18.4.22

FAKTOR BUDAYA DALAM KUALITAS KINERJA KARYAWAN

 



PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Semester Genap T.A 2021/2022

 Oleh :

Refiskha Salsa Billa (21310410095)

Kelas Reguler

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Kinerja adalah hasil kerja  seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan keahlian, pengalaman dan kesungguhan serta tepat waktu. Hasil ini merupakan kombinasi dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat karyawan, kemampuan dan penerimaan interpretasi pendelegasian tugas dan peran, dan tingkat motivasi, kekuatan pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas maka semakin tinggi pula kinerja pegawai bersangkutan 0,(Hasibuan, 2011: 9

).

Menurut Sutrisno (2010:72): Budaya organisasi adalah sistem nilai (values) atau norma (keyakinan), asumsi (asumsi) atau norma yang ditetapkan, yang ditetapkan oleh anggota organisasi setuju dan patuh. sebagai panduan untuk perilaku organisasi  dan pemecahan masalah.

Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong dan meningkatkan  kinerja organisasi, khususnya kinerja pegawai  dalam jangka pendek dan jangka panjang. Peran budaya organisasi adalah  alat untuk menentukan manajemen organisasi, mengarahkan apa yang  tidak dapat dilakukan, bagaimana mengalokasikan sumber daya organisasi dan  alat untuk menangani masalah dan peluang. Organisasi Lingkungan.

 

Ada enam kriteria pengukuran kinerja untuk karyawan termasuk (Lina, 201): (1) Kualitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuai dengan kualitas standar  perusahaan; (2) Kuantitas, yang merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuai dengan jumlah standar yang ditentukan oleh Perusahaan; (3) kecepatan, kadar bahwa suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dijelaskan dengan perhatian khusus pada kondisi penjualan lain dan waktu yang tersedia untuk kegiatan lain, (4). Biaya yang efektif, adalah tingkat  sumber daya manusia, keuangan, teknologi, dan bahan dapat dioptimalkan; (5) Kebutuhan akan pemantauan adalah tingkat Pegewau untuk bekerja dengan hati-hati tanpa  pengawasan pengawas yang ketat; (6) Masuk antar individu, adalah tingkat karyawan dalam pemeliharaan harga diri, prestise dan  kerja sama yang baik, antara kolega dan bawahan.

 

adalah bentuk yang mencerminkan sikap karyawan, kedekatan emosional dan bentuk perhatian karyawan terhadap organisasinya untuk  mencapai keberhasilan dan keberlanjutan  organisasi luthans (2012), komitmen telah dianggap sebagai salah satu sikap karyawan yang memiliki banyak  peneliti di Indonesia yang memiliki banyak peneliti bidang perilaku. Sutrisno, Harono dan Warso (2018) mengklaim bahwa organisasi yang berkomitmen dibentuk karena percaya diri, kehendak dan keinginan untuk mencapai  tujuan untuk mempertahankan keberadaannya dalam konteks organisasi yang baik atau dalam kondisi  buruk. Komitmen untuk memainkan peran penting dalam kinerja karyawan (Ramadhan, 2017), dapat bermotivasi atau mendorong seseorang untuk bertanggung jawab atas kewajibannya (Broadcastu, 2016), sehingga karyawan dapat menangani semua tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi.

 

 

Daftar Pustaka:

Kardinah Indrianna Meutia, KIM and Cahyadi Husadha, CH (2019) PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB), 4 (1). 119-126.

Ras Muis, Muhammad., Fahmi, Muhammad.(2018). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah, 1(1). 10-15. 10.36778/jesya.v1i1.7

Sumber Gambar:

www.materibelajar.co.id

 

0 komentar:

Posting Komentar