PENYEBARAN VIRUS
KEBENCIAN DI KALANGAN REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
PSIKOLOGI SOSIAL
Oleh :
Destiana Dini Safitri
NIM : 21310410090
Kelas Reguler (A)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Tugas Essay ke-2
Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Dr.
Arundati Shinta, M. A
Semester Genap T.A 2021/2022
Saat ini, hampir setiap orang
pasti menggunakan media sosial. Media sosial yang paling banyak digunakan
antara lain, instagram, facebook, twitter, tiktok, you tube, sbap chat, dan
lain-lain. Sebenarnya apa itu media sosial? Media sosial adalah sekumpulan
aplikasi berbasis internet, beralaskan pada ideologi dan teknologi Web 2.0
sehingga memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten oleh penggunanya (Kaplan
& Haenlein, 2010). Rata-rata waktu yang dihabiskan setiap orang untuk
berselancar di media sosial semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Media
sosial tentu tak luput dengan dampak positif maupun negatif. Dampak positif
media sosial yaitu, merupakan tempat promosi yang baik dan murah, dapat
digunakan sebagai media untuk memperluas jaringan pertemanan sehingga dapat
menambah relasi, media sosial juga merupakan media komunikasi yang mudah.
Namun, ada pula dampak negatif dari media sosial yaitu, mengganggu kegiatan
belajar dan mengajar bagi remaja dan anak-anak. Mereka cenderung lebih senang
untuk berselancar di media sosial daripada membaca buku pelajaran. Selain itu
terdapat pula kemungkinan bahaya kejahatan di media sosial seperti pencurian
data pribadi, konten yang tidak senonoh, bahkan bullying. Dampak negatif yang selanjutnya
adalah adanya bahaya penipuan. Sudah bukan hal tabu terjadinya penipuan di
media sosial, banyak oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai orang lain
untuk menipu orang lain, tentu hal itu sangat merugikan orang lain.
Terdapat
banyak kasus bullying di media sosial yang kebanyakan dilakukan oleh remaja. Cyber
bullying dapat dilakukan melalui media seperti pesan text, gambar video,
panggilan telepon, e-mail, chat room, Instant Messaging (IM), Situs Media
Sosial, dan website. Situs media sosial dipercaya menjadi salah satu penyebab
utama maraknya cyber bullying. Hal ini disebabkan oleh pengguna situs media
sosial yang sebagian besar merupakan remaja dan anak-anak. Menurut psikolog,
remaja belum mempunyai kemampuan yang cukup dalam mempertimbangkan dan
mengambil keputusan yang tepat. Mereka bisa mengunggah hal-hal yang berpotensi
untuk menjatuhkan orang lain, tindakan tersebut juga akan menimbulkan komentar
dari orang lain yang bisa membuat mental seseorang menjadi buruk. Ketika remaja
sudah merasa sangat tertekan dan depresi, bukan tidak mungkin jika remaja bisa
melakukan aksi nekat seperti melukai diri sendiri atau bahkan yang lebih parah
bunuh diri.
Maka
dari itu, disarankan para remaja harus memahami dan senantiasa waspada terhadap
cara penggunaan internet yang tepat. Peran orang tua, sekolah, universitas, dan
masyarakat juga dapat membantu untuk menekan kemungkinan terjadinya cyber
bullying. Selain itu, media sosial perlu berperan aktif dalam melakukan
kampanye anti cyber bullying dan wajib memiliki fitur yang menangani
laporan-laporan terhadap kasus cyber bullying yang terjadi.
Daftar Pustaka
Anwar, F. (2017). Perubahan dan permasalahan media
sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(1), 137-144.
Hidajat, M. A. (2015). Dampak Media Sosial dalam
Cyber Bullying. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications,
6(1), 72-81.
Putri, W. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap
perilaku remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
3(1).
Zulkifli, L. (2002). Psikologi Perkembangan. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
Sumber Gambar
http://www.burangir.com/wp-content/uploads/2016/11/Dampak-Buruk-Terlalu-Eksis-di-Media-Sosial-.jpg
0 komentar:
Posting Komentar