27.4.22

REMAJA 15 TAHUN JADI PEMBUNUH, TERINSPIRASI DARI FILM CHUCKY.

 PSIKOLOGI SOSIAL
Semester Genap TA 2021/2022
 Oleh : Ahmad Helmy Fauzan 
(21310410091)
Kelas Reguler
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA



pada 5 Maret 2020, sebuah pembunuhan oleh remaja berusia 15 tahun terjadi di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Korbannya adalah tetangganya sendiri yang masih berumur 5 tahun. Pembunuhan ini tergolong sadis karena pelaku, berinisial NF, mengaku melakukan aksinya secara sadar. Ia membunuh APA yang sedang bermain di rumahnya dengan cara menenggelamkannya ke bak mandi, dicekik, dan kemudian dimasukkan ke dalam lemari di kamar.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, para pengunjung kerap menonton film bergenre horor atau film dengan adegan sadis. Salah satunya adalah Chucky, film tentang boneka pembunuh yang populer di tahun 1980-an yang kemudian menginspirasi NF untuk membunuh APA.

keesokan harinya, NF masih beraktivitas seperti biasa. Ia mengenakan baju sekolah dan berangkat ke sekolah dengan meninggalkan jasad APA di lemari bajunya. Di tengah perjalanan menuju sekolah, tersangka berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari.

Kepada polisi, tersangka mengaku memiliki hasrat untuk membunuh orang lain. Kebetulan, lah yang berada di rumahnya saat korban pembunuhan membunuhnya muncul.
"Memang menduga ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari itu dia sudah tidak bisa menahan lagi," ungkap Yusri.

Dari keterangannya ke polisi, NF mengaku puas setelah membunuh korban. Selain berhasrat untuk membunuh orang, Yusri mengatakan, tersangka juga memiliki kebiasaan yang wajar, yakni membunuh hewan-hewan tanpa alasan.
"Sejak kecil pelaku senang bermain dengan binatang dan membunuh binatang dengan gampang," ujar Yusri. Di antara hewan yang menjadi korbannya adalah kucing peliharaan NF.
"Dia punya hewan kesayangan, hewan peliharaan, Tapi kalau lagi kesal, (kucing) itu juga bisa dilempar dari lantai 2," ungkap Yusri.

Tika Wibisono, seorang Psikolog, konsultan, dosen mengatakan bahwa remaja usia 15 tahun itu membunuh balita itu sungguh kejadian yang luar biasa mengejutkan. Dia memberikan gambaran bahwa usia anak 5 tahun itu adalah tahun emas pertama bagi orangtua untuk mendidik dan menerapkan karakter yang baik bagi anaknya.

Tahun emas kedua adalah sampai usia 10 tahun, dimana waktu yang sangat tepat bagi orangtua untuk menentukan pola asuh yang baik karena usia ini dianggap paling krusial bagi seorang anak remaja. Anak remaja yang butuh pengakuan, butuh dukungan/dukungan, butuh untuk didengarkan, butuh jawaban atas pencarian identitasnya.

Jika orangtua salah asuh, dia sering memberikan nasehat anak tanpa memperhatikan kebutuhan emosional dan perkembangan jiwa anak, jika dia sering menganggap anak adalah "orang yang bisa diperintah", jika orangtua mengganggap anak sekedar "barang yang dapat dibanting", maka kebutuhan jiwa anak itu tak terpenuhi.

Penjelasan pola asuh orangtua kepada anak misalnya seperti di atas , bahkan ada yang menganggap anak adalah "barang cetak" atau "intimidasi" sehingga tidak memahami kondisi emosional dan psikologis anak. Hal ini tentu membuat anak tersudutkan dan terpinggirkan.  

Bagi seorang anak remaja berusia 15tahun adalah masa krisis. Masa akil balik yang menemukan identitas dirinya. Jika tidak ditangani dengan baik maka anak itu akan melakukan hal-hal yang di luar nalar kita sebagai orang normal.

Ketika anak punya hobi menonton suatu film horror "Chuky" seorang boneka yang suka membunuh. Anak itu dibiarkan menonton film horor tanpa pendampingan orangtua. Perilaku manusia itu dibentuk dengan fungsi otak manusia (bawaan) dan situasi. Untuk menentukan apakah pelaku ini bisa membunuh secara keji berdasarkan apa, diperlukan fungsi kerja otak si pelaku, juga situasi dimana pelaku suka menonton film tanpa ditemani oleh orang dewasa. Harapan orangtua tidak bisa diletakkan kepada anak itu sendiri. Pola asuhlah yang jadi titik tolak dari semua perbuatan anak.

Kemudian faktor lingkungan, cenderung akan membentuk kepribadian anak, karena sifat anak yang masih ingin mencoba hal baru yang dilihatnya. Bila lingkungan itu rusak seperti banyak pemabuk, perokok, penjudi dll. Ada dorongan pada anak untuk ikut serta. 
Jika lingkungan itu baik, anak bisa saja melakukan hal-hal seperti diatas karena tidak ada yang memperhatikan/peduli dengan apa yang membangun. Tidak ada pendampingan orang lakukan dewasa saat anak melihat atau melakukan apa yang sepantasnya tidak dia. 





Daftar Pustaka: 

Arbi, Ivan Atina. 2021. "Sejarah Hari Ini: Gadis 15 Tahun Bunuh Anak Tetangga Terinspirasi dari Film Chucky", https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/05/14434521/sejarah-hari-ini-gadis-15-tahun -bunuh-anak-tetangga-terinspirasi-dari?page=1 , Diakses pada 27 April 2022


Tanaya, Ina. 2020. "Sudut Pandang Psikologi: Kasus Anak Remaja Bunuh Balita", https://www.kompasiana.com/www.inatanaya.com/5e64b201d541df641809b583/sudut-pandang-psikologi-kasus-anak-remaja-bunuh-balita?page= semua , Diakses pada 27 April 2022 



Sumber gambar:  

http://megapolitan.kompas.com/image/2021/03/05/14434521/sejarah-hari-ini-gadis-15-tahun-bunuh-anak-tetangga-terinspirasi-dari?page=1




0 komentar:

Posting Komentar