25.4.22

PENTINGNYA LITERASI BAGI MAHASISWA




PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI 

Semester genap T.A 2021/2022 
Oleh; 
Alita Dwi Nur’Aini (21310410080) 
Kelas regular 
FAKULTAS PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA 
Dosen pengampu ;
 Dr. Arundati Shinta, M.A. 

Mahasiswa dengan sederet titel dan perananya, dianggap sebagai figur penting yang bisa memberikan kontribusi nyata terhadap kehidupan sosial. Kekuatannya sebagai seorang elite intelektual, dituntut memberikan pemikiran-pemikiran cemerlang yang bisa dieksekusi secara riil dalam kehidupan nyata. Ide-ide yang cemerlang sering menjadi cirri khas dari mahasiswa. Sehingga tak salah apabila bangsa ini, menyimpan harapan besar di pundak para mahasiswa sebagai generasi penerus, yang bisa meneruskan estafeta perjuangan bangsa. Pohon dapat tumbuh subur jika diberi pupuk yang cukup sebagai asupan nutrisi terbaik. Pemberian pupuk yang cukup dan rutin mampu menjaga kekuatan pohon hingga ke akarnya. Kekokohan akar pohon dapat mencegah tumbangnya pohon yang diterpa angin. Begitu pula yang terjadi hubungan antara mahasiswa dan dunia literasi. Literasi menjadi suplemen utama bagi mahasiswa untuk mengembangkan daya nalar, pola pikir, dan kekritisannya. Literasi yang terus dibudayakan mampu membuat produktivitas mahasiswa meningkat. Selain itu, budaya literasi yang telah mendarah daging dapat dijadikan pijakan kuat hingga terhindar dari seleksi kehidupan yang semakin kompleks. Untuk sebagian kalangan mahasiswa, kata literasi masih terdengar begitu asing. Padahal tanpa disadari literasi telah lekat dalam kegiatan akademik selama berkuliah. Mulai dari membaca buku, berdiskusi tentang pelajaran atau tugas dengan teman, serta membuat tulisan. Semua itu adalah bagian pokok dari literasi. Sayangnya, konsep ideal dari budaya literasi belum direalisasikan secara optimal oleh para elit intelektual. Salah seorang tokoh, Augustinus, berkata, “Dunia adalah buku, dan mereka yang tidak bepergian hanya membaca satu halaman”. Berdasarkan perkataan Augustinus, terlihat jelas bahwa buku memegang peranan penting dalam memajukan suatu bangsa. Melalui buku, masyarakat terlebih mahasiswa mampu menerobos batas-batas kehidupan dunia. Ruang-ruang perpustakaan kampus yang sering kali sepi juga menjadi bukti bahwa mahasiswa belum menjadikan buku sebagai bagian penting dalam hidupnya. Sekalipun ramai dikunjungi, kegiatan yang dilakukan tak jauh dari bermain sosial media, nyari internet gratis, atau sekedar ngobrol biasa. Koleksi buku maupun jurnal yang minim dan tidak up to date bisa jadi faktor utama yang membuat mahasiswa enggan datang ke perpustakaan. Jika zaman dulu generasi pemuda menjadi pahlawan pejuang kemerdekaan, generasi muda khususnya mahasiswa zaman sekarang tentunya bisa menjadi pahlawan-pahlawan pembangunan dengan pemikirannya. Melalui gagasan-gagasan , mahasiswa harus mampu memecahkan segudang permasalahan negri yang semakin hari semakin menyayat hati nurani. Disaat bahaya disintegrasi bangsa mengancam, para mahasiswa harus menjadi agen-agen perubahan yang mengkampanyekan semangat perubahan, semangat perdamaian, semangat persatuan dan kesatuan bangsa. 

DAFTAR PUSTAKA 
Dadan Rizwan Fauzi (9 november 2017). “Mahasiswa dan Budaya Literasi” Di Akses pada 25 april 2022.

0 komentar:

Posting Komentar