Ujian Akhir Psikologi Sosial
Semester Genap T.A 2021/2022
Dosen Pengampu : Arundathi Shinta
Lisa Devita Saripi/ 21310410106
Niccolo
Machiavelli merupakan seorang filsuf pada abad pencerahan dan merupakan seorang
pemikir Florentin yang tersohor berkat karya serta gagasannya. Niccolo
Machiavelli pernah menjadi sekertaris negara, namun tidak bertahan lama.
Pasalnya, dinamika politik tidak mudah diselesaikan dan semakin berkobar.
Terjadi perpecahan politik dalam negara italia bagian Roma, Milan, dan Vanesia. Karya Monumental Machiavelli adalah
“The Prince”, “II Principe”, dan “Discourse”. Yang mana di dalam karyanya yang
berjudul II Principe mampu membuat Napoleon Bonaparte nyaris tidak meninggallkan karya Machiavelli
dan Benito Mussolini menjadikan karya Machiavelli sebagai pedoman kekuasaannya.
Yang dimana di dalam buku tersebut Machiavelli berpendapat bahwa hakikat
politik bukan saja mengatur tentang bagaimana rakyat harus berperilaku tetapi
bagaimana rakyat harus berkuasa. Dengan kata lain buku itu menjelaskan bagaimana
seorang pemimpin tersebut menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuannya dan
mendapatkan hati rakyatnya.
Maka dari itu penulis ingin menyangkutkan model kepemimpinan yang ada di dalam buku II Principe karya Niccolo Machiavelli dengan kehidupan sosial organisasi. Manusia sebagai makhluk sosial (zoom politicon) secara alamiah mempunyai kecenderungan untuk hidup berkelompok, satu dengan yang lain saling memiliki ketergantungan dan saling membutuhkan. maka dari itu di dalam kelompok manusia membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mengatur kehidupan manusia dalam kelompok tersebut. Sehingga kepentingan masing-masing individu dapat terartikulasikan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang benar-benar berkualitas, layak menjadi panutan bagi para pengikut dan bawahan tidaklah cukup hanya membutuhkan kecerdasan intelektualnya saja melainkan hendaknya memiliki pula kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Namun dalam dunia memimpin terutama mengendalikan suatu organisasi besar yang menyangkut nasib orang banyak, seorang pemimpin tidak hanya diperhadapkan dengan bawahan, pengikut ataupun orang-orang yang benar-benar mendukung karena adanya seorang pemimpin yang dinilai mampu menjalankan amanah di labeli sebagai pemimpin yang ideal.
Akan tetapi bagaimana jika model pemimpin yang kita alami sekarang seperti yang ada di buku II Principe ? Apakah itu menguntungkan bagi kita atau apakah kita akan hujat apabila itu tidak menguntungkan bagi kita?. menanggapi pertanyaan itu ada beberapa hal apabila model memimpin seperti itu terlaksanakan, di antaranya:
- Akan berdampak buruk apabila kedepannya semua
terbongkar tidak hanya perusahaan yang bermasalah akan tetapi karyawan
juga dapat imbasnya.
- Seperti di dalam buku the prince bahwa model
seperti ini memunculkan sisi pemimpin yang oputurnitis seperti tidak
mengindahkan moralitas dan agama.
- Amoral. atau dengan kata lain “tidak
berhubungan dengan moral”.
- Berkuasa dan berjaya. Dengan hal ini berarti
seorang pemimpin mencari cara bagaimana mengambil hati bawahan untuk
berkuasa secara luas.
- Trum effect. “omong kosong” sebagai pembentuk opini bagi pimpinan
Maka dapat
di beri kesimpulan bahwa dapat dilihat bahwasanya begitu banyak dampak negatif
dari model pimpinan yang meghalalkan segala cara untuk berkuasa. Sehingga hal
ini pastinya sangat tidak menguntungkan bagi karyawan di sebuah perusahaan. Karena
disisi lain walaupun organisasi akan berkembang secara cepat serta karyawan
terjamin. Akan tetapi konsep yang di kemukakan oleh machiavalle di dalam buku
the prince melihat akan kondisi pada saati itu.
DAFTAR PUSTAKA
Putra Febri Galuh. (2015). Everything is Permitted: Sebuah Ulasan Singkat II Principe Karya Machiavelli. Vol. 03 hal: 75-76.
Muda Lisdawati. (2014). Pembentukan dan Pengembangan Karakter Dalam Kepemimpinan. Vol: 14. No. 1. Hal: 109-126.
Murdiono Mukhamad. (2006). Citra Penguasa Ideal Dalam Perspektif Politik IBNU KHALDUN dan Relevansinya Bagi Kepemimpinan Indonesia. Vol: 11 No. 02. Hal: 33-46.
Rambu Beverly. Filosofi Kepemimpinan Niccolo Machiavelli (Relevansinya dalam Membaca Lambang Injil Markus). Di kutip di https://www.victorynews.id/opini/pr-3312288339/filosofi-kepemimpinan-niccolo-machiavelli-relevansinya-dalam-membaca-lambang-injil-markus. pada tanggal 20/07/2022.
Permana Aditiya. (2017). Machiavellianisme
Pascakebenaran. Di kutip di https://www.republika.co.id/berita/oybx9i396/machiavellianisme-pascakebenaran.
pada tanggal 20/07/2022.
0 komentar:
Posting Komentar