14.5.22

Desa Tangguh Melawan Pandemi Covid-19

 

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

ESSAY 2

Meme Normasari (21310410088)

Kelas Reguler


Dosen Pengampu: Dr.Arundati Shinta,M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Pandemi covid-19 menjadi ancaman global saat ini dan membawa dampak pada berbagai segmen termasuk jaminan akan ketersediaan pangan. Permasalan yang muncul saat pandemi covid-19 sudah banyak terjadi. Dampak dari pandemi ini  membuat berbagai sektor di masyarakat terganggu yang paling berpengaruh dikehidupan sehari-hari adalah bidang ekonomi. Berdasarkan data BPS Agustus 2020, jumlah pengangguran karena covid-19 sekitar 2,56 juta orang. Adanya kebijakan PSBB saat pandemi membuat perusahaan secara paksa mengurangi jumlah karyawan, salah satu hal yang menyebabkan pengangguran semakin meningkat. 

Melihat penurunan pendapatan keluarga saat pandemi pemerintah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako dan sejumlah uang. Akan tetapi bantuan yang diberikan oleh pemerintah tidak tepat sasaran karena data penduduk  tidak pas. Masyarakat yang kurang mampu tidak memdapat bantuan dari pemerintah, tetapi masyarakat yang tergolong mampu malah mendapat bantuan dari pemerintah. Hal ini menyebabkan permasalahan baru yang dihadapi warga sekitar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan warga adalah dengan mengadakan jimpitan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jimpitan adalah hasil menjimpit atau jumputan, sumbangan berupa beras sejimpit yang dikumpulkan secara beramai-ramai. Jimpitan berasal dari kata jumputan atau menjumput yang berarti memungut (Hasym & Pratama, 2014). Di dalam kehidupan bermasyarakat, jimpitan merupakan salah satu contoh gotong-royong dan bentuk pemberdayaan masyarakat dengan modal yang ada di dalam masyarakat tersebut (Henni Catur Ariati, 2013).

Karena adanya hal tersebut warga desa saya di Wirokerten, Banguntapan berinisiatif mengadakan kegiatan jimpitan berupa beras yang dilakukan setiap hari yang nantinya akan diambil oleh warga yang bertugas ronda. Hasil dari jimpitan satu kampung ini dikumpulkan lalu akan diberikan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri. Tentunya saat memberikan hasil jimpitan dengan protokol kesehatan. Jika tidak ada warga yang melakukan isolasi mandiri, beras akan diberikan pada warga yang mengalami penurunan penghasilan atau yang di PHK.

Kegiatan jimpitan ini sebenarnya sudah dilakukan bahkan sebelum pandemi covid-19 menyerang. Dulu hasil jimpitan diberikan pada warga yang mendapat jatah ronda, karena saat jatah ronda harus memberi makan dan minum secara sederhana untuk anggota siskamling. Sekarang jimptan dialih fungsikan untuk warga yang mengalami musibah covid-19. Dengan adanaya jimpitan, masyarakat dilatih untuk dapat mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi terlebih pada masa sulit saat pandemi.

 

Daftar Pustaka

Budi Budi, Saiful Anwar. 2020. “Strategi Pemerintah Republik Indonesia Dalam Menghadapi                                  Pandemi Covid-19 Dari Perspektif Strategi Perang Semesta”. https://jurnalprodi.idu.ac.id                        /index.php/SPS/article/view/652. diakses tanggal 14 Mei 2022.

Moch. Ali Mashuri, Shinta Devi Apriliana, Vina Nahdiyah. 2020. “Peran Masyarakat Terhadap                                Pembangunan Ekonomi Berbasis Kampung Tangguh Sebagai Upaya Menekan Angka                           Covid-19”.  http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_makro_manajemen/article/view/961.                  diakses tanggal 14 Mei 2022

0 komentar:

Posting Komentar