20.6.22

Hubungan Interaksi Sosial Dengan Social Loafing Dan Conformity

 

Hubungan Interaksi Sosial Dengan Social Loafing Dan Conformity 
Oleh:
Ulvi Isnaini
21310410103
Dosen Pengampu:
Arundati Shinta, M.A
Psikologi Sosial
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Interaksi sosial berasal dari kata interaksi yang artinya tindakan yang terjadi pada dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Secara sederhana, penegrtian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama, yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.  

Social loafing effect adalah fenomena seseorang yang berusaha lebih sedikit untuk mencapai tujuan ketika mereka bekerja dalam kelompok dari pada ketika bekerja sendiri.

Konformitas merupakan perubahan perilaku, persepsi, dan opini sebgai usaha untuk menyesuaikan diri dengan kelompok dengan atau tanpa tekanan secara langsung dari kelompok tersebut.

Kemudian saya mencoba mewawancarai salah satu sepupu saya yang juga merupakan mahasiswi dari Universitas Tadulako Palu mengenai interaksi yang biasa dia lakukan, dan adakah hubungan antara interaksi sosial dengan social loafing dan conformity.

Q: “ kamu kan kuliah nih. Pasti sering dapat tugas dari dosen dong ya, baik tugas individu atau kelompok. Nah menurut kamu, kamu lebih suka mengerjakan tugas individu atau kelompok?”

A: “ tergantung. Terkadang jika ada tugas kelompok, saya harus mencari orangnya satu per satu untuk meminta bantuan mengerjakan tugas kelompok . jadi terkesan kerja kelompok namun kerja sendiri”.

Q: “ jadi lebih enak kerja individu?”

A: “ lebih enak kerja individu”.

Q: “ nah sekarang kan kampus undah offline. Apakah kamu pernah melakukan kerja kelompok di kampus?”

A: “ pernah. Saat buat kerja kelompok membuat vidio”

Q: “ sebelumnnya kamu udah buat pertunjukan dikampus. Bagaimana cara pembagian kerjanya?”

A: “ membuat panitia, lalu bekerja bersama tim. Pertunjukan itu dilakukan perkelas”

Q: “nah, kerjasama kelas itu kan termasuk dar interaksi kelompok. Lalu bagaimana cara kamu menyampaikan aspirasi pendapat kamu kepada teman sekelasmu?”

A: “selama ini saya jarang memberikan pedapat.karena saya orang yang lebih mengikuti hasil pendapat team. Tapi jika mau berpendapat saya akan langsung menyampaikannya kepada panitia.”

Q: “jadi lebih keinteraksi individu ya”

Q: “ apakah kamu pernah diminta dosen untuk berbicara (speak up) di depan kelas, di hadapan teman-teman kelas?”

A: “ pernah. Saat pembelajaran kelompok  offline.  Saat online juga pernah.”

Q: “ lalu, bagaimana cara kamu agar teman-teman kamu bisa memperhatikan apa yang sedang kamu sampaikan?”
A: “ mungkin dengan mengajak teman-teman saya untuk memperhatikan apa yang sedang saya sampaikan”

Q: “lalu bagaimana cara kamu membangun interaksi yang menyenangkan?”

A: “jika diluar pembelajaran, saya akan melakukan hal konyol seperti bercanda. Namun jika saat pembelajaran berlangsung, saya tidak begitu bisa membuat suasana menyenangkan. Karena saya hanya bisa menyenangkan pada beberapa orang tertentu saja.”

Dari percakapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa beberapa mahasiswa saat melakukan kerja kelompok, sering terjadi social loafing effect sehingga membuat beberapa mahasiswa lebih menyukai kerja secara individu dibandingkan bekerja dengan kelompok. Selain itu, terjadinya perilaku conformity saat diadakannya rapat pembagian kerja. Kesulitan menyampaikan pendapat bisa terjadi karena kurangnya rasa percaya diri, malas untuk menyampaikan pendapat dan cenderung lebih menyukai hasil dari musyawarah yang disampaikan oleh orang lain.

Subjek lebih menyukai berinteraksi secara individu dibandingkan berkelompok karena subjek merasa bekerja bersama kelompok lebih sulit dibandingkan bekerja secara individu, hal ini dikarenakan beberapa teman dari subjek kurang adanya rasa tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbingnya, sehingga untuk mengerjakan tugas berkelompok, subjek harus mencari teman kelompoknya satu per satu, dan harus menggerakkan temannya dalam pengerjaan tugas berkelompok.

Daftar isi

Wardana, Eka Hillah. “Mengenal Konformitas: Perilaku ‘Ikut-ikutan’ Terhadap Orang Lain”. https://psikologi.unees.ac.id/mengenal-konfirmitas-perilaku-ikut-ikutan-terhadap-orang-lain/. Diakses Tanggal 20 Juni 2022.

2022. “Social Loafing”. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Social_loafing.  Diakses  Tanggal 20 Juni 2022.

2022. “Interaksi Sosial”. https://id.m.wikipedia.org/wiki/interaksi_sosial. Diakses Tanggal 20 Juni 2022.


0 komentar:

Posting Komentar