22.4.22

Komunikasi dan Koordinasi Manajemen Personalia di Sekolah


Aulia Khoiru Ummatin
21310410086
Mahasiswa Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

 

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa struktur organisasi yang dikembangkan dalam beberapa kelompok berdasarkan fungsi-fungsinya agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai tujuan visi dan misi yang dibangun di awal. Salah satu bagian dari struktur tersebut adalah bagian personalia.

Personalia merupakan sebuah departemen yang yang memiliki tugas untuk melaksanakan serangkaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, terutama yang mengatur ke bagian administratif. Fungsi dari personalia adalah untuk mengatur tentang hubungan kerja yang terjadi antara instansi atau organisasi dan karyawan. Hal ini juga dikenal dengan sebutan manajemen personalia.

Di sebuah yayasan yang menaungi lembaga integrasi antara sekolah dan pesantren diperlukan struktur yang benar-benar konkret, visi dan misi yang jelas, serta pengaplikasian visi dan misi oleh anggota-anggota organisasi sekolah tersebut. Akan tetapi, hal tersebut tidak terpenuhi yang mengakibatkan ketimpangan tugas dan fungsi dalam lembaga tersebut. Otomatis manajemen personalia di lembaga tersebut tidak berjalan dengan baik.

Padahal tujuan penting manajemen personalia adalah untuk membangun stabilitas organisasi, antara lain untuk meningkatkan kualitas para guru dan staff dan memaksimalkan potensi semua personel. Untuk merealisasikan tujuan sekolah, maka ada strategi dalam manajemen personalia, yaitu strategi rekrutmen dan seleksi, strategi perencanaan personel, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja, strategi kompensasi dan strategi hubungan antar personel.

Sayangnya, di lembaga tersebut yang menjadi bagian personalia masih belum menerapkan tujuan penting manajemen personalia yang sebenarnya. Beberapa contoh yang dapat dibahas di sini, yaitu tentang komunikasi antar anggota karyawan guru dan staff. Dalam keseharian aktivitas-aktivitas organisasi dibutuhkan komunikasi yang baik antar karyawan, akan tetapi di lembaga tersebut komunikasi yang terjadi sangat buruk sekali. Akibatnya, para karyawan seringkali kecewa dan tidak puas dengan keadaan yang terjadi dan karyawan tidak bisa menyuarakan pendapatnya tentang apa yang terjadi di lapangan karena keegoisan bagian personalia tersebut.

Contoh lainnya adalah ketika lembaga mengadakan pelatihan kepada karyawan guru dan staffnya. Pelatihan tersebut diadakan untuk menunjang pengetahuan guru dan staff lebih dalam yang sesuai dengan visi misi lembaga tersebut. Salah satu visi misinya adalah menerapkan disiplin positif kepada para santri atau siswa-siswanya. Salah satu karyawan dari lembaga tersebut sebelum pelatihan sudah menerapkan disiplin positif tersebut kepada para siswa, akan tetapi leader lembaga tersebut sama sekali tidak menerapkan hal yang sudah menjadi visi misi lembaganya. Setelah pelatihan para karyawan guru dan staff diadakan, seharusnya apa yang menjadi kritik dan saran dalam pembahasan bisa diterapkan di lembaga tersebut. Akan tetapi, seorang pemimpin tetap teguh pada pendiriannya yang sangat bertolak belakang dengan visi misi lembaga dan menganggap hal tersebut sepele. Padahal, hal tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap para karyawan guru dan staff, khususnya para siswa yang mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari pemimpin tersebut.

Dari semua hal di atas yang sudah disebutkan, salah satu karyawan merasa percuma diadakan pelatihan untuk para karyawan guru dan staff jika pada akhirnya pemimpin dari sebuah lembaga tersebut tidak menerapkan apa yang sudah didapatkan. Karena tidak mengubah lembaga tersebut menjadi lebih baik, tetapi sebaliknya sebab terus menerus mendapatkan protes dari para karyawan guru, staff, siswa dan para orang tua.


DAFTAR PUSTAKA

Adminitrastor. 2021. Yuk Intip Perbedaan HRD dan Personalia yang Perlu Anda Tahu. URL : https://www.sakura-system.co.id/blog/yuk-intip-perbedaan-hrd-dan-personalia-yang-perlu-anda-tahu/article-sss00021.html . Diakses tanggal 20 April 2022.

Asrin, B. & Arwildayanto. 2014. Konstruksi Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah Bermutu. Musyawarah Kerja APMAPI dan Temu Ilmiah Nasional Manajemen Pendidikan. 28-30 November 2014, Gorontalo, Indonesia. 234-244.

Hasmawati,F. 2011. Kekuatan Manajemen dalam Pengembangan Personalia. Medan : Penerbit Duta Azhar.

Izzati, U. A. & Mulyana, O. P. 2019. Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya : Penerbit Bintang Surabaya.

Nurlia. 2019. Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Pengukuran Kualitas Pelayanan (Perbandingan Antara Ekspektasi/Harapan dengan Hasil Kerja). Meraja Journal.  2(2). 51-66.

0 komentar:

Posting Komentar