18.5.22

MAKAN BERSAMA MEMBANGUN INTERAKSI DENGAN INDAHNYA TOLERANSI

 



Semester genap T.A. 2021/2022


Oleh :


Clarita Savdurin (21310410031)


Kelas Reguler (A)


Fakultas Psikologi


Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Essay ini dibuat untuk Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial 2022.


Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta MA



Interaksi sosial secara umum dapat diartikan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan individu lain. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai motif manusia terhadap sesuatu tentang dirinya. Dapat pula diartikan sebagai dorongan individu terhadap keinginan tertentu . 

Menurut McClelland manusia berinteraksi dengan dunia sosialnya menggunakan tiga motif  yaitu,  need for achievement / dorongan berprestasi, need for affiliation atau dorongan  untuk berinteraksi dengan orang lain dengan  cara-cara yang menyenangkan,  need for power atau keinginan kuat individu untuk mengontrol orang lain dan pengaruhi situasi sosial. 

Need for affiliation atau dorongan  untuk berinteraksi dengan orang lain dengan  cara-cara yang menyenangkan adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang digunakan oleh seorang individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain.  Bentuk  interaksi ini dapat digambarkan dengan salah satu momentum yang dirayakan setiap tahun oleh umat Muslim yakni lebaran. Jika dikaitkan dengan teori McClelland yakni dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara-cara yang menyenangkan maka makan bersama pada saat lebaran adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dengan orang lain. 

jJika teori afiliasi dikaitkan dengan makan bersama saat lebaran lantas bagaimana caranya membangun interaksi anatara sesama keluarga yang berbeda agama melalui makan bersama saat lebaran? Apakah tidak ada kendala atau masalah saat interaksi berlangsung?  

Lebaran adalah momentum yang paling ditunggu oleh setiap umat Muslim, bahkan kami sebagai orang Nasrani pun menunggu momentum ini untuk dapat  bersilahturami dengan keluarga kami yang Muslim. Toleransi yang digaungkan ternyata terbukti pada momentum lebaran tahun ini dimana kami dapat membangun interaksi  dengan makan bersama  keluarga kami yang merayakan lebaran. Jika dilihat maka ini merupakan bentuk dari afiliasi yang dilakukan yakni, Selalu memiliki keinginan untuk mengadakan, memperbaiki atau memilihara hubungan yang erat, hangat dan bersahabat  dengan orang lain.

Memang dalam berinteraksi sosial pasti dihadapkan dengan kendala atau masalah yang terjadi. Misalnya bisa saja karena berbeda agama sehingga ada kecanggungan yang terjadi saat berinteraksi. Namun pada kenyataan yang kami alami saat interaksi dengan makan bersama adalah sebuah kehangatan keluarga, hidangan yang disiapkan,dan obrolan yang hangat menurut saya dapat membuktikan tentang  teori dari McClelland yaitu  Need for affiliation atau dorongan  untuk berinteraksi dengan orang lain dengan  cara-cara yang menyenangkan. Dan teori tersebut dapat kami wujudkan dalam momentum lebaran tahun ini. 

Interaksi yang terjadi saat makan bersama adalah bentuk interaksi yang menyenangkan, dibarengi obrolan hangat dan kekeluargaan membuat suasana yang dihasilkan sangat menyenangkan. Proses interaksi seperti inilah yang membangun kedekatan dan relasi dengan sesama walaupun dihadapkan dengan perbedaan agama namun nyatanya makan bersama saat lebaran memperkuat relasi dan menghangatkan interaksi dengan indahnya toleransi. 


Sumber Referensi: 

Abhdul, Y. (2021). Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-Ciri dan ContohDiakses 18 Mei, 2022, dari   https://penerbitbukudeepublish.com/materi/interaksi-sosial/

  

Motif sosial menurut McClelland. (2022). Diakses 18 Mei, 2022, dari 123dok: https://123dok.com/article/motif-menurut-mcclelland-interaksi-sosial-pengertian-interaksi-sosial.y92oj1lz

 

0 komentar:

Posting Komentar