27.4.22

PENYEBARAN VIRUS KEBENCIAN DI KALANGAN REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL

 

PENYEBARAN VIRUS KEBENCIAN DI KALANGAN REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL


PSIKOLOGI SOSIAL

Oleh :

Destiana Dini Safitri

NIM : 21310410090

Kelas Reguler (A)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Tugas Essay ke-2 Psikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

Semester Genap T.A 2021/2022


    Saat ini, hampir setiap orang pasti menggunakan media sosial. Media sosial yang paling banyak digunakan antara lain, instagram, facebook, twitter, tiktok, you tube, sbap chat, dan lain-lain. Sebenarnya apa itu media sosial? Media sosial adalah sekumpulan aplikasi berbasis internet, beralaskan pada ideologi dan teknologi Web 2.0 sehingga memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten oleh penggunanya (Kaplan & Haenlein, 2010). Rata-rata waktu yang dihabiskan setiap orang untuk berselancar di media sosial semakin meningkat dari tahun ke tahun.

    Media sosial tentu tak luput dengan dampak positif maupun negatif. Dampak positif media sosial yaitu, merupakan tempat promosi yang baik dan murah, dapat digunakan sebagai media untuk memperluas jaringan pertemanan sehingga dapat menambah relasi, media sosial juga merupakan media komunikasi yang mudah. Namun, ada pula dampak negatif dari media sosial yaitu, mengganggu kegiatan belajar dan mengajar bagi remaja dan anak-anak. Mereka cenderung lebih senang untuk berselancar di media sosial daripada membaca buku pelajaran. Selain itu terdapat pula kemungkinan bahaya kejahatan di media sosial seperti pencurian data pribadi, konten yang tidak senonoh, bahkan bullying. Dampak negatif yang selanjutnya adalah adanya bahaya penipuan. Sudah bukan hal tabu terjadinya penipuan di media sosial, banyak oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai orang lain untuk menipu orang lain, tentu hal itu sangat merugikan orang lain.

    Terdapat banyak kasus bullying di media sosial yang kebanyakan dilakukan oleh remaja. Cyber bullying dapat dilakukan melalui media seperti pesan text, gambar video, panggilan telepon, e-mail, chat room, Instant Messaging (IM), Situs Media Sosial, dan website. Situs media sosial dipercaya menjadi salah satu penyebab utama maraknya cyber bullying. Hal ini disebabkan oleh pengguna situs media sosial yang sebagian besar merupakan remaja dan anak-anak. Menurut psikolog, remaja belum mempunyai kemampuan yang cukup dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat. Mereka bisa mengunggah hal-hal yang berpotensi untuk menjatuhkan orang lain, tindakan tersebut juga akan menimbulkan komentar dari orang lain yang bisa membuat mental seseorang menjadi buruk. Ketika remaja sudah merasa sangat tertekan dan depresi, bukan tidak mungkin jika remaja bisa melakukan aksi nekat seperti melukai diri sendiri atau bahkan yang lebih parah bunuh diri.

    Maka dari itu, disarankan para remaja harus memahami dan senantiasa waspada terhadap cara penggunaan internet yang tepat. Peran orang tua, sekolah, universitas, dan masyarakat juga dapat membantu untuk menekan kemungkinan terjadinya cyber bullying. Selain itu, media sosial perlu berperan aktif dalam melakukan kampanye anti cyber bullying dan wajib memiliki fitur yang menangani laporan-laporan terhadap kasus cyber bullying yang terjadi.

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Anwar, F. (2017). Perubahan dan permasalahan media sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(1), 137-144.

Hidajat, M. A. (2015). Dampak Media Sosial dalam Cyber Bullying. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 6(1), 72-81.

Putri, W. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1).

Zulkifli, L. (2002). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

 

 

Sumber Gambar

http://www.burangir.com/wp-content/uploads/2016/11/Dampak-Buruk-Terlalu-Eksis-di-Media-Sosial-.jpg



0 komentar:

Posting Komentar