PSIKOLOGI
SOSIAL
Semester
Genap T.A 2021/2022
Oleh
Nabila
Tus Sangadah (21310410038)
Kelas
A Reguler
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen
Pengampu
Dr.
Arundati Shinta, M.A.
Interaksi sosial menurut Walgito (2003) bahwa Interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu yang lain,
satu individu sangat mempengaruhi individu lain begitupun sebaliknya. Maka dari
itu terdapat adanya hubungan timbal balik, sedangkan menurut Soerjono (2012)
Interaksi sosial adalah hubungan anatara orang dengan perorangan dan anatar
kelompok-kelompok manusia maupun pada perorangan dengan kelompok. Jadi dapat di
ambil kesimpulan bahwa interaksi pada intinya dalam suatu kehidupan manusia
adalah makhluk sosial, yang tidak bisa lepas dari interaksi. Dimana individu
satu dengan yang lainnya akan saling membutuhkan, tanpa adanya interaksi sosial
kita tidak mungkin ada di titik kehidupan adanya kebersamaan.
Menurut Helms & Turner (2013) mengungkapkan bahwa
pola perilaku sosial dapat dilihat dari empat dimensi:
1. 1. Anak
dapat bekerjasama dengan teman,
2. 2. Anak
mampu menghargai teman, baik dalam hal menghargai milik, pendapat, hasil karya
teman,
3. 3. Anak
mampu berbagi kepada teman,
4. 4. Anak
mampu membatu orang lain.
Disini saya mewawancarai adik kelas saya, ia adalah
siswi SMA. Dengan wawancara ini saya ingin memperoleh gambaran dari pendapat siswi
mengenai interaksi sosial pada teman yang ia baru kenali. Berikut adalah hasil
wawancara:
“Apakah anda berani untuk menyapa teman ketika
bertemu dan membalas sapaan temannya dengan ramah dan berjabat tangan?”
“Saya selalu menyapa temen saya dimana pun jika
bertemu pasti selalu saya sapa duluan karena saya tidak mau di anggap orang
yang sombong dan angkuh. Apalagi dengan sapaan yang ramah itu sudah menjadi
kewajiban seseorang untuk menyapa temannya.”
“Apakah anda sudah berani dalam bertanya,
berpendapat dan memuji karya atau kelebihan yang di miliki oleh teman anda?”
“Kalau saya untuk bertanya tidak pernah malu sebab ada
pribahasa malu bertanya sesat di jalan, nah kalau untuk saling memberi pendapat
saya juga sering dengan teman saya ataupun dalam kelompok tugas saya dan
apalagi untuk memuji teman saya tidak pernah sungkan karena itu harus diberi
apresiasi.”
“Apakah anda suka saling menolong, saling
berbagi dan peduli terhadap teman anda?”
“Saya ini anak yang bisa berbagi, peduli dan bahkan
selalu tolong menolong sesama teman, tanpa rasa malu. Saya selalu empati
terhadap orang-orang siapa pun itu apalagi terhadap keluarga dan teman saya.
“Jika anda mendapat kelompok baru di kelas
yang anda sendiri tidak saling mengenalinya, nah bagaimana gambaran interaksi
sosial anda pada kelompok tersebut?”
“Mungkin kalau saya ini mencoba untuk belajar
beradaptasi dengan kelompok saya, dengan cara memperkanalkan dirinya satu sama
lain, setelah itu baru membahas rencana persoalan tugasnya yang akan di buat.”
Dari hasil wawancara di atas dapat di lihat bahwa dia
mampu berinteraksi langsung tanpa rasa malu bisa di lihat saat ia menyapa pada
temannya, saling berjabat tangan dan
tersenyum. Kalau saya lihat dari Siswi tersebut bahwa siswi itu sering mengajak
untuk berbicara dan bercanda pada temannya bahkan pada seseorang yang ada di depan
hadapan dia. Menurut saya semua orang tidak seperti dia sebab biasanya ada
seseorang yang memiliki rasa malu dan cuek, sebab pola prilaku sosial seseorang
mungkin berbeda-beda.
Daftar Pustaka
Andarbeni, S. L.
(2013). Studi Tentang Tentang Kemampuan Interaksi Sosial Anak Kelompok
a Dalam Kegiatan Metode Proyek Di Tk Plus Al-falah Pungging Mojokerto (Doctoral
dissertation, State University of Surabaya).
0 komentar:
Posting Komentar