18.5.22

MAKAN BARENG-BARENG

 

“ Makan Bareng – Bareng ”

Bella Azahar Br Tarigan

NIM : 21310410033

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Soal NO 2 UTS Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

 




Dalam teori Maslow dijelaskan bahwa manusia punya 5 kebutuhan.Kebutuhan pokok adalah yang paling bawah yakni makanan,minuman,udara,sex,tempat tinggal. Itu adalah kebutuhan dasar bila tidak terpenuhi kebutuhan itu, maka ia akan mati, Maka disebut kebutuhan dasar/primer. Selain itu pada teori Maslow juga dijelaskan setelah kebutuhhan keamanan terpenuhi maka kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan sosial. Kebutuan ini meliputi afeksi, merasa diterima lingkungan (acceptance),merasa memiliki (mencintai) dan dimiliki (dicintai) oleh orang lain (belongingness), dan merasakan adanya persahabatan (friendship).Ketika seseorang kurang terpenuhi kebutuhan ini maka, ia akan merasa ditolak oleh lingkungan atau merasa diisolasi. Maslow juga menjelaskan tentang karakteristik orang-orang yang merasa secure ( merasa aman karna kebutuhan sosialnya terpenuhi) dan insecure (merasa tidak aman karena kebutuhan sosialnya tidak terpenuhi).

Di dalam kehidupan kita yang dijalani sehari-hari kerap kita alami dan bahkan selalu kita rasakan adanya kebutuhan sosial. Sebagai contoh,saat lebaran atau Hari raya idul fitri kemarin. Saat-saat itulah yang paling kita rasakan adanya kebutuhan sosial yang dibutuhkan oleh diri kita. Tentu sangat berbeda saat kita makan sendiri dan saat makan bareng keluarga atau teman. Di lebaran kemarin pastinya kita semua merasakan suasana kehangatan dari keluarga maupun dari teman-teman yang datang berkunjung kerumah. Cerita pengalaman pribadi saya sendiri mengenai lebaran yang lalu ialah sangat menyenangkan walaupun tidak bisa berkumpul bersama keluarga dikampung karna alasan saya sudah jauh dari mereka dan menjadi seorang perantau,namun itu tidak membuat saya terlalu bersedih, karena meskipun tidak bisa lebaran dengan keluarga di kampung tetapi saya bisa berlebaran dengan teman-teman yang ada di Yogyakarta. Saya juga disambut dengan baik oleh keluarga dari teman saya sehingga kekeluargaan itu masih bisa saya rasakan.

Potret diatas diambil saat saya dan teman – teman berkunjung ke salah satu rumah teman sekelas. Selain dihidangkan makanan yang enak kami juga disambut baik oleh keluarga nya. Di samping itu kami juga sangat merasa gembira karena bisa bercanda ria sembari menikmati makanan yang ada. Disitu juga sangat dirasakan bahwa teori Maslow tentang kebutuhan sosial memang benar adanya . Karena jika dibandingkan saat berada di kost sendiri dan tidak ada teman untuk berinteraksi apalagi di suasana lebaran maka itu sangat lah disayangkan. Pastinya saat kita berada pada posisi itu hal yang kita rasakan pertama kali ialah bersedih dan merasa iri atau insecure dengan orang-orang sekeliling kita yang bisa merayakan lebaran dengan keuarganya masing-masing atau bahkan dengan teman-teman. Saat makan bareng itu, kami juga bercerita tentang banyak sekali hal-hal yang pernah kami alami selama ada di perantauan. Saya dan teman-teman juga bisa saling bertukar cerita tentang hal-hal yang pernah dialami. Pada saat ingin berpamitan pulang juga kami saling bermaaf-maaf an satu dengan yang lain.

Teori Maslow juga menjelaskan adanya kebutuhan untuk dihargai (esteem).Kebutuhan ini ada dua jenis yakni penghargaan dari dalam diri seseorang ( internal esteem) dan penghargaan dari luar (external esteem). Penghargaan dari dalam misalnya merasa diri sendiri berharga/harga diri, mandiri, dan prestasi diri.Penghargaan dari luar misalnya mendapatkan status sosial yang tinggi, penghargaan dari kelompoknya,dan mendapatkan perhatian dari lingkungan sosial.

Teori ini sangat mempengaruhi seseorang, seperti contoh saat kita tidak dihargai ataupun keberadaan kita tidak dianggap oleh lingkungan sekitar maka yang kita rasakan ialah insecure dan merasa tidak nyaman berada pada lingkungan tersebut. Sama halnya dalam berteman, saat kita merasa bahwa teman-teman kita tidak mau menerima dan bahkan tida ingin berbaur dengan kita maka langkah yang selanjutnya kita lakukan ialah menjauh dan merasa sangat kecewa karena kebutuhan untuk dihargai tidak kita dapatkan dengan baik.

Daftar Pustaka : Maslow, A.H. (1943). A theory of human motivation. Psychological Review. 50(4),370-396. D’Souza, J.E. (2018). Self-actualization.In M.H. Bornstein (Ed.),The Sage  encyclopedia of lifespan human development. Thousand Oaks : SAGE publications,Inc.,pp.1921-1924.

0 komentar:

Posting Komentar