CARA MEMINIMALISIR AGRESIVITAS AKIBAT KETERBATASAN
RUANG
Oleh:
Alfiantika
Pratiwi (21310410094)
Kelas A (Reguler)
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A
Psikologi Sosial (Essay 2)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Semester Genap T.A 2021/2022
Agresivitas merupakan perilaku, tingkah
laku atau perbuatan yang bisa menyakiti orang lain. Agresivitas biasanya
terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Menurut Riyana kata agresi berasal
dari bahasa latin “aggredi” yang berarti menyerang, kata ini menyiratkan bahwa
orang siap untuk memaksakan kehendak mereka atas orang lain atau objek lain
walaupun itu berarti bahwa kerusakan fisik atau psikologinya makin ditimbulkan
sebagai akibat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agresif merupakan sifat
bermusuhan, cenderung untuk menyerang, bersemangat dan penuh inisiatif serta
percaya pada diri sendiri. Adapun faktor
yang memperngaruhi terjadinya agresivitas, yaitu frustasi, stres,
deindividuasi, provokasi, kekuasaan dan kepatuhan.
Salah satu pemicu timbulnya agresivitas
adalah stres. Stres psikologis pada seseorang individu dapat dipicu oleh
kesesakan. Kondisi kepadatan dan kesesakan juga mengakibatkan individu
mendapatkan stimulus yang berlebihan. Individu harus memilih stimulus-stimulus
yang dianggap relevan dan penting dari stimulus yang tidak penting untuk
melakukan sebuah adaptasi. Menurut Sundstrom (1975) bahwa kondisi dalam ruangan
dengan kepadatan yang tinggi memicu timbulnya stres. Kondisi ini akan muncul
ketika individu merasa terganggu oleh interaksi interpersonal. Stres yang
berkelanjutan dipicu oleh timbulnya gangguan interpersonal oleh goal blocking.
Kepadatan dan kesesakan sangat berkaitan erat dengan psikologi sosial dan
stres. Seseorang tidak akan mengalami stres jika mampu beradaptasi dengan
lingkungan hal ini menurut Baum dan
Valins (1979). Agresivitas itu muncul diakibatkan oleh stres atas dasar keterbatasan
ruang yang dimiliki individu. Dari
penjelasan diatas bahwa faktor agresivitas salah satu pemicunya adalah stres.
Jadi dalam hal ini untuk meminimalisir agresivitas dengan menghindari atau
mengurangi stres yang akan berakibat munculnya agresif. Cara menguragi stres
yaitu mengetahui penyebab stres, menjaga pola makan, latihan relaksasi, mencari
kesenangan, melakukan aktivitas, memelihara kebugaran jasmani, menghindari
kebiasaan jelek, berlibur dan lain sebagainya. Secara lebih rinci, berikut
terdapat beberapa cara lain mengatasi agresivitas yaitu:
1 1. Pengamatan
tingkah laku yang baik
Tingkah laku yang baik
berpengaruh dalam mengurangi perilaku agresif. Banyak sekali bahwa budaya,
pendidikan, dan tontonan dapat memberikan dampak perilaku agresif karena
individu akan mengimitai perilaku tersebut.
2. Hukuman
Hukuman yang diberikan
harus bersifat jelas dan keras, sehingga mengurangi kemungkinan pergaulan
tersebut.
3. Katarsis
Katarsis atau hipotesis
katarsis merupakan upaya untuk mengurangi atau menurunkan rasa marah dan
kebencian dengan cara yang lebih aman untuk mengurangi agresivitas di
sekitarnya muncul.
4. Kognitif
Cara-cara tersebut
dapat menjadi alternatif dan solusi mengatasi timbulnya agresivitas termasuk
pada permasalahan keterbatasan ruang, baik itu rumah, lingkungan, kost, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012, April ). Psychology Mania . Retrieved
from https://www.psychologymania.com/2012/04/cara-mengatasi-agresi.html
Baum, & Andrew. (1979). Crowding And The Regulation
Of Social Contact. Maryland: Advances In Experimental Social Psychology .
Erlinda, A. (2015). HUBUNGAN KESESAKAN DENGAN TINGKAT STRES
PADA PENGHUNI RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG. 39-41.
Riyana. (2011). UPAYA GURU PEMBIMBING DALAM MENGATASI
AGRESIFITAS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 PEKANBARU . 14-15.
Sukadiyanto. (n.d.). STRESS DAN CARA MENGURANGINYA. 63.
Sundroms, & Eric. (1975). Effects of Room Size,
Intrusion, and Goal Blocking on Nonverbal Behavior, Self Disclosure, and Self
Reported Stress. Tennessee: Journal of Personality and Social Psychology.
0 komentar:
Posting Komentar