5.7.22

INTERAKSI SOSIAL DALAM PELAKSANAAN KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 3

 Menjalin Interaksi Sosial dalam Program Kampus Mengajar

Psikologi Sosial

Fakultas Psikologi


Qoyyimah Sofiati / 21310410036

Tugas Essay 3 : Interaksi Sosial

Mata Kuliah : Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Exwati Miatari yang biasa disapa Miaa, mahasiswi semester 6 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, selain kuliah ia juga ikut Kampus Mengajar di sebuah SD Muhammadiyah Ambarketawang 2 di daerah Kalimanjung, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kampus Mengajar itu sendiri adalah sebuah program dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia di era revolusi industri 4.0. Kampus Mengajar ini adalah bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama satu (1) semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk memperluas cita-cita wawasan.

Selama satu (1) semester ini, jadwal Miaa berubah drastis menjadi sangat padat. Sebuah kegiatan yang sangat padat tersebut dikarenakan setelah dari mengajar ia masih kuliah di sore hari, banyaknya pembuatan laporan hasil kerja baik dari program Kampus Mengajar dan juga dari Praktikum perkuliahan. Beberapa kendala yang dirasakan selama pelaksanaan Kampus Mengajar, seperti ketika ada kegiatan kampus, praktikum, atau keperluan lainnya, ia tidak bisa membuat izin, pembuatan laporan harian yang harus dilaporkan pada logbook MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar) untuk pelaporan kegiatan harian pada aktivitas mahasiswa Kampus Mengajar selama pelaksanaannya di SD serta juga jarak dari rumah ke kampus dan ke lokasi SD Kampus Mengajar yang lumayan jauh.

Namun, ada hal yang membuat Miaa bahagia menjalani semua kesibukan di Kampus Mengajar dan kegiatan lainnya itu ialah karena ia menemukan teman-teman yang meskipun berbeda asal kampus dan berbeda prodi tapi mereka mau bekerja sama melaksanakan program kerja, mereka merasakan suka duka bersama, sehingga interaksi sosial mereka terjalin sangat baik selama menjalani program Kampus Merdeka tersebut.

Beberapa hasil wawancara penulis dengan Miaa, yaitu :

Sebagai Mahasiswa Psikologi, kegiatan seperti apa yang telah diterapkan yang berkaitan dengan Psikologi selama Kampus Mengajar ?

“Kegiatan Psikologinya seperti melakukan Ice Breaking agar anak-anak bersemangat kembali dalam belajar. Kemudian melakukan konseling kepada anak yang memiliki permasalahan kemudian memberikan saran serta menjadi pendengar buat anak-anak apalagi yang memiliki permasalahan dan membutuhkan tempat untuk bercerita.”

Apakah ada kendala selama menjalankan program Kampus Mengajar?

“Kendala yang terjadi karena selain program KM ini juga kita ada perkuliahan di sore hari dan juga praktikum ataupun kegiatan lainnya. Pembuatan laporan harian karena harus dilaporkan pada logbook MBKM sehingga sangat minim waktu untuk istirahat atau melakukan kegiatan lain. Selain itu, jarak tempuh antara rumah ke SD, dari SD ke kampus, dan dari kampus ke rumah yang lumayan jauh.”


Bagaimana interaksi sosial antar mahasiswa yang berbeda kampus dan juga antar mahasiswa dan guru di SD tersebut?

“Untuk interaksi sosial antara mahasiswa dan para guru di SD terjalin sangat baik. Khususnya pada guru pamong SD. Misalnya ketika ada kendala pada mahasiswa Kampus Mengajar, guru pamong selalu mendampingi dan memberi arahan serta nasihat yang membangun dan memberikan semangat. Hubungan dengan guru dan mahasiswa yang bisa saling terbuka dalam bercerita dan juga bertukar pendapat terkait pembelajaran di kelas. Dan kepada siswa juga kami merasa sangat bahagia karena siswa sangat senang selama kami melaksanakan Kampus Mengajar ini.”

“Sedangkan hubungan rekan mahasiswa yang berbeda kampus juga interaksi sosialnya terjalin dengan sangat baik dan sudah seperti keluarga sendiri. Aku sangat merasakan keterbukaan, solidaritas, tinggi rasa sosial, dan kekeluargaan yang terjalin sangat baik. Pernah terjadi sebuah masalah dan dalam penyelesaiannya dilakukan secara internal dan kekeluargaan.” Lanjutnya.

Selama pelaksanaan Kampus Mengajar ini, Miaa merasakan dampak dari pembiasaan yang dilakukan selama program tersebut yaitu ia lebih disiplin dan lebih bisa me-manage waktu. Karena selama kegiatan tersebut dengan sabar dan juga kerja keras, entah bagaimana ia membagi waktunya, tetapi dengan usaha yang ikhlas, semua itu Miaa lewatkan dengan lancar. Kuliah dengan semester yang banyak praktikum sambil mengajar di SD mampu memberikan kepuasan batin bagi Miaa, karena terpuaskan dari sisi intelektual. Menjadikan siswa yang semula tidak mengerti menjadi mengerti, dari siswa yang belum bisa baca tulis, akhirnya mampu menjadikan diri secara nyata bermanfaat bagi orang lain.  Selain itu ia juga mendapat pengalaman yang luar biasa serta mampu menjalin interaksi sosial yang amat baik antara mahasiswa dengan prodi yang berbeda dan juga antar guru dan para siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, R. A. (2021). Pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan I Program Merdeka Belajar KEMDIKBUD di Sekolah Dasar. Dedikasi, 1(2), 1–8.

0 komentar:

Posting Komentar