30.4.22

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIVITAS

 




Dosen Pengampu :

Dr. Arundati Shinta, MA.

Disusun Oleh :

Tiyas Wulandari (21310410108)

 Kelas Reguler

 Semester Genap T.A 2021/2022 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Dalam rentang kehidupan manusia tentunya akan melalui beberapa tahap periode, salah satunya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini remaja mengalami berbagai gejolak emosi maupun masalah hubungan sosial. Selain itu masa remaja ditandai dengan sikap mudah terpengaruh, emosi labil, cenderung tempramental, sampai dengan munculnya sikap agresivitas.

Agresif merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyakiti atau melukai orang lain secara fisik maupun psikis. Agresif dapat dikategorikan dalam bentuk fisik, verbal, aktif, pasif, langsung, dan tidak langsung ( Buss, dalam Ivancevich 2007:264). Sejalan dengan itu, Guswani & Kawuryan (2011) berpendapat bahwa agresif dapat timbul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kematangan emosi, kontrol diri, regiulitas, kecerdasan emosi, serta pengaruh media.

Salah satu hal yang mempengaruhi perilaku agresif adalah  kecerdasan emosi. Dimana kecerdasan emosi didefinisikan sebagai kemapuan emosi dalam mengendalikan diri, memilih keputusan, dan mengatur suasana hati. Individu yang memiliki kecerdasan emosi baik akan mudah menyesuaikan dengan interaksi sosial dan lingkungan masyarakat. Adapun ciri ciri individu yang memiliki kecerdasan emosi dapat dilihat dari perilaku yang ditampilkan yaitu mengenali emosi sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi irang lain, dan membina hubungan dengan baik.

Perkembangan remaja yang ideal tidak akan menonjolkan tindakan yang mengarah pada perilaku negatif. Perlu diketahui bahwa, dengan mengelola kecerdasan emosi secara tepat akan berpengaruh secara signifikan pada perilaku agresif. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosi maka akan semakin rendah perilaku agresif pada remaja.

Dari perilaku agresif dan faktor penyebab diatas, maka dapat diberikan pelayanan konselor pada remaja dalam rangka menciptakan kecerdasan emosi. Materi layanan yang dapat diberikan seperti cara memahami penyebab timbulnya emosi, pengenalan emosi, cara mengendalikan emosi, cara menghindari perilaku agresif ,sampai memahami dampak dari perilaku agresif, dan masih banyak lagi materi lainnya. Materi layanan tersebut dapat diberikan melalui tindakan sebagi berikut:

  1. Layanan Informasi

  2. Layanan Konseling Individual

  3. Layanan Bimbingan Kelompok

  4. Layanan Konseling Kelompok

     Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja dengan gejolak emosi dan perilaku yang tidak stabil, akan mudah terpengaruh dalam tindakan negatif sampai dengan agresivitas. Untuk itu remaja harus bisa mengendalikannya dengan mengelola kecerdasan emosi secara tepat. Ataupun bisa melakukan layanan materi yang biasanya disediakan oleh konselor sekolah (Bimbingan Konseling).  


DAFTAR PUSATAKA

Illahi,U. dkk. (2018). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku agresif remaja dan implikasinya dalam bimbingan dan konseling. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia). 3(2). (2018). 68-74. 






0 komentar:

Posting Komentar