Karakter Machiavelli Dalam Sebuah Kepemimpinan
Ujian
Akhir Psikologi Sosial Semester Genap
Tahun
2021/2022
Dosen
Pengampu : Dr.,Dra.Arundati Shinta MA
Nama
: Bella Azahar Br Tarigan
NIM
: 21310410033
Prodi/Kelas
: Psikologi/Reguler
Niccolò Machiavelli
3 Mei 1469 – 21 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang
juga seorang filsuf.Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam
realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua
bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio
(Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya
ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara,
kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik pada masa itu. Il Principe,
atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan
seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.
Nama Machiavelli juga dipakai dalam
istilah psikologis untuk orang yang gemar menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan. Machiavellianisme dalam psikologi
mengacu pada kepribadian yang fokus pada kepentingannya sendiri sehingga mereka
cenderung akan memanipulasi, menipu, dan mengeksploitasi orang lain untuk
mencapai tujuan mereka. Kepribadian Machiavellianisme merupakan
salah satu tipe kepribadian dalam Drak Triad bersamaan dengan kepribadian
narsisme dan psikopat. Istilah tersebut pun memang benar
berasal dari referensi tokoh Niccolo Machiavelli. Machiavelli memiliki buku
berjudul The Prince. Pada bukunya tersebut, Machiavelli
menyatakan bahwa penguasa yang kuat harus bersikap keras terhadap rakyat dan
musuh mereka dan bahwa kemuliaan dan kelangsungan hidup membenarkan segala cara
meski pada setiap perbuatan yang tidak bermoral dan brutal. Pada akhir
abad ke-16, istilah Machiavellianisme tersebut menjadi populer untuk
menggambarkan seni menipu dan memanipulasi.
Karakter Machiavelli dalam
kepemimpinan suatu organisasi,juga akan membawa pengaruh baik dan buruk bagi
para pekerja/anggota dari organisasi tersebut.Pada saat pemimpin yang memiliki
karakter seperti Machiavelli berhadapan dengan pihak eksternal organisasi,hal
tersebut akan dijadikan kesempatan untuk mengambil hati dan memanipulasi para
anggota dengan cara memberikan keuntungan finansial dan memberikan kesejahteraan
sesaat pada semua anggota organisasi.
Ketika ditanya bagaimana jika saya
berada pada posisi menjadi anak buah/anggota dari organisasi yang memiliki
pemimpin berkarakter seperti Machiavelli,yang memberikan kesejahteraan dan
banyak keuntungan terhadap anggotanya,jawabannya sudah jelas saya juga sebagai
manusiawi akan senang dan tergiur dengan kesejahteraan yang diberikan.Namun
jika dilihat dari segi politik kepemimpinan mungkin hal ini tidak dibenarkan
sama sekali,karena sudah memanipulasi seluruh anggota organisasi tersebut demi
mempertahankan sebuah kekuasaan.
Apakah
benar,karakter Machiavelli akan kita hujat bila itu tidak menguntungkan
kita,namun bila menguntungkan kita maka karakter Machiavelli kita
sanjung.Jelaskan hal itu. Jawabnya sudah pasti iya,karena jika karakter
Machiavelli sama sekali tidak memberikan keuntungan apa pun bagi para
anggota/anak buah nya,sudah pasti pemimpin tersebut tidak akan mendapat
dukungan sama sekali,oleh karena itu pemimpin yang memiliki karakter
Machiavelli cenderung selalu memberikan keuntungan-keuntungan yang membuat
kekuasaannya tetap bertahan.Namun disamping itu,perlu diketahui bahwa Machiavelli
sangat kasar dalam menerapkan strategi-strategi yang bisa dipakai oleh
penguasa. Kekejaman bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Penguasa tidak harus memakai keimanannya ketika melakukan hal itu karena akan
menghancurkan kepentingannya, dan dia tidak harus belajar menjadi baik. Ia
tidak perlu khawatir jika dibenci karena kekejamannya, selama ia membuat anak
buahnya bersatu dan tunduk. Penguasa perlu melakukan tindakan yang bijaksana,
bahkan tindakan licik dalam mengejar kekuasaan. Machiavelli juga bersiteguh
bahwa generalitas anak buahnya itu sederhana dan mudah ditipu.
Jadilah pemimpin yang
berkarakter baik dan jadilah anak buah/anggota organisasi yang cerdas serta
tidak mudah tergiur dengan keuntungan sesaat yang diberikan hanya karena ada
maksud tertentu.Sebagai pemimpin yang baik sudah seharusnya kita menjauhi
karakter seperti Machiavelli tersebut.Ketika kita ingin mempertahankan suatu
kekuasaan maka lakukanlah dengan cara positif dan menjadi pemimpin yang
efektif. Kepemimpinan yang efektif (effective
leadership) terealisasi pada saat seorang pemimpin dengan kekuasaannya mampu
menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.Kepemimpinan dalam organisasi mencakup tentang keberanian, pengabdian, dan bermimpi untuk mewujudkan
harapan atau tujuan. Kepemimpinan di dalam organisasi itu sendiri tidak
terlepas dari kepercayaan diri dan pengambilan keputusan.Peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam upaya mengatasi perubahan serta
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasinya. Kepemimpinan dipercaya sebagai satu
kekuatan kunci penggerak organisasi
yang mampu membangun suatu budaya baru yang sesuai dengan perubahan.
Daftar
Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Niccol%C3%B2_Machiavelli
https://tirto.id/mengenal-kepribadian-machiavellianisme
0 komentar:
Posting Komentar