“ Makan Bareng – Bareng ”
Bella Azahar Br Tarigan
NIM : 21310410033
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Soal
NO 2 UTS Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
M.A
Dalam teori
Maslow dijelaskan bahwa manusia punya 5 kebutuhan.Kebutuhan pokok adalah yang
paling bawah yakni makanan,minuman,udara,sex,tempat tinggal. Itu adalah
kebutuhan dasar bila tidak terpenuhi kebutuhan itu, maka ia akan mati, Maka
disebut kebutuhan dasar/primer. Selain itu pada teori Maslow juga dijelaskan
setelah kebutuhhan keamanan terpenuhi maka kebutuhan berikutnya adalah
kebutuhan sosial. Kebutuan ini meliputi afeksi, merasa diterima lingkungan
(acceptance),merasa memiliki (mencintai) dan dimiliki (dicintai) oleh orang
lain (belongingness), dan merasakan adanya persahabatan (friendship).Ketika
seseorang kurang terpenuhi kebutuhan ini maka, ia akan merasa ditolak oleh
lingkungan atau merasa diisolasi. Maslow juga menjelaskan tentang karakteristik
orang-orang yang merasa secure ( merasa aman karna kebutuhan sosialnya
terpenuhi) dan insecure (merasa tidak aman karena kebutuhan sosialnya tidak
terpenuhi).
Di dalam
kehidupan kita yang dijalani sehari-hari kerap kita alami dan bahkan selalu
kita rasakan adanya kebutuhan sosial. Sebagai contoh,saat lebaran atau Hari
raya idul fitri kemarin. Saat-saat itulah yang paling kita rasakan adanya
kebutuhan sosial yang dibutuhkan oleh diri kita. Tentu sangat berbeda saat kita
makan sendiri dan saat makan bareng keluarga atau teman. Di lebaran kemarin
pastinya kita semua merasakan suasana kehangatan dari keluarga maupun dari
teman-teman yang datang berkunjung kerumah. Cerita pengalaman pribadi saya
sendiri mengenai lebaran yang lalu ialah sangat menyenangkan walaupun tidak
bisa berkumpul bersama keluarga dikampung karna alasan saya sudah jauh dari
mereka dan menjadi seorang perantau,namun itu tidak membuat saya terlalu
bersedih, karena meskipun tidak bisa lebaran dengan keluarga di kampung tetapi
saya bisa berlebaran dengan teman-teman yang ada di Yogyakarta. Saya juga
disambut dengan baik oleh keluarga dari teman saya sehingga kekeluargaan itu
masih bisa saya rasakan.
Potret diatas
diambil saat saya dan teman – teman berkunjung ke salah satu rumah teman
sekelas. Selain dihidangkan makanan yang enak kami juga disambut baik oleh
keluarga nya. Di samping itu kami juga sangat merasa gembira karena bisa
bercanda ria sembari menikmati makanan yang ada. Disitu juga sangat dirasakan
bahwa teori Maslow tentang kebutuhan sosial memang benar adanya . Karena jika
dibandingkan saat berada di kost sendiri dan tidak ada teman untuk berinteraksi
apalagi di suasana lebaran maka itu sangat lah disayangkan. Pastinya saat kita berada
pada posisi itu hal yang kita rasakan pertama kali ialah bersedih dan merasa
iri atau insecure dengan orang-orang sekeliling kita yang bisa merayakan
lebaran dengan keuarganya masing-masing atau bahkan dengan teman-teman. Saat
makan bareng itu, kami juga bercerita tentang banyak sekali hal-hal yang pernah
kami alami selama ada di perantauan. Saya dan teman-teman juga bisa saling
bertukar cerita tentang hal-hal yang pernah dialami. Pada saat ingin berpamitan
pulang juga kami saling bermaaf-maaf an satu dengan yang lain.
Teori Maslow
juga menjelaskan adanya kebutuhan untuk dihargai (esteem).Kebutuhan ini ada dua
jenis yakni penghargaan dari dalam diri seseorang ( internal esteem) dan
penghargaan dari luar (external esteem). Penghargaan dari dalam misalnya merasa
diri sendiri berharga/harga diri, mandiri, dan prestasi diri.Penghargaan dari
luar misalnya mendapatkan status sosial yang tinggi, penghargaan dari
kelompoknya,dan mendapatkan perhatian dari lingkungan sosial.
Teori ini sangat
mempengaruhi seseorang, seperti contoh saat kita tidak dihargai ataupun
keberadaan kita tidak dianggap oleh lingkungan sekitar maka yang kita rasakan
ialah insecure dan merasa tidak nyaman berada pada lingkungan tersebut. Sama
halnya dalam berteman, saat kita merasa bahwa teman-teman kita tidak mau
menerima dan bahkan tida ingin berbaur dengan kita maka langkah yang
selanjutnya kita lakukan ialah menjauh dan merasa sangat kecewa karena
kebutuhan untuk dihargai tidak kita dapatkan dengan baik.
Daftar Pustaka :
Maslow, A.H. (1943). A theory of human motivation. Psychological Review.
50(4),370-396. D’Souza, J.E. (2018). Self-actualization.In M.H. Bornstein
(Ed.),The Sage encyclopedia of lifespan
human development. Thousand Oaks : SAGE publications,Inc.,pp.1921-1924.
0 komentar:
Posting Komentar