20.7.22

PEMIMPIN DENGAN KARAKTER KEPRIBADIAN MACHIAVELLIANISM

 Essay UAS Psikologi Sosial

Genap Semester TA 2021/2022
 Oleh : Ahmad Helmy Fauzan 
(21310410091)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu : Dr. Arunati Shinta, MA
Kelas Reguler






Pendahuluan
Pemimpin adalah individu yang memimpin, dan kepemimpinan merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan ialah kemampuan untuk mempengaruhi manusia dalam melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Atau kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan dorongan dan bimbingan dalam bekerjasama untuk mengejar tujuan yang telah disepakati bersama.

Berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pemimpin, yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang/bawahannya. Keterampilan kepemimpinan (leadership skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan kualitas bukan kuantitas produksi dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya meraih keberhasilan. Oleh karena itu, keahlian dalam memimpin sangat dibutuhkan untuk meningkatkan eisiensi dan mencapai tujuan organisasi. 

Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan ciri khas dari setiap
individu dimana setiap individu mempunyai jiwa kepemimpinan.
Sehingga setiap individu harus mempunyai jiwa kepemimpinan
berciri khas tersendiri untuk membedakan dengan orang lain
dan juga bisa bermanfaat bagi semua pihak. Tiga gaya kepemimpinan yang disimpulkan oleh Lewin menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002) ialah “gaya kepemimpinan autokratis,
gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan” Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p.406). 

Robbins dan Coulter (2002) menyatakan “gaya
kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang
cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri,
mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat
keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi
karyawan”. 

Menurut Robbins dan Coulter (2002) “gaya kepemimpinan
demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung
mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan,
mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan
dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang
ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu
kesempatan untuk melatih karyawan”.

“Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan
pemimpin yang secara keseluruhan memberikan
karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang
menurut karyawannya paling sesuai” (Robbins dan Coulter,
2002).

Apa itu Machiavellianism? 
Machiavellianism bukan merupakan tipe gaya kepemimpinan, melaikan lebih ke tipe kepribadian seseorang dalam hal ini bagaimana orang dengan kepribadian machiavellianism ini menjadi seorang pemimpin. Apa itu tipe kepribadian machiavellianism? Bagaimana pengaruh baik buruknya untuk dirinya, orang lain, ataupun pada organisasi orang tersebut bekerja? 

Machiavellianism adalah salah satu trait dalam tipe kepribadian Dark Triad. Dinamakan kepribadian Dark Triad karena dalam tipe kepribadian ini terdapat tiga trait yaitu Narcissism, Psychopathy, dan Machiavellianism. Narcissism subklinis ditandai dengan adanya gabungan antara keangkuhan dan kebanggaan egosentrik pada kualitas diri sendiri yang dapat memberi pengaruh negatif pada hubungan dengan orang lain. Psychopathy subklinis ditandai dengan perilaku anti sosial, berkurangnya empati dan rasa penyesalan, serta munculnya perilaku-perilaku berani yang ditutupi oleh selubung pesona. Sedangkan Machiavellianism (Mach) mengacu pada gaya interpersonal duplikat yang ditandai oleh pengabaian sinis pada moralitas dan berfokus pada kepentingan dan keuntungan pribadi.

Dilihat dari sejarahnya, Mach pertama kali muncul dari seorang diplomat dan ahli teori yang berasal dari Italia pada zaman Renaissance, Niccolo Machiavelli, yang menulis sebuah buku berjudul Il Principe (The Prince) pada tahun 1532. Dalam buku ini, Ia menuliskan saran untuk raja dan penguasa agar mengamankan kekuasaan mereka melalui perencanaan yang hati-hati. Jika diperlukan maka dapat dilakukan dengan tindakan kejam dan tidak bermoral, seperti eksekusi lawan politik. Berdasarkan sejarah tersebut, Mach sering dikaitkan dengan kepribadian manipulatif dan eksploitatif yang sering ditunjukkan oleh orang-orang yang berkuasa, dengan bersikap manipulatif dan eksploitatif diharapkan dapat mewujudkan tujuan dan mempertahankan kekuasaannya. Namun, tidak selamanya sikap tersebut hanya ada pada orang yang berkuasa.

Di sisi lain, karakteristik Mach yang kompetitif dan fokus pada tujuan-tujuannya mungkin dapat memberi dampak positif pada kesuksesan berkarir. Seseorang dianggap mampu menemukan sumber daya dan kesempatan dari lingkungan serta lebih dapat membuat keputusan yang baik karena dapat mengesampingkan emosi. Perilaku ini dapat membantu mereka dengan kepribadian Mach terlihat lebih cakap, sehingga dapat membantu mempercepat perkembangan karir. Hasil penelitian menemukan bahwa tenaga marketing dengan trait Mach akan menunjukkan performa penjualan yang baik pada situasi yang membutuhkan sejumlah interaksi yang signifikan antara tenaga penjualan dan klien. Selain itu, tekanan persaingan ditambah dengan efektivitas interpersonal memungkinkan mereka dengan kepribadian Mach yang cenderung  memiliki daya saing tinggi dan kemampuan yang baik dalam penyusunan strategi juga dapat membantu meningkatkan iklim kerja yang kompetitif, sehingga dapat membantu peningkatan performa antar rekan kerja lainnya.

Kesimpulan
Tidak selamanya kepribadian Mach ini menunjukkan sisi “gelap” manusia yang patut dihindari. Mungkin saja jika orang dengan kepribadian Mach tidak berhasil dalam tugas/tindakannya akan dimusuhi oleh orang yang didekatnya karena dianggap gagal dan membawa pengaruh negatif. Tapi disisi lain individu dengan kepribadian Mach dapat menunjukkan perilaku kerja produktif dan dapat memberikan keuntungan pada perusahaan karena individu dengan kepribadian Mach dapat menjadi pemimpin perusahaan yang bagus, mereka dapat merangsang dan memfasilitasi inovasi dan perubahan yang diperlukan.








Pustaka: 

Badu Syamsu. Q dan Djafri Novianty. 2017. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Kota Gorontalo: Ideas Publishing.


Putri Gimana K.R. 2011. Mengenal Lebih Dalam tentang Kepribadian Machiavellianism. https://pijarpsikologi.org/blog/machiavellianism-mengenali-kepribadian-manipulatif?format=amp. Diakses pada 20 Juli 2022.


Erlangga Heri. 2018. Kepemimpinan dengan spirit tecnopreneurship. Bandung: FISIP UNPAS PRESS. 


0 komentar:

Posting Komentar