20.4.22

PENTINGNYA MENJAGA MENTAL PEGAWAI BARU DI LINGKUNGAN KERJA

 



OLEH :

Lisa Devita Saripi/ 21310410106

Kelas Reguler (A)

 Psikologi Industri dan Organisasi 

Fakultas Psikologi

Pengampu : DR. Arundathi Shinta, M.A

Univeristas Proklamasi 45 Yogyakarta


Kesadaran kesehatan mental di indonesia dari tahun ketahun sudah semakin membaik. Hal ini di buktikan dengan munculnya berbagai layanan konsultasi secara online akan Tetapi masih banyak orang yang menganggap kesehatan mental bukan suatu permasalahan yang signifikan. Munculnya Gangguan mental tidak hanya terjadi bagi mereka yang mengalami tragedi atau peristiwa yang membuat mereka menjadi depresi tapi gangguan mental dapat muncul akibat lingkungan tempat mereka melakukan aktifitas. Seperti yang kita ketahui, setiap orang pasti akan merasa terganggu dan tidak nyaman apabila memiliki masalah dengan yang namanya gangguan mental, apalagi pemicu dari gangguan tersebut adalah lingkungan kerja. Yang dapat kita ketahui bahwa gangguan mental dapat mempengaruhi performa kerja dan produktivitas, hubungan antar rekan kerja, kemampuan fisik, dan sehari-hari seseorang di tempat kerja maupun rumahnya.

 Maka dari itu kesehatan mental penting di lingkungan kerja menurut seorang profesor psikiater klinis dari New York University Langone School of Medicine, Charles Goldstein, Menyatakan bahwa otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang melepaskan hormon pnting dan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Sehingga ketika terdapat gangguan mental berarti secara biologis, terdapat gangguan sistem kerja otak manusia. Penyebab terganggunya kesehatan mental di lingkungan tempat kerja dapat bermacam-macam bentuk, di antaranya:

  1)    Komunikasi dan sistem manejemen yang buruk.

   2)   Tujuan organisasi dan tugas-tugas yang kurang jelas.

   3)   Rendahnya dukungan kepada  para pegawai.

   4)   Jam kerja yang terlalu meningkat hingga mengganggu kehidupan pribadi.

  5)  Terbatasnya ruang berekspresi.

  6)   Eksklusivitas keputusan atau kesempatan berpartisipasi hanya pada segolongan pegawai   saja.

  7)   Penugasan yang tidak tepat bagi kompetensi individu pegawai.

  8)    Perisakan antar pegawai.

  Semua gangguan mental seperti di atas itu yang sering kita dapati di lingkungan tempat kita berkerja. Lantas bagaimana cara kita untuk menjadikan pegawai baru ini tidak mengalami gangguan mental? Menurut Littlefield, Stitzel, & Giese (2014), terdapat lima pilar dalam tempat kerja yang sehat secara psikologis, yaitu kepemimpinan yang suportif, kejelasan peran, keterlibatan karyawan, pengembangan dan pertumbuhan, dan antusiasme. Dengan pendapat yang sudah di paparkan oleh Littlefield, Stitzel , & Giese dengan kita memperhatikan aspek-aspek di atas, tugas seorang psikolog/ seorang HRD yang berkerja di ranah ini dapat mempromossikan kesejahteraan psikologis di tempat kerja dan membuat sistem deteksi dini kesehatan jiwa. Contoh program yang telah teruji dan diterapkan dirintis oleh pemerintah Australia, yitu beyondblue Workplace Ntional program yang merupakan program edukasi yang dikembangkan untuk membantu perusahaan/organisasi mengatur gangguan-gangguan kesehatan mental yang sering muncul, seperti depresi dan kecemasan. Maka dari itu tidak hanya peran seorang pegawai yang wajib di perhatikan tapi seorang psikolog/HRD di sebuah perusahaan yang mestinya harus terjun langsung dan mengatasi permasalan seperti ini di dalam suatu perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA

Asta Derina. 13 Gangguan Mental Pada Pegawai Baru Sering Terjadi. Di akses pada tanggal 12 april 2022 di Kutip dari https://dosenpsikologi.com/gangguan-mental-pada-pegawai-baru. 

Center For Public Mental Healt. (2020). Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja.di Kutip dari  https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/09/28/menjaga-kesehatan-mental-di-lingkungan-kerja/Di akses pada tanggal 17 april 2022.



0 komentar:

Posting Komentar