20.6.22

PERBEDAAN BUDAYA BUKAN PENGHALANG UNTUK MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL

 


oleh :

Lisa devita saripi/21310410106

Dosis pengampu : Dr. Arundati Shinta

Essay 3 Psikologi Sosial

T.A Genap 2021/2022

Fakultas Psikologi

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


bentuk umum dari sebuah proses sosial adalah interaksi sosial, dan arena bentuk-bentuk lain dari proses sosial hanyalah sebuah bentuk-bentuk khusus dari sebuah interaksi. Jadi, interaksi adalah suatu rangkaian tindakan yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang yang saling menanggapi secara timbal balik. Selain itu terlebih dahulu untuk berkenalan dengan orang-orang baru, kita masih harus berusaha mendekati orangnya secara langsung, menyapa orang-orang tersebut secara langsung. Dan mulai memberikan umpan balik. Dengan begitu yang dapat disebut proses sosial, hanyalah interaksi sosial itu sendiri. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan secara bersama-sama.Syarat utama dari adanya atau hadirnya aktivitas-aktivitas sosial adalah adanya interaksi sosial (Wulandari). Secara etimologis interaksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi) dan inter (antara), mengutip Bernard Raho dalam buku Sosiologi – sebuah pengantar.Namun dengan hadirnya teknologi, kini kita tidak perlu menyapa orang lain secara langsung, bahkan untuk menemukan orang asing untuk berkenalan. Sehingga perbedaan budaya bukan penghalang ketika teknologi yang berkembang saat ini. 

Budaya merupakan hasil dari akal dan iktisar manusia (Widyosiswoyo, 2004). Interaksi sosial budaya menjadi suatu budaya tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat di kelompok itu. Latar belakang budaya yang berbeda dapat mengakibatkan berbagai hal dalam suatu masalah antara satu orang dengan orang lain karena perbedaan budaya tersebut. Interaksi sosial antar budaya juga terjadi dalam lingkup perguruan tinggi yaitu pada mahasiswa. Mahasiswa merupakan individu yang sedang menimba ilmu dan tercatat pada salah satu perguruan tinggi seperti universitas, sekolah tinggi, institut, dan sebagainya (ilyasetal.,2018). Kondisi mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang budaya menjadikan mahasiwa memiliki watak, sikap, sifat, serta ideologi yang berlainan (Gani, 2019). 

Maka dari itu saya melakukan observasi di lingkungan mahasiswa atau mahasiswi di lingkungan asrama saya. .   Dengan menggunakan metode wawancara melalui Google Form saya mendapatkan dua responden yang berasal dari daerah serta kampus yang berbeda diantaranya berasal dari daerah Lembata,NTT dan yang satunya berasal dari daerah Temanggung, Jawa Tengah. Sebelumnya, saya ingin menjelaskan lingkungan yang ke dua subjek ini tempati. Jadi lingkungan yang mereka tempati ini merupakan asrama mahasiswa yang mana asrama ini tentu saja tidak hanya di tempati oleh mahasiswa dari satu kampus dan satu daerah tapi asrama ini di tempati oleh mahasiswa atau mahasiswi dari penjuru daerah. dari sabang samapai merauke. Sehingga perbedaan budaya sangat kental terjadi di sini. Tapi dari apa yang saya lihat di lapangan bahwa perbedaan budaya bukan jadi masalah dalam   komunikasi mereka. Sehingga ada lima yang saya berikan kepada mereka, Dan ini merupakan bentuk wawancara yang saya ambil sesuai data Google form:








Catatan : respon 1 asal (NTT) dan respon 2 asal (Jawa Tengah)



DAFTAR PUSTAKA

 

Xiu Angeline. (2018). K pada interaksi sosial dalam komunikasi, teknologi, masyarakat , vol. 7 No. 2. Hal: 94-95. 

Lararenjana Edelweis. (2021). Apa itu interaksi sosial budaya dan manfaatnya dalam kehidupan wajib tahu ilustrasi interaksi sosial . Di kutip dari https://www.merdeka.com/jatim/apa-itu-interaksi-sosial-budaya-dan-manfaatnya-dalam-kehidupan-wajib-tahu-kln.html .

 

 


0 komentar:

Posting Komentar