Psikologi Industri & Organisasi
Dosen
Pengampu :
Dr. Arundati Shinta, MA.
Semester Genap T.A 2021/2022
Oleh :
Satria Rahman Nasution (21310410087)
Kelas A (Reguler)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Hampir semua orang mengenal yang namanya sepak bola. Bagaimana tidak? Sepak bola sendiri merupakan salah satu cabang olahraga yang populer dan paling disukai hampir di semua negara. Dapat dikatakan bahwa sepak bola adalah olahraga yang sangat merakyat karena, olahraga permainan ini dapat dilakukan atau dimainkan oleh berbagai kalangan dan berbagai usia. Mulai dari orang tua, pemuda, remaja, maupun anak-anak dapat memainkan olahraga ini. Bermain sepakbola tidak hanya untuk mencari prestasi tetapi juga bisa sekedar rekreasi dan sport bisnis. Untuk yang berorientasi ke bidang prestasi, dapat mengikuti pelatihan sepak bola atau menimba ilmu di klub maupun di Sekolah Sepak Bola (SSB).
Saya
bergabung ke Sekolah Sepak Bola (SSB) di daerah Badung Bali ketika menginjak
kelas 3 SD, kira-kira pada saat itu berumur 8 tahun. Di sana memang banyak
anak- anak usia dini yang bergabung. Karena,
di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Muda Jaya merupakan wadah bagi anak-anak usia
dini ataupun muda untuk meningkatkan bakat,
minat, dan kemampuannya untuk bermain sepak bola. Tidak haya itu, disana kita
diajari untuk mempelajari sepak bola yang
baik dan benar untuk
bisa menunjang jalur akademik. Dan
tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas
dan prestasi persepak bolaan di
Kabupaten Badung.
Setelah
berlatih bertahun-bertahun di sana, dan melewati berbagai turnamen antar SSB di
daerah Bali lainnya, akhirnya turnamen SSB yang sangat bergengsi serta
dinanti-dinanti itu pun diselenggarakan. Bapak I Made Sujana, yang pada saat
itu menjadi ketua panitia penyelenggara, membuka secara resmi Turnamen Sepak
Bola antar Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jawa- Bali di lapangan Niti Mandala Renon Denpasar yang
ditandai dengan pelepasan Balon berukuran raksasa ke udara.
25 Desember 2011, saya ingat betul tanggalnya. Turnamen tersebut dimulai. Ada beberapa tim telah gugur pada hari-hari awal, dan kami masih meneruskan perjuangan. Dua hari berlalu, tim kami berhasil lolos ke putaran semi final. Namun sangat disayangkan, medali emas yang kita impi-impikan harus direlakan. Tim kami harus menerima kekalahan di babak semi final tersebut, dan harus berjuang lagi untuk memperebutkan medali perunggu. Raut kesedihan mulai nampak di wajah rekan-rekan tim saya ketika SSB kami benar-benar harus mengakui kekuatan tim lawan. Kami kalah, dan keluar menjadi juara IV memang bukan impian kami semua. Tetapi, dari semua prestasi sepak bola yang pernah saya dapatkan, turnamen antar SSB se-Jawa-Bali yang sangat berkesan.
0 komentar:
Posting Komentar