27.4.22

KEAGRESIFAN YANG TERJADI PADA ANAK USIA DINI

 

KEAGRESIFAN YANG TERJADI PADA ANAK USIA DINI


PSIKOLOGI SOSIAL

Oleh :

Destiana Dini Safitri

NIM : 21310410090

Kelas Reguler (A)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Tugas Essay ke-1 Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

Semester Genap T.A 2021/2022


    Apa itu agresif? Tentu kita sudah sering mendengar kata agresif dalam kehidupan kita sehari-hari. Secara umum, arti agresif adalah suatu perilaku yang secara sengaja bermaksud untuk melukai atau menyakiti orang lain baik secara fisik maupun secara verbal. Perilaku ini sering dikaitkan/dihubungkan dengan sikap anak-anak pada usia dini yang perkembangannya cenderung melakukan apapun yang dia inginkan meskipun harus mengejek atau menyakiti anak lain. Agresif menurut Baron (dalam Kulsum, 2014:241) adalah “Tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan tujuan melukai atau mencelakakan individu lain”. Dari beberapa pengertian dan penjelasan yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa agresif merupakan suatu tindakan sengaja dengan maksud menyerang yang dapat menyakiti seseorang baik itu fisik maupun mental.

  Keagresifan merupakan reaksi alami pada anak untuk mengontrol/mengendalikan tubuh dan lingkungannya. Perilaku agresif pada anak muncul di saat ia merasakan adanya ancaman, marah, gusar, ataupun frustasi. Apa definisi anak usia dini? Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children), anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga (family child care home), pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK, dan SD (NAEYC, 1992). Hubungan pertemanan pada anak usia dini memang seringkali terjadi pertengkaran kecil bahkan hingga besar. Dari pertengkaran itu, akan mengundang anak untuk menyimpan dendam. Dari dendam yang dipendam itu akan menimbulkan sikap agesifitas si anak. Ia akan mulai menyusun siasat cara untuk membalaskan dendamnya. Tentu hal itu akan merugikan dan membahayakan, karena anak usia dini cenderung belum memikirkan dampak yang akan terjadi kedepannya. Anak biasanya akan melukai fisik atau mental musuhnya, entah itu mengejek atau bahkan memukul selama ia puas melakukannya untuk menuntaskan dendamnya. Tentu pengawasan dari orang tua sangatlah dibutuhkan.

    Terdapat beberapa solusi dan cara untuk mengatasi serta mencegah muncul dan berkembangnya tingkah laku agresif. Pertama, untuk mencegah kemunculan tingkah laku agresif bisa dengan penanaman moral sejak dini. Kedua, mengembangkan nilai-nilai yang mendukung perkembangan tingkah laku nonagresi, dan menghapus atau setidaknya mengurangi nilainilai yang mendorong perkembangan tingkah laku agresi. Ketiga, senantiasa dibiasakan untuk memberikan empati kepada orang lain sejak dini, pengembangan mencintai pada individu bisa menjadi cara yang bagus dalam upaya pencegahan mucul dan berkembangnya perilaku agresif pada anak.

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Amini, M. &. (2014). Hakikat anak usia dini. Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, 1-43.

 Tentawa, F. (2012). Perilaku Anak Agresif : Asesmen dan Intervensinya. Jurnal Psikologi, ISSN 1978-0575 Juni 2012, 162-232.

Putra, A. R. (2015). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kecenderungan perilaku agresif peserta didik di SMKN 2 Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal konseling gusjigang, 1(2).

Tentawa, F. (2012). Perilaku Anak Agresif : Asesmen dan Intervensinya. Jurnal Psikologi, ISSN 1978-0575 Juni 2012, 162-232.

 

Sumber Gambar

https://i0.wp.com/seminarparenting.com/wp-content/uploads/2017/05/tahapan-perkembangan-bahasa-anak-usia-dini-1-1.jpg?w=626&ssl=1


0 komentar:

Posting Komentar