22.4.22

Cara yang Dapat Dilakukan dalam Mencari Pekerjaan


Aulia Khoiru Ummatin
21310410086
Mahasiswa Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Ketika kita telah menyelesaikan masa studinya, entah itu di tingkat SMA/ SMK /sederajat maupun di tingkat perguruan tinggi, kita pasti akan berlomba-lomba untuk mencari pekerjaan demi menyambung hidup. Kita akan mulai mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion yang kita miliki atau job yang sesuai dengan kemampuan kita mulai dari mencari lowongan pekerjaan di semua platform di internet, seperti Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn dan website media sosial lainnya. Ada juga salah satu orang dari kita yang mencari pekerjaan dengan menanyakan informasi lowongan pekerjaan kepada sanak keluarganya yang sebelumnya sudah bekerja di suatu perusahaan.

Setelah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion kita atau yang sesuai dengan keinginan kita. Kita pasti akan membaca syarat dan kriteria yang tercantum dalam lowongan pekerjaan tersebut. Dan ketika kita sudah bisa memenuhi syarat dan kriteria tersebut, kita akan langsung melamar pekerjaan tersebut. Akan tetapi, sebelum kita melamar pekerjaan tersebut, kita sudah harus mempersiapkan berkas-berkas administrasi yang diperlukan seperti surat lamaran pekerjaan, CV, beserta kelengkapan administrasi lainnya.

Selanjutnya, kita harus mengirim berkas-berkas administrasi yang sudah kita siapkan ke lembaga atau perusahaan yang kita tuju. Sambil lalu menunggu pengumuman lolos atau tidaknya seleksi berkas administrasi dan seleksi wawancara selanjutnya, kita bisa mengisi waktu luang yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pengetahuan dan wawasan kita, seperti mengikuti seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Jika kita lolos seleksi berkas administrasi, proses selanjutnya kita akan dipanggil pihak perusahaan atau lembaga untuk mengikuti seleksi wawancara.

Pada saat seleksi wawancara, kesan pertama oleh seorang HRD kepada kita mempunyai dampak yang cukup besar untuk menilai kita di kemudian hari. Maka dari itu, untuk meyakinkan pihak pewawancara kepada kita, kita harus mengatur segala sesuatu yang harus dipersiapkan dan digunakan ketika wawancara, seperti pengaturan pengaturan baju, warna baju, barang bawaan, sepatu, serta kondisi tubuh saat memasuki ruangan.

Selama wawancara berlangsung, kita harus memperlihatkan kualitas yang cocok dengan apa yang dicari oleh perusahaan. Salah satunya adalah dengan menggunakan psikologi warna. Nijdam menuliskan bahwa dalam bukunya Theory of Colours, Goethe menyatakan bahwa setiap warna memiliki kesan yang positif dan kesan yang negatif yang berpengaruh pada emosi. Contoh, warna kuning, kuning-merah, merah kuning akan menimbulkan efek suka cita dan menunjukkan pribadi yang cepat, ceria, hangat, serta mempunyai passion yang tinggi. Warna biru, merah-biru, biru merah menimbulkan efek sedih pada emosi. Warna merah menimbulkan efek semangat dan menunjukkan pribadi yang bermartabat. Warna hijau menunjukkan pribadi yang mempunyai sifat tenang.

Bahasa tubuh yang dilihat ketika wawancara meliputi bahasa tubuh saat berjabat tangan, bahasa tubuh saat duduk, kontak mata, posisi tangan, posisi kaki dan ekspresi wajah. Hindari gerakan yang berlebihan atau tidak diperlukan karena gerakan tersebut akan menandakan kita dalam keadaan grogi. Tetap tenang, santai, murah senyum dan ikuti tiap alur yang diberikan oleh pewawancara.

Untuk meyakinkan perusahaan atau lembaga bahwa kita adalah orang yang benar-benar sesuai dengan posisi yang dicari caranya adalah dengan menunjukkan bukti bukan janji. Contoh jawabannya adalah “Saat kuliah saya ingin untuk bisa lulus dengan 3,5 tahun. Hal itu bisa saya capai dan membuktikan bahwa saya akan kerja keras untuk mencapai target yang diinginkan.”. Usahakan hindari alasan personal dengan jawaban “Saya mempunyai kompetensi yang sesuai, sehingga saya merupakan orang yang tepat untuk mengisi posisi ini.”

Ketika ditanyakan tentang gaji, lebih baik tidak memberikan jawaban nominal gaji di interview pertama. Tunggu sampai ada gambaran jelas terkait posisi pekerjaan yang ditawarkan. Untuk freshgraduate sebaiknya jangan menanyakan topik tentang gaji duluan. Sebelum interview, kita juga bisa meriset tentang gaji yang meliputi perhitungan UMR sesuai lokasi, besar kebutuhan sehari-hari, nilai gaji di industri dan posisi kerja, lalu mengelompokkan besaran gaji dalam bentuk range.

Dengan essay ini, semoga salah satu dari kita yang ingin melamar pekerjaan sedikit terbantu ketika proses interview nanti.

 


DAFTAR PUSTAKA 

Ami, E. 2021. 5 Trik Psikologi untuk Hadapi Wawancaea Kerja, Peluang Lolos Meningkat. URL : https://www.idntimes.com/life/career/eka-amira/trik-psikologi-untuk-hadapi-waw ancara-kerja-c1c2/5 . Diakses tanggal 22 April 2022

Pratama, A. 2018. Hindari 7 Bahasa Tubuh Ini Saat Interview Kerja. URL : https://merahputih.com/post/read/hindari-7-bahasa-tubuh-ini-saat-interview-kerja  . Diakses tanggal 22 April 2022

Siregar, N. S. S. 2002. Metode dan Teknik Wawancara. URL : http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/13349 . Diakses tanggal 21 April 2022.

Yogananti, A. F. 2015. Pengaruh Psikologi Kombinasi Warna dalam Website. Andharupa : Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia. 1 (1). 45-54.

0 komentar:

Posting Komentar