26.4.22

Menanamkan Rasa Toleransi Sejak Dini

 


PSIKOLOGI SOSIAL

Essay 1

Semester Genap T.A 2021/2022

Oleh :

Meli Nur Hidayah (21310410085)

Kelas A (Reguler)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu :

Dr. Arundita Shinta,M.A.

Rasa toleransi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap individu agar terciptanya suatu kebersamaan dan ketrentraman diantara makhluk sosial. Oleh sebab itu, hendaknya di tanamkan dan di ajarkan sejak masih usia dini agar mampu memahami dan menerima perbedaan orang lain. Mengapa harus sejak dini? Karena pada usia dini anak cenderung belum terlalu banyak menerima hal negative dari lingkungan sekitar, jadi sebagai orang tua masih mudah untuk membentuk karakter anak dengan cara mengajarkan hal hal positif pada anak sehingga ketika beranjak dewasa anak mampu mengendalikan dirinya.

Penanaman sikap toleransi sejak dini di harapkan dapat menjadikan generasi penerus bangsa Indonesia menjadi manusia yang memiliki sikap toleransi agar tidak terjadi perpecahan karena suatu perbedaan yang ada di lingkungan masyarakat. Mengingat akan keberagaman bangsa Indonesia baik itu suku, budaya, ras, agama dll. Tentu saja sikap toleransi sangat di perlukan seperti yang kita tau bahwa Indonesia memiliki semboyan “Bhineka tunggal ika” yaitu berbeda beda tetapi tetap satu juga.

Dalam menanamkan nilai toleransi pada anak usia dini peran guru dan orang tua sangatlah di perlukan dan menjadi hal yang utama. Mengingat pada usia anak tersebut disebut juga dengan masa masa keemasan atau di sebut juga dengan “ the golden age” pada saat itu anak mampu menyerap ilmu dan di kembangkan secara maksimal. Namun jika lingkungan sekitar justru memberikan pengaruh yang cenderung negative maka anak akan lebih mampu untuk meniru hal yang negative juga. Jadi sebagai guru dan orangtua juga harus memperhatikan lingkungan terutama lingkungan belajar, bermain dan bersosialisasi anak. Agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan yaitu menumbuhkan rasa toleransi pada anak.

Bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan rasa toleransi pada anak?

Langkah awal yang dapat dilakukan pada anak adalah memberikan penjelasan bahwa tidak semua perbedaan itu buruk, berikan pengertian bahwa bukan berarti orang lain harus sama seperti kita, bukan berarti apa yang kita pilih dan apa yang kita lakukan adalah yang paling benar, berikan alasan yang logis mengapa orang lain memilih hal yang berbeda dengan kita. Sebagai contoh seorang anak bertanya mengapa orang itu tidak melaksanakan ibadah seperti kita, maka kita harus bisa memberikan penjelasan yang mampu di terima oleh akal anak agar anak paham dan mampu menerima perbedaan tersebut.

Yang kedua kita bisa mengajarkan anak rasa hormat kepada orang yang lebih tua, selain toleransi maka kita juga sekaligus mengajarkan sopan santun kepada anak. Sehingga ketika sudah dewasa nanti dia tidak tumbuh menjadi orang yang angkuh melainkan tumbuh menjadi sosok yang di segani karena mampu menghargai orang yang lebih tua darinya dan mampu menghargai perbedaan umur sekaligus perbedaan pola pikir.

Yang ketiga kita bisa memberikan Pendidikan formal yang sesuai untuk anak, kita harus bisa memilih mana instansi yang mampu memberikan pengaruh positif pada anak. Guru memiliki peran yang penting dalam menanamkan rasa toleransi pada anak. Di Indonesia adalah dengan merancang kurikulum toleransi. Metode untuk menanamkan rasa toleransi pada anak juga dapat di terapkan melalui media sehingga anak lebih mudah untuk memahami.

 

Daftar Pustaka

D.Dimyati.(2021). Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai Toleransi Pada Anak. Jurnal Pendidikan anak usia dini. Peran Guru dalam Menanamkan Nilai Toleransi pada Anak Usia Dini di Indonesia (googleusercontent.com)

Nurhatti.Fuad.(2015).Penanaman Toleransi Beragama Pada Anak Melalui Pendidikian. Jurnal toleransi beragama. PENANAMAN TOLERANSI BERAGAMA PADA ANAK MELALUI PENDIDIKAN Nurhattati Fuad Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (googleusercontent.com)

Cahyaningrum, E. S., Sudaryanti, S., & Purwanto, N. A. (2017). Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan Dan Keteladanan. Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 203–213. https://doi.org/10.21831/jpa.v6i2.17707

Sumber gambar

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.balairungpress.com%2F2014%2F07%2Fmerenungkan-toleransi%2F&psig=AOvVaw2Js8ZjgRSXi4IgGtm5YyNE&ust=1651012884475000&source=images&cd=vfe&ved=0CAwQjRxqFwoTCKil6LaksPcCFQAAAAAdAAAAABAJ

0 komentar:

Posting Komentar