Susah Seneng Bareng
( Pake Daun Pun Jadi )
Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan
(Semester Genap 2021/2022)
Danang Wahyu Saputro
(20310410047)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
MANUSIA merupakan makhluk sosial. Mereka tidak bisa hidup sendiri. Setiap orang pasti akan selalu membutuhkan peran orang lain dalam berbagai hal. Dan tentunya saling bersosialisasi juga sangat penting untuk mempermudah dan memperkuat mereka untuk saling mengenal satu sama lain. Dalam sosioalisasi mereka dapat saling bertukar pendapat dan bisa juga untuk menambah suatu informasi. Jika seseorang kurang dalam bersosialisasi dengan masyarakat maka orang tersebut akan sulit untuk menyesuaikan diri di dalam masyarakat karena tidak terbiasa untuk berkumpul, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Selain itu juga akan kurang wawasan dan informasi yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar. Bersosialisasi dapat dilakukan dimana saja. Selain di dalam masyarakat, mereka juga dapat bersosialisasi di media sosial. Sosialisasi sangatlah penting karena manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka membutuhkan teman, membutuhkan bantuan orang lain, membutuhkan komunikasi dengan orang lain, dan membutuhkan segala suatu hal. Sosioalisasi juga dapat membentuk kepribadian seseorang.
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
Sering merasa insecure terhadap diri sendiri? Atau merasa overthinking? Hal ini biasanya sering dialami oleh orang-orang yang merasa kurang percaya diri dengan dirinya sendiri dan juga kemampuan yang sebenarnya ia miliki. Singkatnya, menjadi orang yang insecure itu dapat menimbulkan rasa takut dan juga cemas tentang diri sendiri yang akan menahan perkembangan diri. Terlalu sering memikirkan pendapat orang lain menyebabkan kita mungkin menjadi terobsesi dengan menyenangkan orang lain. Selalu ingin menjadi apa yang orang lain mau sampai mengesampingkan diri kita sendiri.
Bahkan beberapa dari kita mungkin lupa betapa pentingnya untuk menghargai diri sendiri sehingga kita kurang mengenali diri sendiri, tidak mengetahui kelebihan diri sendiri, serta memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah. Perlu diketahui bahwa sebenarnya kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri sendiri, bukan dari orang lain. Dengan mengenali diri sendiri dengan baik maka kita akan menyadari bahwa kebahagiaan yang sebenarnya memang berasal dari dalam diri sendiri dengan langkah awal yaitu mengenali diri sendiri.
Ada banyak hal didunia ini yang bisa membuat manusia merasa bahagia. Banyak yang bilang kalau bahagia itu harus dikejar dan dicari. Dikejar secara mati-matian agar hasil sesuai keinginan. Bahagia bukan segalanya tentang harta,jabatan dan kemewahan yang dirasakan. Bagi sebagian orang, bahagia itu bisa berupa bentuk nilai. Dan sebagian orang pula bahagia itu tak bisa dihitung oleh nilai. Semua orang mendefinisikan kebahagiaan mereka secara masing-masing. Sesuai dengan keadaan,kebutuhan dan prioritas dalam hidup manusia itu sendiri. Bicara tentang bahagia memang hal yang sangat sederhana.
https://www.kompasiana.com/anisamaryanti29/5febbb41d541df075d4e0583/bahagia-itu-diciptakan-bukan-dicari
0 komentar:
Posting Komentar