27.4.22

PENYEBAB KLITIH DILIHAT DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI

 

PENYEBAB KLITIH DILIHAT DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI

Oleh:

Alfiantika Pratiwi (21310410094)

Kelas A(Reguler)

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A

Psikologi Sosial (Essay 1) 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Semester Genap T.A 2021/2022

 

    Klitih termasuk ke dalam kenakalan remaja. Klitih dari bahasa jawa klithih yang merupakan sebuah kosa kata yang berarti sebuah kegiatan dari seseorang yang keluar rumah dimalam hari tanpa tujuan. Sekarang ini, makna sebuah klitih diartikan sebagai perilaku remaja yang identik dengan kekerasan di jalan pada malam hari. Klitih biasanya dilakukan oleh segerombolan orang atau sebuah geng dan biasannya pelakunya adalah seorang pelajar yang berkeliaran di malam hari menggunakan motor dan membawa senjata tajam. Klitih bukan hanya sebagai kenakalan remaja biasa karena kenakalan tersebut memakan banyak korban dengan melukai fisik. Klitih bukan merupakan kejahatan bawaan sejak lahir ataupun warisan biologis. Klitih dilakukan dengan keadaan sadar secara sengaja. Pelaku aksi klitih biasanya tidak segan untuk melukai korban dengan cara, membacok, memukul, atau menyerang korban. Para pelaku klitih jarang merebut harta benda korban, karena biasanya yang dicari adalah sebuah kepuasan dalam melukai orang (Pamungkas, 2018).

    Menurut Hurlock bahwa salah satu karakteristik remaja adalah masa remaja sebagai usia bermasalah. Dimana masa remaja memiliki permasalahan yang komplek, oleh karena itu banyak sekali remaja yang memiliki masalah dalam penyelesaiannya kurang siap dan tidak sedikit berhasil sehingga yang didapat tidak memuaskan dan menimbulkan kegagalan yang berakibat tragis dan menjadi trauma atau dendam (Fuadi, Muti'ah, & Hartoujono, 2019)Dari sisi psikologi, perilaku ini berkaitan dengan sifat remaja yang dimana usia mereka memasuki masa transisi menuju dewasa dan biasanya mereka belum bisa mengendalikan emosi dengan baik. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya klitih dari sisi psikologi, yaitu : 

1.     1.     Menunjukkan eksistensi diri 
 Masa remaja dimana masa mereka berlomba-lomba untuk menunjukka eksistensi dirinya ke orang lain.
2.    Minim perhatian keluarga
Keluarga adalah pendidikan nomer satu bagi perkambangan anak. Orang tua yang lemah dalam memantau perkembangan anak akan berakibat pada pola perilaku anak.  Tetapi kebanyakan disebabkan oleh faktor ekonomi.
3.    Kecerdasan emosional yang rendah
Di usia remaja periode kecerdasam emosi (EQ) belum terbentuk secara matang. Rata-rata orang yang suka melakukan kekerasan memiliki kecerdasan emosionl pada level pertama, yaitu memahami diri sendiri. Mereka belum mampu mencapai level yang kedua dan seterusnya.
4.    Rasa ingin tahu yang tinggi
Pada masa ini remaja memasuki masa pubertas, mereka biasanya rasa ingin tahu terhadap sesuatu tinggi.
5.    Rendahnya motivasi belajar

       Rendahnya motivasi belajar ditandai dengan seringnya membolos sekolah, cenderung sering memiliki konflik dengan guru dan mereka malas mengikuti pelajaran karena dinilai membosankan (H, 2020).

        Ada juga dampak negatif klitih, yaitu menyebabkan luka parah bahkan kematian, keresahan bagi marsyarakat, merusak nama baik, dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.







DAFTAR PUSTAKA

Fuadi, A., Muti'ah, T., & Hartoujono. (2019). FAKTOR-FAKTOR DETERMINASI PERILAKU KLITIH. 90-91.

H, Y. (2020). Retrieved from Merdeka.com: https://www.merdeka.com/jateng/dari-sisi-psikologi-pelaku-ini-5-faktor-penyebab-klithih.html

Pamungkas, Z. (2018). FENOMENA KLITIH SEBAGAI BENTUK KENKALAN REMAJA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA HUKUM DI KOTA YOGYAKARTA . 30-31.

 

 Sumber Gambar : 

 https://www.kompasiana.com/lisaayuwulandari/6176112bdfa97e6a8317dc92/fenomena-klitih

 

0 komentar:

Posting Komentar