11.7.22

BERKUNJUNG DAN BERMAIN BERSAMA TEMAN-TEMAN HEBAT DI TENGAH KEKURANGAN DAN KESEDERHANAAN HIDUP

Berkunjung dan Bermain Bersama Anak-Anak Hebat ditengah Kekurangan dan Kesederhanaan  Hidup


                                                           Clarita Savdurin 

                                                         NIM: 21310410031

                                                  Essay Prestasi Psikologi Sosial

 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

                                   . 

Menurut Konvensi Hak Anak, anak adalah semua orang yang berusia di bawah 18 tahun.  Anak adalah anugerah terindah dari Tuhan pada setiap orang tua di dunia. Kata orang, banyak anak banyak rezeki, namun kenyataan yang terjadi dimasa ini banyak anak-anak terlantar dan tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan ekonomi yang sulit, lingkungan yang tidak layak dan kehidupan yang serba kekurangan masih sangat dirasakan oleh banyak anak di dunia ini. Kekurangan dan kesederhanaan hidup nyatanya tak menyurutkan mimpi dan semangat anak-anak hebat ini. Ya, anak-anak yang tinggal di sebuah lingkungan di daerah saya. Sebuah lingkungan yang jauh dari kata layak bagi tumbuh kembang seorang anak. Baik dari segi ekonomi, kesehatan dan kelayakan lingkungan. Sangat miris rasanya bagi saya ketika berkunjung kesana bersama teman-teman saya.

Kali kedua saya mengunjungi lingkungan tersebut dan ketika tiba disana, ternyata semua tak berubah. Kondisi mereka masih sama seperti tahun 2019 dimana kami berkunjung, masih hidup dalam kekurangan. Pada saat itu kami berusaha mendekati mereka, namun anak-anak itu masih malu-malu. Kami berusaha mengajak mereka bermain berbagai permainan, bernyanyi bersama, dan juga mengajak mereka berbicara. Yang paling menyenangkan adalah, ketika bernyanyi bersama sambil membuat beberapa gerakan sesuai lagu, senyum dan setiap kata yang keluar dari mulut mereka adalah sebuah kesan tersendiri bagi saya dan teman-teman.

Jauh berbeda dengan kehidupan kami yang masih cukup, mereka adalah anak-anak istimewa yang merasakan hidup dengan penuh perjuangan, dan kesederhanaan. Bahkan untuk makan saja mereka masih susah. Sedikit mengobrol dengan anak-anak itu nyatanya membuat kami tau, bahwa mereka banyak yang lahir dari orang tua yang masih muda sehingga membuat beban ekonomi pun terhimpit dan susah rasanya. Saat itu, selesai bermain dan bernyanyi bersama mereka, kami juga menyiapkan makanan untuk dibagikan kepada mereka. Ini adalah momen paling mengharukan, saat anak-anak itu makan dengan lahap. Anak-anak kecil yang kami suapi itu sangat berbinar saat makan. Dari itu saya tau, bahwa anak-anak itu ternyata berkekurangan dalam berbagai hal. Banyak yang sakit, mungkin karena tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk pertumbuhan mereka, bahkan katanya untuk makan saja mereka susah. Memberikan pertanyaan besar dalam benak saya, “lalu orang tua nya kerja apa? Mengapa anak-anak ini seperti ini, padahal mereka masih memiliki orang tua dan juga keluarga”. 


Namun, dibalik semua itu ada hal penting yang menurut saya sangat istimewa dari anak-anak ini. Saya pikir mereka tidak sekolah dan ada yang putus sekolah. Nyatanya banyak dari mereka yang ternyata masih bersekolah, dan ketika ditanya mereka bahkan memiliki cita-cita dan mimpi yang tinggi. Anak-anak ini memang berkekurangan secara sandang,pangan dan papan. Namun untuk semangat dan mimpi, mereka adalah anak-anak hebat yang dibentuk oleh keadaan lingkungan dan keluarga mereka. Memiliki hidup yang layak adalah hak setiap anak, lingkungan yang ramah, sehat dan bersih adalah kewajiban untuk dipenuhi bagi setiap anak. Namun, bagi anak-anak ini, nyatanya masih menjadi sebuah mimpi yang belum dipenuhi. Pemenuhan hak anak masih jauh dari kata layak dan ramah anak. Menjadi tangggung jawab bersama pemerintah, masyarakat dan keluarga untuk menjamin agar terpenuhinya hak anak. Mengambil bagian sebagai seorang aktivis anak, menjadi sebuah langkah bagi saya dan teman-teman untuk membantu pemenuhan hak anak di daerah ini, semoga setiap anak bisa merasakan bertumbuh dan berkembang secara baik di lingkungan yang layak anak.

 


0 komentar:

Posting Komentar