23.4.22

Pengukuran Kinerja Karyawan

 


Pengukuran Kinerja Karyawan
Oleh:
Ulvi Isnaini
21310410103
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M. A
Psikologi Industri dan Organisasi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


(Nurjaman, S:2013) Pengukuran kinerja mempunyai tujuan pokok yaitu untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. (Nugrahayu, E. R: 2015) Dalam melaksanakan strategi yang telah ditetapka perusahaan, pengukuran kerja beserta evaluasinya menjadi sangat penting. Kinerja dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengetahui keberhasilan strategi perusahaan, selain itu pengukuran kinerja juga memperlihatkan kontribusi para manager terhadap perusahaan serta menjadi sumber informasi dalam mengevaluasi tindakan manager. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan SDM untuk menghasilakn barang dan jasa, termasuk informasi atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi, serta kegiatanya mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan sasaran-sasaran atau tujuan program evaluasi (Moeheriono: 2010).
Mulyadi (2007) menyatakan kinerja perusahaan sebagai keberhasilan perusaan secara keseluruhan dalam mencapai sasaran-sasaran strategi yang telah ditetapkan melalui inisiatif strategi pilihan. Kinerja perusahaan sebagai kemampuan perusahaan untuk meraih tujuannya melalui pemakaian sumber daya secara efisien dan efisien setra menggambarkan seberapa jauh suatu perusahaan mencapai hasilnya setelah dibandingkan dengan kinerja terdahulu previous performance dan kinerja organisasi lain benchmarking, serta seberapa jauh meraih tujuan dan target yang telah ditetapkan (Muhammad: 2008). 
Salah satu aspek penting dalam pengukuran kinerja perusahaan adalah sebagai dasar untuk melakukan pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajement serta unit-unit yang terkait dilingkungan organisasi perusahaan sehingga memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasarannya.
Menurut Tangen (2005), metode pengukuran kinerja yang baik adalah sekumpulan ukuran kinerja yang menyediakan perusahaan dengan informasi yang berguna sehingga membantu mengelola, mengontrol, merencanakan dan melaksanakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuan pengukuran kinerja perusahaan menurut Tangkilisan (2007) yaitu untuk memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk mencapai prestasi, memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati, memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara skema kerja dan pelaksananya, memberi penghargaan maupun hukuman yang objektif atas prestasi pelaksaan yang telah diukur sesuai dengan metode pengukuran yang telah disepakati, sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja perusahaan, mengidentifikasi kepuasan pelanggan, membantu kegiatan perusahaan, memastikan mengambilan keputusan secara objektif, menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan, serta mengungkapkan permasalahan. Manfaat dari pengukuran kinerja menurut Sipatung (2017), yaitu memperjelas serta menerjemahkan visi dan strategi, mengomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis, meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis, merencanakan dan menetapkan sasaran serta menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.  


Daftar Puataka
Nurjaman, S. (2013). Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard. Trikonomika. 12 (1). 113-114. 
Nugrahayu, E., R. (2015). Penerapan Metode Balance Scorecard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. 4 (10). 2-4.

0 komentar:

Posting Komentar