5.6.22

THRIFT SHOP EVOLUSI BARANG LOAK SEBAGAI POP CULTURE

 




PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Semester Genap T.A 2021/2022

Oleh :

Ramahwati (21310410037)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.


THIFT SHOP EVOLUSI BARANG LOAK SEBAGAI POP CULTURE

    Dalam dunia bisnis dikenal istilah UMKM (Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah) yaitu usaha yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga yang dilakukan untuk mendorong kemampuan kemandirian dalam berkembang pada masyarakat khususnya dalam sektor ekonomi.UMKM diatur dalam UUD RI No. 20 Tahun 2008. Perkembangan UMKM di Indonesia bisa dibilang pesat hal itu sebanding dengan pelaku usaha yang kian meningkat sehingga menimbulkan berbagai macam bidang UMKM. Kaitannya dengan UMKM, saya menggali informasi dari salah satu pelaku UMKM dalam bidang fashion. Erlina Putri Denata merupakan mahasiswi aktif Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta berasal dari prodi manjemen yang memilih menjalankan usaha thrift shop. Kata thrift mempunyai arti hemat, sedangkan thrifting adalah aktivitas membeli barang bekas dengan tujuan untuk dipakai kembali. Dalam sejarahnya, pada akhir abad ke 19 terjadi revolusi industri yang memperkenalkan mass-production of clothing (produksi massal pakaian) yang mengubah cara pandang masyarakat saat itu mengenai dunia fashion. Dapat dikatakan jika thrifting merupakan evolusi barang loak sebagai pop culture, yaitu budaya masa yang merupakan dampak dari globalisasi akibat banyaknya kesamaan sifat maupun kegemaran. Selain berkesempatan mendapat brand fashion terkenal dengan harga terjangkau, model pakaian yang tersedia tidak pasaran karena jumlahnya sangat terbatas. Lalu bagaimana kiprah seorang milenial seperti Erlina dalam menjalankan bisnis UMKM dibidang fashion?

    Beranjak dewasa, kita merasa ada beberapa kebutuhan jika terpenuhi dengan hasil keringat sendiri lebih memuaskan dibandingkan dengan hasil pemberian orangtua.Salah satu contohnya adalah usaha thrift shop milik Erlina.Usaha tersebut merupakan usaha perseorangan yang belum genap setahun.Niat awal, Erlina ingin mendirikan usaha butik berupa pakaian trend yang bisa digunakan sebagai OOTD (Oufit Of The Day).Tetapi keterbatasan barang dagangan dan modal yang menyebabkan ia beralih ke usaha thrift shop. Selain modalnya lebih kecil, budaya thrifting juga sedang digandrungi dikalangan kaum milenial. Hal itulah yang membuka peluang bisnis baginya.Sistem stok barang dagang yaitu membeli dalam jumlah banyak lalu menjualnya kembali, dengan media promosi berupa instagram dan whatsapp.Selain pembelian langsung, customer juga dapat melakukan pembelian secara online dengan mengunjungi akun Go.thrift.id pada media sosial instagram.Brand pakaian yang dijual beragam, mulai dari brand luar maupun lokal, contohnya Urbanage, Aerie maupun  Commontage serta brand lokal seperti Tbj nearby. 

    Setelah diketahui lebih lanjut, tenyata Erlina lebih berfokus pada manajemen tradisional dan pengelolaan SDM dalam berbisnis. Ia berpendapat jika manajemen tradisional melibatkan dua hal, pertama masalah keteraturan untuk menciptakan stabilitas dalam organisasi.Saat kondisi stabil,kinerja organisasi menjadi efisien dan efektif sehingga keuntungan pegawai akan diperoleh dengan tidak memperhatikan kepentingan dari para pekerja. Kedua, kewenangan yang berdasarkan atas kemampuan pekerja. Dalam mewujudkan efisiensi kinerja, kemampuan kerja harus disesuaikan dengan tempatnya jika ingin mewujudkan efisiensi dan kreatifitas tersebut. Sedangkan dalam manajemen SDM, kegiatannya tidak hanya bagaimana seorang pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih pada bagaimana seorang pimpinan mendesain sebuah formulasi tertentu dalam mengaplikasikan pada sumber daya pegawai yang ada sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Desain yang telah dibuat tersebut diharapkan mampu mengkoordinir keinginan-keinginan para pegawai serta koordinasi antara pegawai dan pimpinan serta antar pegawai. Melalui skema desain yang tepat akan meingkatkan kinerja para pegawai secara efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

 

Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com  . “Pengertian UMKM: Kriteria, Aturan, Peran dan Contoh”. Di akses pada 4 Juni 2022. https://www.gramedia.com/literasi/umkm/

https://money.kompas.com  . “Pengertian UMKM,Kroteria, Ciri, dan Contohnya”. Di akses pada 4 Juni 2022. https://money.kompas.com/read/2022/01/19/051518426/pengertian-umkm-kriteria-ciri-dan-contohnya?page=all

https://www.kompasiana.com  . “Tren UMKM Yang Kini Digandrungi Anak Muda”. Di akses pada 4 Juni 2022.

https://www.kompasiana.com/wahyuagara1417/61e6ed744b660d0545388822/tren-umkm-thrift-yang-kini-digandrungi-anak-muda

https://www.urbanasia.com . (19 November 2020) .” Lagi jadi tren fashion, budaya thrifting sudah ada sejak”. Di akses pada 4 Juni 2022. https://www.urbanasia.com/lagi-jadi-tren-fashion-budaya-thrifting-sudah-ada-sejak-akhir-abad-19-U21475 .

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar