal itu karena akan menghancurkan kepentingannya, dan dia tidak harus belajar menjadi baik. Ia tidak perlu khawatir jika dibenci karena kekejamannya, selama ia membuat anak buahnya bersatu dan tunduk. Penguasa perlu melakukan tindakan yang bijaksana, bahkan tindakan licik dalam mengejar kekuasaan. Machiavelli juga bersiteguh bahwa generalitas anak buahnya itu sederhana dan mudah ditipu.

Jadilah pemimpin yang berkarakter baik dan jadilah anak buah/anggota organisasi yang cerdas serta tidak mudah tergiur dengan keuntungan sesaat yang diberikan hanya karena ada maksud tertentu.Sebagai pemimpin yang baik sudah seharusnya kita menjauhi karakter seperti Machiavelli tersebut.Ketika kita ingin mempertahankan suatu kekuasaan maka lakukanlah dengan cara positif dan menjadi pemimpin yang efektif. Kepemimpinan yang efektif (effective leadership) terealisasi pada saat seorang pemimpin dengan kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.Kepemimpinan dalam organisasi mencakup tentang keberanian, pengabdian, dan bermimpi untuk mewujudkan harapan atau tujuan. Kepemimpinan di dalam organisasi itu sendiri tidak terlepas dari kepercayaan diri dan pengambilan keputusan.Peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam upaya mengatasi perubahan serta mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasinya. Kepemimpinan dipercaya sebagai satu kekuatan kunci penggerak organisasi yang mampu membangun suatu budaya baru yang sesuai dengan perubahan.

 

 

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Niccol%C3%B2_Machiavelli

https://tirto.id/mengenal-kepribadian-machiavellianisme








0 komentar:

Posting Komentar