27.4.22

MENANAMKAN SIKAP TOLERANSI SEJAK DINI PADA ANAK

 

MENANAMKAN SIKAP TOLERANSI SEJAK DINI PADA ANAK

Meylita Ayu Herbafalony

NIM : 21310410084

Fakultas Psikologi  Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Tugas Essay ke – 1 Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A


            Pendidikan karakter pada anak merupakan salah satu pondasi yang sangat penting untuk ditanamkan pada diri anak. Salah satu nilai karakter yang ditanaman kepada anak adalah toleransi. Toleransi sendiri merupakan sikap menghargai pendapat, pendirian, pandangan, kepercayaan, yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. (KBBI).

Dalam kajian Psikologi Sosial, toleransi seringkali disamakan dengan konsep nonjudgmental, keterbukaan (open), menghargai keragaman atau dipandang sebagai sikap positif umum (general positive attitude) terhadap kelompok lain (Verkuyten dan Yogesswaran, 2017).

Toleransi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu toleransi aktif dan toleransi pasif. Toleransi aktif adalah sikap yang didasarkan pada pengetahuan, pemahaman dan perspektif. Sedangkan toleransi pasif lebih dibatasi pada pengabaian atau tidak terlalu mengkritisi perbedaan (Schweitzer, 2018). Bentuk toleransi dibagi menjadi dua yaitu toleransi agama dan toleransi sosial. Toleransi agama ialah toleransi yang bersangkutan dengan keyakikan atas agama yang berhubungan dengan sikap menerima untuk member ksempata pemeluk agama lain beribadah menurut ketentuan yang diyakini. Sedangkan toleransi sosial bersangkutan pada bagaimana masyarakat mampu bekerjasama dengan orang lain tanpa melihat perbedaan baik agama, budaya dan lain-lain dengan batas-batas yang telah ditentukan (Salim, 2018).

Dalam menanamkan sikap toleransi pada anak ini dapat dilakukan pertama kali di dalam rumah dengan bimbingan orang tua ataupun keluarga. Maka dari itu, orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk kepribadian anak. Di samping itu, seorang guru di sekolah juga dapat mempengaruhi kepribadian seorang anak didiknya. Ketika di sekolah pasti si anak akan menemukan berbagai macam perbedaan, meliputi agama, suku, budaya, bahasa, warna kulit, dan lain sebagainya. Untuk itu peran lingkungan, keluarga dan sekolah khususnya peran guru sangat penting untuk mendidik karakter anak salah satunya dengan menanamkan nilai toleransi pada anak agar dimasa yang akan datang anak menjadi manusia dengan sikap toleransi yang tinggi sehingga Indonesia menjadi negara beragam yang kuat dengan masyarakatnya yang berkarakter.

Mengapa harus menanamkan sikap toleransi pada anak ? Karena toleransi adalah salah satu bekal hidup yang perlu dimiliki anak. Semakin bertambahnya usia, anak akan menghadapi konflik yang lebih beragam. Terlebih lagi ketika sudah dewasa, butuh sikap toleransi agar anak bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Ketika lingkaran pertemanan lebih luas, maka semakin banyak perbedaan yang ditemui anak. Jika tidak diajarkan sejak dini, bisa jadi anak akan kebingungan dan mengalami cultural shock.

Pada masa anak usia dini dapat disebut juga dengan masa-masa keemasan atau disebut the golden age (Fadhillah, 2019). Pada masa inilah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai karakter kebaikan salah satunya nilai toleransi yang kelak dapat membentuk kepribadian anak. Adapun  hal dapat dilakukan untuk menanamkan sikap toleransi yaitu dengan cara :

1.     Membiasakan seorang anak untuk bilang kata “maaf, tolong, dan terimakasih”

2.     Menghormati sesama dengan cara bersalaman dan membungkukkan badan

3.     Mengajak anak menirukan ujaran-ujaran sopan dan perbuatan terpuji

4.     Mengajarkan rasa empati

5.     Memberikan konten mendidik terkait perbedaan

Mengenalkan toleransi pada anak usia dini memang penting untuk bekal hidup. Yang terpenting adalah contoh dari orang tua karena anak adalah peniru ulung. Jadi, sebagai orang tua perlu bijak dan berhati-hati dalam bersikap dan menanggapi sesuatu.

 

REFERENSI :

 

Deffa Lola Pitaloka, Dimyati,Edi Purwanta. 2021. Peran Guru dalam Menanamkan Nilai Toleransi pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.

SehatQ. Cara Mengajarkan Toleransi pada Anak Melalui Tindakan Sederhana. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar