Seperti halnya memilih makanan, kita sangat mempertimbangkan apapun yang sedang dikenakan terutama pada pakaian. Berbicara soal pakaian pastinya tidak jauh dari istilah fashion. Pengertian fashion atau busana adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik dengan maksud melindungi tubuh maupun memperindah penampilan tubuh,fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian.Pengertian fashion menurut Lypovettsy yaitu merupakan bentuk perubahan yang bercirikan oleh rintikan waktu yang cepat, sehingga fashion merupakan kekuatan dari individualitas dengan mengizinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dalam berbusana. Ilmuwan lain yaitu Polhemus dan Procter mengatakan bahwa fashion digunakan sebagai sinonim atau persamaan dari istilah dandanan, busana dan gaya didalam masyarakat. Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang diri seseirang bagi orang lain.Gaya berpakaian merupakan sebuah bahan penilaian awal seseorang,pakaian bisa menjadi identitas kita, sebagai ekspresi fashion juga mencirikan pengalaman hidup sosial.Selain memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi, fashion juga bisa menyampaikan pesan artifaktual yang bersifat non verbal,bisa merefleksikan,meneguhkan,mengekspresikan suasana hati seseorang serta memiliki fungsi kesopanan (modesty function) dan daya tarik.Lalu bagaimana dengan persoalan Wapres kita Bapak Ma’aruf Amin yang biasanya berbusana jas,batik bahkan sarungan dan berbaju koko. Tetapi beliau ternyata bisa tampil keren yakni dengan kaus lengan panjang berwarna oranye dan rompi kulit berwarna kecoklatan ala bikers. Jika ditinjau dari segi psikologi sosial
Seperti
halnya suasana hati yang dapat berubah-ubah begitu pula dengan gaya berbusana
seseorang. Ketika seseorang sedang dalam kondisi suasana hatinya baik, ia akan
cenderung memilih pakaian dengan warna yang melambangkan keceriaan,tetapi jika
orang tersebut kurang menyukai warna-warna cerah bisa saja digantikan dengan
tampilan yang lebih rapi dari biasanya. Dalam persoalan diatas saat Bapak Ma’ruf
Amin berbusana jas berarti menandakan jika acara yang sedang dihadirinya
bersifat formal,mulai dari interaksi sosial hingga keadaan yang bersifat
kenegaraan atau politik yang juga mengharuskan pembawaan beliau secara
formal.Untuk busana batik biasanya lebih mengarah pada kebudayaan maupun
kesenian,bisa juga digunakan pada acara formal dengan memperhatikan pemilihan
motif yang mengandung filosofi tertentu.Sedangkan untuk baju koko yang
dipasangkan dengan sarung menandakan sedang dalam kegiatan keagamaan,artinya saat
semua orang menghadap Tuhannya maka busana yang digunakan adalah busana
sewajarnya dan tidak terlalu mencolok.Tetapi untuk busana yang berkaitan dengan
kegiataan keagamaan ini tidak ada yang memberi patokan,semuanya kembali ke
selera fashion masing-masing yang dirasa nyaman dan tidak berlebihan bahkan
sampai mengganggu jalannya ibadah.Saat Bapak Ma’aruf Amin menggenakan baju
dengan warna mencolok, bisa jadi warna tersebut menggambarkan suasana hatinya
saat itu atau mungkin sedang menghadiri sebuah acara yang mengharuskan
interaksi sosial yang melibatkan banyak orang maupun acara yang menuntut
keceriaan. Jaket rompi kulit berwarna kecoklatan ala bikers,saat digunakan oleh
seseorang yang bisa dibilang tidak muda lagi menunjukkan bahwa dirinya masih
ingin tetap tampil eksis mengikuti perkembangan jaman.Bisa dibilang tidak muda
lagi tapi dengan menggunakan pakaian yang membuatnya tampil keren bahkan
terlihat lebih muda dari usianya dapat membangkitkan semangat orang yang
memakainya.
Dari
beberapa penjelasan saya diatas dapat disimpulkan selain sebagai identitas diri
(jatii diri) maupun mempercantik tampilan, gaya berbusana seseorang bisa
menggambarkan kondisi emosi saat itu. Dengan melihat cara berbusana seseorang kita
juga bisa melihat bagaimana dia cara berinteraki dengan sekitarnya dengan kata lain
bersosialisasi.
0 komentar:
Posting Komentar