29.4.22

PEMBENTUKAN KARAKTER SIKAP TOLERANSI PADA ANAK

 


PSIKOLOGI SOSIAL

Semester genap T.A. 2021/2022

Oleh : 

Ayu Pramesty Dwi Anggraini (21310410102)

Kelas Reguler (A)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Essay Pra-syarat Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Dalam bahasa Arab kata toleransi bermakna tasyamukh yang artinya ampun, maaf dan lapang dada. (Ahmad Warson Munawir, tt: 1098) Kata toleransi dalam bahasa Inggris berasal dari kata tolerance/toleration yaitu suatu sikap membiarkan, mengakui dan menghormati terhadap perbedaan orang lain, baik pada masalah pendapat (opinion), agama/kepercayaan maupun dalam segi ekonomi, social dan politik. Sikap toleransi ini juga dimaksudkan menghargai perbedaan diantara bermasyarakat. Ataupun sikap toleransi ini membebaskan masyarakat memilih pilihannya sendiri. Kita hidup di mana dibutuhkan hubungan antar masyarakat, kita perlu kehadiran orang lain untuk melengkapi dan membantu hidup kita, dan dalam hubungan ini di perlukan sikap toleransi.

   Lalu apakah sikap toleransi ini mempengaruhi kehidupan sosial seseorang, apa dampak dari penerapan sikap toleransi ini, dan mengapa seseorang perlu memiliki sikap toleransi ini. Dalam tulisan ini akan di tekankan pada pentingnya pendidikan toleransi untuk anak-anak, mengapa perlu, seberapa pengaruhnya, dan dampak dimasa depan jika kita memberikan pendidikan toleransi ini untuk anak-anak. Bagaimana kita bisa hidup dimasyarakat tanpa adanya sikap toleransi yang ditanamkan sejak kecil, pasti dunia ini akan hancur karena berbedanya pendapat dan akan menimbulkan permusuhan dimana-mana. Baiknya kita mengajarkan anak-anak untuk menerapkan sikap toleransi dikehidupan sehari-hari nya, untuk membuat dunia lebih nyaman.

   Pendidikan seperti apa yang diperlukan oleh anak-anak untuk membangun sikap toleransi dan menanamkan pada dirinya. Toleransi merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang bahkan anak-anak sekalipun dalam suatu kelompok masyarakat multi-agama, multikultur maupun multietnis dalam rangka menjaga persatuan agar tidak terjadi perpecahan antar masyarakat yang diakibatkan oleh gesekan-gesekan perbedaan. Sikap toleransi ini akan menghantarkan setiap individu menjadi pluralis dan inklusif. Mewujudkan kerukunan dan toleransi dalam pergaulan hidup antar masyarakat merupakan bagian usaha menciptakan kemaslahatan umum serta kelancaran hubungan antara manusia yang berlainan agama, ras, dan budaya sehingga setiap golongan masyarakat bisa menjalankan sesuatu yang dia yakini dan kehendaki.

   Contoh dari pendidikan toleransi adalah sikap toleransi beragama. Hak asasi manusia yang paling esensial dalam hidup adalah hak kemerdekaan/kebebasan baik kebebasan untuk berpikir maupun kebebasan untuk berkehendak dan kebebasan di dalam memilih kepercayaan/agama. Mengajarkan anak untuk belajar bahwa di negara kita tidak hanya memiliki meyoritas satu keagamaan tetapi ada enam keagamaan di Indonesia yang di dalamnya termasuk agama Islam. Saat anak mulai mengerti bahwa tidak hanya pada mayoritas ia berdampingan, maka saat ini lah anak diajarkan menghargai perbedaan agama, anak harus diajarkan tidak boleh memilih teman apalagi yang ia lihat perbedaan agamanya. Anak harus diajarkan menerima bahwa ia hidup berdampingan dan harus saling bergandengan. Lalu anak ditanamkan sikap atau pola pikir positif bahwa banyak keuntungan jika kita hidup berdampingan. Karena sikap toleransi ini membantu ia hidup di lingkungan sosial. Mengapa demikian, karena kita hidup membutuhkan bantuan dan kehadiran orang lain. Dampak dari di tanamkan pendidikan toleransi sejak dini ini untuk menerima seseorang dengan kebebasan pilihan nya masing-masing.

   Menanamkan sikap toleransi tidaklah mudah perlu peran orang tua, guru, dan masyarakat menanamkan sikap tersebut. Perlu adanya sikap toleransi ini untuk menjaga lingkungan sosial seseorang dengan aman. Karena kita perlu sikap toleransi ini untuk membangun dan menjalankan kehidupan sosial bermasyarakat yang damai.

DAFTAR PUSTAKA

Warsah, I. (2018). Pendidikan Keluarga Muslim di Tengah Masyarakat Multi-Agama: Antara Sikap Keagamaandan Toleransi (Studi Di Desa Suro Bali Kepahiang-Bengkulu). Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 13(1), 1-24.


0 komentar:

Posting Komentar