6.1.22

VOLUNTEER VAKSINASI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENGABDIAN MASYARAKAT

 ESSAY PSIKOLOGI INOVASI PENGABDIAN MASYARAKAT


Exwati Miatari (193010410030)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA

        Relawan (Volunteer) merupakan individu ataupun sekelompok orang yang memiliki kemampuan ataupun keperdulian untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kesukarelaan, ikhlas serta memiliki maksud keperdulian akan lingkungan sosialnya.  Menurut Schroeder (1998) adalah individu yang rela menyumbangkan tenaga atau jasa, kemampuan dan waktunya tanpa mendapatkan upah secara finansial atau tanpa mengharapkan keuntungan materi dari organisasi pelayanan yang mengorganisasi suatu kegiatan tertentu secara formal. Selain itu, kegiatan yang dilakukan relawan adalah memiliki tujuan untuk meolong orang lain tanpa adanya harapan akan imbalan.

            Dalam memanfaatkan waktu libur perkuliah saya menggunakan waktu luang yang tersisa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menambah pengalaman serta dapat mengasah kemampuan yang saya miliki seperti menjadi salah satu volunteer percepatan vaksinasi DIY yang bekerjasama oleh DINKES sebagai admin P-Care yang diadakan oleh MRI ACT DIY. Kegiatan tersebut dilakukan selama kurang lebih 6 pekan. Namun dalam kesempatan tersebut saya dapat mengikuti kegiatan vaksinasi sebanyak 3x pelaksanaan. Dalam proses pelaksanaanya, semua relawan (volunteer) diberikan arahan terlebih dahulu bagaimana kinerja yang harus dilakukan. Karena dalam proses vaksinasi terdapat 3 divisi yang dibutuhkan, yaitu medis, admin observer dan yang terakhir admin p-care. 

     

        Kegiatan tersebut dilakukan dengan adanya kesukarelaan yang dilakukan oleh masyarakat khususnya para mahasiswa yang mendominasi mendaftar sebagai volunteer percepatan vaksinasi DIY. Mereka memanfaatkan waktu luang yang di miliki untuk melakukan kegiatan pengabdian terhadap masyarakat salah satunya dengan menjadi bagian dari relawan percepatan vaksinasi DIY. Adanya kegiatan tersebut juga merupakan salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Selain itu, adanya kegiatan tersebut juga merupakan salah satu ajang terhadap individu khususnya remaja untuk dapat meningkatkan rasa keperduliannya terhadap sesama dan meningkatkan keperdulian sosialnya, dimana banyak saat ini didapati individu yang enggan perduli akan masyarakat disekitarnya, banyak anak muda yang lebih suka bermain-main dengan teman-temannya dari pada melakukan kegiatan pengabdian sosial terhadap masyarakat.

            Dalam kegiatan tersebut saya merasa bersyukur dan beruntung karena dapat berkesempatan dan bergabung menjadi relawan aksi vaksinasi DIY yang bekerjasama dengan DINKES. Karena dalam proses pendafatranya, kita tidak diminta biaya admistrsi untuk dapat bergabung dalam TIM relawan, namun yang dibutuhkan ialah kesungguhan serta keikhlasan dalam menjalankan tugas tersebut dengan tanpa paksaan, dan juga tidak diberikan upah. Pada proses pendaftaran tersebut benar-benar murni akan kesungguhan untuk pengabdian kepada masyarakat, ikhlas dalam membantu, serta tidak menginginkan suatu imbalan yang akan didapatkan. Selama kegiatan itu berlangsung banyak sekali hal-hal baru yang saya dapatkan, seperti pengalaman baru, teman baru, pengetahuan baru, wawasan yang bertambah dan hal-hal positif lainnya. 

            Kegiatan ini berlangsung ternyata diluar dari dugaan, karena terhitung kurang lebih 6 pekan. Banyak sekali suka duka selama pelaksanaan ini berlangsung mulai dari masalah jaringan yang lemot, akun P-Care yang trobel, tempat yang sempit, permasalahan input data yang belum terdaftakan pada perduli lindungi, data yang membeludak diluar dari ekpetasi serta mengharuskan untuk lembur dalam penginputan data, dll. Namun adanya hal tersebut tentunya akan menjadi sebuah kenangan dan pengalaman yang tidak akan dapat terlupakan. Ditambah lagi dengan kekompakan antar rekawan yang selalu menolong dan membantu temannya yang mengalami kesulitan dan juga sikap toleransi yang tinggi anatar individu membuat semua permasalahan yang ada tidak begitu sulit untuk diatasi.

            Pada akhir kegiatan pelaksanaan percepatan vaksinasi ini pun tidak dibubarkan begitu saja. Akan tetapi terdapat suatu acara pembubaran volunteer vaksinasi sekaligus apresiasi selama kurang lebih 6 pekan dan selama membersamai kegiatan tersebut hingga kegiatan selesai. Dalam pembubaran volunteer itu pun kita diberikan sebuah apresiasi dengan sertifikat, pin MRI (mayarakat relawan Indonesia) dari dari panitia, serta uang pembinaan yang diberikan oleh DINKES untuk mengapresiasi kinerja dan ucapan terima kasih karena telah bersedia untuk meluangkan waktunya menjadi salah satu volunteer dalam aksi percepatan vaksinasi. Sertifikat dan uang pembinaan tersebut diberikan secara langsung oleh panitia saat proses pembubaran dari kegiatan vaksinasi. Meskipun pada mulanya para volunteer tidak mengetahui akan mendapatkan hal tersebut sebelumnya, karena dari awal melakukan pendaftaran atau bergabung menjadi volunteer memang tidak diberitahu jika akan mendapatkan hal tersebut tetapi hal tersebut memang murni pemberian dari DINKES untuk para volunteer bukan dari pihak panitia penyelenggara.

Referensi:

Retno Barunawati Ayu, M. R. (2019). HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KREDIBILITAS RELAWAN KAKAK ASUH. Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.6 (3), 6349-6353.

0 komentar:

Posting Komentar