14.5.22

kecemasan pekerja saat covid 19 menyerang

 

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Essay 2

Semester 2 T.A 202/2022

Oleh: Nia Zulkhaini (21310410097)

FAKULTAS PSIKOLOGI

Kelas Reguler

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen: Dr. Arundati Shinta, M.A

Pandemi covid 19 mendorong kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah di Indonesia berdampak kemerosotan ekonomi di semua lini warga. Banyak perusahaan yang tidak sanggup meneruskan produktivitas usaha sehingga harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada beberapa karyawan. Covid 19 yang menyebabkan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Himbauan pemerintah mengenai work from home sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran covid 19 membuat sebagian besar masyarakat menghentikan dan mengubah aktivitasnya menjadi dirumah saja. Siatu ini dapat membuat seorang pekerja merasa tidak nyaman dan tidak aman akan keberlangsungan pekerjaan yang dimiliki. Rasa tidak aman ini muncul tidak hanya karena rasa takut kehilangan pekerjaan tapi juga merasa memiliki ancaman kehilangan keuntungan lainnya yang dianggap penting seperti penurunan pendapatan pada setiap bulannya, penundaan kesempatan promosi, penundaan penetapan status kerja dll. Ada pula dampak psikologis dan fisik yang muncul untuk para karyawan selama masa pandemi covid 19 menyerang Dunia ini yaitu, rasa cemas, depresi,stres, perasaan tidak berharga,putus asa, berkurangnya rasa percaya diri dan juga rasa ketidak puasan atas hasil dari kinerja saat ini. Sistem work from home di masa pandemi yang terlalu lama ajuga akan mengakibatkan tekanan kepada karyawan. Karena karyawan dituntut bekerja dengan maksimal dalam kondisi yang kurang menguntungkan. karyawan harus memahami pekerjaannya sendiri tanpa adanya dampingan secara langsung oleh para atasan hal ini yang dapat mengakibatkan kemungkinan karyawan merasa stress, jalinan komunikasi yang semakin berkurang juga mengakibatkan kinerja karyawan menurun saat masa pandemi. Namun ada berbagai upaya untuk menghindari atau mengurangi perasaan tidak nyaman saat work from home berlangsung, yaitu. Meningkatkan kopetensi diri, situasi pandemi seperti ini bukan berarti membuat kita untuk terbatas dari waktu kerja. Tapi ini meupakan waktu bagi kita menunjukan kepada perusahaan bahwa kita kopeten dalam bekerja bagaimanapun situasinya. Berpartisipasi aktif, kita perlu menyusun kembali jadwal-jadwal bekerja yang sesuai dengan situasi sekarang. Hal ini dilakukan bertujuan agar target kerja yang sudah ditetapkan dapat tercapai sesuai target. Aktif memberikan ide dan masukan mengenai permasalahan-permasalaahn kerjaa. Dengan begitu kita akan lebih diakui oleh organisasi salam bekerja dan tetunya kita memiliki kontribusi membantu organisasi dalam mempertahankan performa pada masa pandemi covid 19 ini. Meningkatkan komunikasi, melalui  komunikasi yang ekspilit dan terbuka terhadap sesama rekan kerja dan atasan dapat mengurangi rasa tidak aman. Sebagai pekerja selain kita harus terbuka mengenai pekerjaan kita juga perlu lebih aktif untuk menvcari informasi dan berkoordinasi dengan baik sesama rekan kerja, atasan mengenai kondisi-kondisi yang sedang terjadi di organisasi. Melalui komunikasi yang  baik diharapkan dapat meningkatkan kesiapan pekerja untuk menghadapi situasi yang kemungkinan akan terjadi dimasa depa.

 

Daftar isi

http://www.uta45jakarta.ac.id/pemutusan-hubungan-kerja-phk-di-era-pandemi-perspektif-hukum-tak-mudah-perusahaan-lakukan-kph/

http://pip.unpad.ac.id/postdetail/pandemi-COVID-19-dan-Dampaknya-bagi-pekerja

0 komentar:

Posting Komentar