20.7.22

DIKENAL LICIK: BEGINI GAYA KEPEMIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

 


 DIKENAL LICIK: BEGINI GAYA KEPEMIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial

Semester Genap T.A 2021/2022

Oleh :

Satria Rahman Nasution (21310410087)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Pemimpin dan manajer, terutama pemimpin paling atas dan topmanajer merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi atau usaha. Baik di dunia bisnis maupun di dunia pendidikan, kesehatan, religi, sosial, politik pemerintahan dan lain-lain, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya. Sebab, pemimpin dan manajer yang sukses itu manpu mengelola organisasinya: Mereka dapat mengantisipasikan perubahan yang tiba-tiba, mengoreksi kelemahan- kelemahan, sanggup membawa organisasi untuk  mencapai target sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Pemimpin dan manajer mempunyai kesempatan paling banyak untuk mengubah jerami menjadi emas atau justru sebaliknya, juga bisamengubah tumpukan uang menjadi abu jika dia salah langkah dan tidak bijaksana. Sehubungan dengan itu manajemen merupakan kunci bagi suksesnya bisnis, sedang kepemimpinan merupakan kunci pembuka bagi suksesnya organisasi.

Persoalan yang berkaitan erat dengan kekuasaan adalah seorang pemimpin yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan atau bersikap licik. Dan hal tersebut akan dilakukan demi kekuasaan untuk menjamin organisasinya. Penguasa bisa melakukan apapun untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaannya. Idealnya, seorang pemimpin mampu menciptakan kelompok kerja yang besahabat serta bergotong royong untuk saling tolong menolong. Seorang pemimpin yang efektif, mereka akan selalu bersama kelompok mayoritas. Ia mempergunakan perngaruhnya dengan sangat hati-hati serta cermat. Dengan kata lain, ia mampu untuk memunculkan pengaruh dari kelompok mayoritas, tujuannya untuk membimbing kelompok mayoritas.

Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini ‘’Bagaimana cara kita menyikapi seorang pemimpin yang mempunyai karakter manipulatif’’ di mana  segala keuntungan finansial yang didapat / dimanipulasi dari pihak eksternal tersebut kemudian diberikan untuk kesejahteraan semua anak buah organisasi. Ini dilakukan demi ‘membeli’ kesetiaan anak buah terhadap pimpinan, sehingga kekuasaan dalam organisasi menjadi lestari.

Salah satu tokoh pemimpin yang cukup terkenal pada masanya yakni, Niccolo Machiavelli. Di dalam bukunya ia mengatakan bahwa reformasi pemerintah yang ada adalah salah satu hal yang paling berbahaya dan sulit untuk dilakukan. Alasannya adalah bahwa orang secara alami resisten terhadap perubahan dan reformasi. Mereka yang diuntungkan dari tatanan lama akan menolak perubahan dengan sangat keras. Sebaliknya, mereka yang memperoleh manfaat dari peraturan baru akan kurang militan untuk mendukung sang penguasa.

Machiavelli dalam Il Principe dianggap sebagai tulisan yang mengejutkan pada zamannya ketika amoralitas masih menjadi subjek diskusi serius. Meskipun menyarankan penguasa bagaimana berbuat tirani, Machiavelli umumnya dianggap sangat realis menyibak realitas kebusukan politik pada waktu itu. Strauss (1958: 11) mengutarakan “bahkan jika kita dipaksa untuk mengakui bahwa Machiavelli pada dasarnya adalah seorang patriot atau ilmuwan, kita tidak akan dipaksa untuk menyangkal bahwa ia adalah seorang guru yang jahat”

Menurut pendapat saya, sebagai pegawai seharusnya memiliki perhitungan yang matang. Sebaliknya, pemimpin harus berhati-hati menghitung semua perbuatan amoral yang perlu dia lakukan untuk mengamankan kekuasaannya, dan kemudian mengeksekusi mereka semua dalam satu ‘serangan’, sehingga ia tidak perlu melakukan kejahatan lebih untuk sisa pemerintahannya. Penguasa yang gagal melakukan hal ini dan yang ragu-ragu dalam berbuat kezaliman, akan menemukan masalah yang menjamur dari waktu ke waktu dan mereka dipaksa untuk melakukan perbuatan jahat sepanjang pemerintahan mereka. Jadi mereka terus-menerus merusak reputasi mereka dan merusak reputasi mereka sendiri.

 

Daftar Pustaka

 

Putra, G. F. (2015). Everything is permitted. Sebuah Ulasan singkat Il Principe Karya               Machiavelli. Jurnal Poetika3(1).

Kartono, K. (1994). Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah pemimpin abnormal itu.

 


0 komentar:

Posting Komentar