25.4.22

Pengaruh Performance Appraisal Terhadap Tingkat Turnover

 


PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Semester Genap T.A 2021/2022 
Oleh : 
Ramahwati (21310410037) 
Kelas A (Reguler) 
FAKULTAS PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA 
Dosen Pengampu: 

Dr. Arundati Shinta, M.A

 

    Dalam dunia kerja pasti terdapat suatu kriteria yang akan menilai kinerja karyawan sehingga jika diterapkan pada suatu perusahaan akan mempengaruhi kemajuan suatu perusahaan. Kinerja karyawan yaitu hasil yang dicapai karyawan dalam pekerjaannya berdasarkan kriteria yang berlaku untuk pekerjaan tertentu. Menurut Leon C.Menggison (1981:310) dalam Mangkunegara (2000:69) penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Dalam matakuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang saya pelajari,terdapat dua metode pengukuran kinerja  yaitu metode perbandingan yang dibagi dalam tiga point yaitu ranking,paired, dan forced distribution. Untuk metode yang kedua adalah metode individu, terdiri atas empat point yaitu graphic rating scale,behaviour anchored rating scale, checklist, dan narratives. Dalam penerapan pengukuran  kinerja bisa saja terdapat bias dan error dalam penilaiannya. Kesalahan penilaian kinerja terjadi karena adanya perbedaan antara output dengan proses dan tujuan penilaian kinerja sumber daya manusia,sehingga menyebabkan penyimpangan pengukuran kinerja yang tidak akurat dan menyebabkan hasil yang tidak optimal dalam prakteknya. Beberapa contoh dari bias penilaian kerja antara lain severity error,halo effect, recency effect,causal attribution error termasuk faktor budaya juga turut mempengaruhi.Selain beberapa contoh di atas, ada juga kesalahan penilaian yang dilakukan oleh manager HRD (Karbag Personalia) sehingga  berdampak langsung pada karyawan, mulai dari karyawan merasa tertekan hingga berujung pada turnover.Mengapa turnover bisa terjadi serta solusi apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperkecil tingkat turnover namun tetap mampu menjalankan penilaian kinerja secara optimal.

    Menurut Mobley (1978) turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri. Robbins (1996) menjelaskan jika turnover bisa terjadi secara sukarela (voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover). Faktor penyebab turnover hingga berujung pada diberhentikannya karyawan oleh pemimpin perusahaan, jika dilihat dari sudut pandang karyawan terdapat dua faktor,yaitu faktor internal meliputi kurangnya motivasi, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja,hubungan antar rekan dan atasan, kondisi geografis,kepuasan kerja,serta dukungan dari orang sekitar (Wahyuni et al.,2014). Sedangkan untuk faktor eksternal meliputi upah yang tidak sepadan, budaya perusahaan,fasilitas, dan peluang karir (Wahyuni et al.,2014). Dari faktor tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka turnover. Jika dilihat dari sisi perusahaan bisa dimulai dari proses perekrutan karyawan.Sebisa mungkin cari karyawan yang benar-benar berkualitas dan berkompeten dari awal, baik secara tingkah laku maupun tingkat sumber daya manusianya (Saruwan,2015). Sedangkan untuk para pemimpin perusahaan bisa dengan cara mengurangi efek negatif pekerjaan dan meningkatkan efek positifnya.Menurut Dessler,2013, efek negatif perusahaan meliputi pekerjaan membosankan,pengawasan buruk,upah rendah, intimidasi, kurangnya prospek karies, dan kondisi kerja yang buruk. Sedangkan efek positifnya meliputi pengayaan pekerjaan, pengawasan yang mendukung, upah sesuai,peluang pengembangan karier,kondisi kerja yang baik,serta teman kerja yang suportif (Dessler,2013).

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan jika penilaian kerja sangat berpengaruh terhadap siklus pergantian karyawan, diperlukan keterampilan dalam menerapkannya sesuai dengan metode yang digunakan oleh suatu perusahaan. Tingginya tingkat turnover disebabkan oleh beberapa faktor dan terdapat pula beberapa langkah yang dapat mengurangi tingkat turnover jika diterapkan secara tepat. 


Daftar Pustaka

http://repository.untag-sby.ac.id. (2021).”BAB I PENDAHULUAN-UNTAG SURABAYA REPOSITORY”.Di akses pada 24 April 2022.http://repository.untag-sby.ac.id/9920/2/BAB%20I.pdf

https://journals.usm.ac.id .(April 2019). “MENGUNGKAP TINGGINYA TURNOVER INTENTION PT.WBS SEMARANG” Diakses pada 24 April 2022. https://journals.usm.ac.id/index.php/solusi/article/download/1462/948

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id . “Tutnover Intention”. Diakses pada 24 April 2022. http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3170/3/BAB%20II.pdf


Sumber Gambar

https://www.google.com/search?q=gambar%20turnover%20pada%20karyawan&tbm=isch&tbs=rimg:CaArmwy2aLQ5YU8P0KkFpXUSsgIMCgIIABAAOgQIABAA&client=firefox-b-d&hl=id&sa=X&ved=0CBsQuIIBahcKEwjInI7kj673AhUAAAAAHQAAAAAQQw&biw=1349&bih=615#imgrc=0Lw6RJDOBS5_GM

 



 


0 komentar:

Posting Komentar