17.4.22

TANTANGAN BISNIS BAGI GENERASI MILENIAL DALAM MENGHADAPI DUNIA INDUSTRI DI ERA SOCIETY 5.0

 




PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Semester Genap T.A 2021/2022

 Oleh :

Anisa Zakiatun Nufus (21310410083)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.


      Era masyarakat 5.0 atau super smart society (society 5.0) diperkenalkan Pemerintah Jepang pada tahun 2019, yang dibuat sebagai solusi dan tanggapan dari revolusi industri 4.0 dan dianggap akan menimbulkan degradasi manusia. Setelah memasuki era revolusi industri, Indonesia akan memasuki era society 5.0. Lantas apa yang perlu dipersiapkan? Terutama bagi kaum milenial sekarang ini?

      Society 5.0 menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis pada teknologi. Manusia mempunyai peran penting di era digital ini. Sehingga dibutuhkan keseimbangan antara pencapaian ekonomi dan penyelesaian masalah sosial. Society 5.0 dimaksudkan untuk mengantisipasi era Industri 4.0, dimana peran masyarakat dirasakan masih kurang.

      Society 5.0 adalah kecerdasan buatan digunakan untuk mengubah semua data di semua aspek kehidupan. Internet of Things diharapkan dapat membentuk nilai humanistik secara keseluruhan. Tentu  ini akan sangat berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam dunia industri dan tegnologi. Dalam Society 5.0 transformasi teknologi memiliki arti “memanusiakan manusia”. Oleh karena itu, bagi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang besar namun persebaran ilmu pengetahuan dan pendidikan yang tidak merata, Society 5.0 bisa menjadi faktor pelengkap keberhasilan jika diimplementasikan dengan baik.

      Di Indonesia sendiri, sampai saat ini implementasi Era Industri 4.0 masih belum tuntas. Perkembangan digital yang sangat cepat telah mengubah kebiasaan masyarakat dan industri. Salah satu dampak transformasi digital adalah pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Sehingga bisa dinikmati semua orang dengan mudah. Dalam hal ini, big data dan Internet of Things (IoT) harus menjangkau setiap aspek kehidupan masyarakat, yang akan berubah menjadi kecerdasan buatan. Sehingga untuk memperkuat peran masyarakat dalam menyukseskan transformasi digital tersebut, masyarakat terutama generasi muda (generasi milenial) harus mampu memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat dengan baik dan menjadikannya peluang bisnis. Sehingga untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan peran seluruh pihak baik dari pemerintahan maupun seluruh masyarakat agar mampu menjawab tantangan bangsa dengan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.

      Era Society 5.0 menjadi tantangan tersendiri bagi Pebisnis Milenial Indonesia. Generasi Milenial merupakan generasi yang mengagumi Revolusi Industri 4.0, namun cenderung mengabaikan masalah sosial.  Dalam menjawab tantangan di era Society 5.0 ini, para kaum milenial perlu diarahkan pada peran generasi milenial untuk kemajuan masa depan bangsa indonesia. Sehingga diperlukan integrasi selain dengan pemerintah sebagai regulator, juga dengan perguruan tinggi, industri, komunitas / masyarakat dan peran media untuk mensukseskan era society ini.

      Selain itu, ada tiga kemampuan utama yang harus generasi milenial miliki  dalam menghadapi society 5.0. di antaranya yaitu kemampuan memecahkan masalah kompleks dan dapat menjadi problem solver tak hanya bagi dirinya namun juga untuk orang banyak, lalu kemampuan untuk berpikir secara kritis, bukan hanya sekadar dalam ruang lingkup kelas namun juga dalam kehidupan kemasyarakatan dan lingkungan sekitar agar timbul kepekaan sosial, serta yang terakhir adalah kemampuan untuk berkreativitas.

      Sehingga dalam menghadapi era Society 5.0, salah satu kunci kesuksesan bisnis yang dikelola para milenial  di Indonesia adalah jika tiga kemampuan di atas dan konsep pentahelix dapat diimplementasikan dengan baik. Sebagaimana kita ketahui konsep pentahelix menekankan bagaimana integrasi dan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, industri, komunitas / masyarakat dan media dapat bekerja sama dengan baik. Diharapkan dengan adanya integrasi dan kolaborasi tersebut, para milenial memiliki kemampuan untuk menciptakan nilai tambah secara konsisten dari inovasi teknologi mulai dari input hingga output. Sehingga inovasi yang dihasilkan dapat menciptakan keunggulan bersaing dalam dunia bisnis, dapat menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, serta dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru di dunia industri.

 

 

Daftar pustaka

Radiordk. (27 November 2020). “Persiapkan Diri Hadapi Era Society 5.0’”. Diakses Pada 16 April 2022, dari http://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2020/11/27/persiapkan-diri-hadapi-era-society-5-0/

Ubud, Sahnaz. (25 Agustus 2020). “Tantangan Bisnis Bagi Generasi Milenial Dalam Menghadapi Era Society 5.0”. Diakses Pada 16 April 2022, dari  https://binus.ac.id/malang/2020/08/tantangan-bisnis-bagi-generasi-milenial-dalam-menghadapi-era-society-5-0/


0 komentar:

Posting Komentar