Disusun Oleh : Argasyah Ahmad Al Kabir
NIM : 20310410036
Mata Kuliah : Psikologi Manajemen dan Organisasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Dalam sebuah pekerjaan pastinya kita sering menemukan beberapa masalah. salah satunya ialah pimpinan yang tegas atau biasa disebut galak. Dalam benak hati ingin meninggalkan pekerjaan tersebut namun sudah terlanjur nyaman dan tuntutan kehidupan yang harus terus dicukupi.
Bekerja dan memiliki bos yang baik adalah keinginan dari setiap karyawan. Karena bila bos baik serta pengertian, setiap karyawan pun akan loyal dan betah untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Namun, keinginan tersebut tidak bisa selamanya terpenuhi. Anda harus menyiapkan mental ketika memang bos diperusahaan tempat bekerja memiliki sifat galak.
Jika Anda berhadapan dengan bos galak pun tidak bijak rasanya harus mengundurkan diri saat itu juga. Justru keadaan tersebut harus dihadapi dan anggap sebagai tantangan di dunia kerja yang memang harus ditaklukan.
1. Jangan Diambil Hati dan Ambil Sisi Baiknya
Mulai sekarang cobalah untuk bersikap santai dan jangan terlalu diambil hati ketika bos mengkritik atau mengucapkan sesuatu yang tidak seharusnya.
Dengarkan dengan seksama apa yang bos katakana. Boleh jadi, ketika kita mendengarnya ucapannya ada bagian sisi baik yang bisa keterima untuk diperbaiki selanjutnya.
Namun jika ada ucapan buruk yang dilontarkan, disinilah kita harus menganggapnya seperti angin lalu dan jangan diambil hati.
Dengan membiasakan bersikap seperti itu, maka Anda tidak akan mudah stress, menyerah, ataupun depresi. Belajarlah untuk menjadi pribadi yang positif dan bisa menerima kenyataan yang terjadi di depan mata.
Contohnya, bila bos Anda mengoceh dan mengkritik pekerjaan yang melebihi deadline. Kemudian bos Anda menyangkut pautkan dengan kebiasaan para karyawan yang tidak displin dan lain sebagainya.
Nah, ketia beliau marah ada kata-kata yang sebenarnya tidak perlu diucapkan. Anggap saja bos sedang mengingatkan kita untuk bia lebih displin dan mengubah kebiasaan yang tidak seharunya.
Adapun kata-kata yang tidak pantas tersebut, anggaplah sebagai angin lalu yang tidak perlu dimasukkan ke hati.
2. Intropeksi Diri
ntropeksi diri perlu dilakukan ketika rentang waktu bos marah dan menegur kepada Anda cukup sering.
Anda harus berpikir tentang penyebab bos marah dan terus menegur, apakah memang pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai? Ada yang pekerjaan yang terlewat? Hasil pekerjaan kurang memuaskan? Dan kemungkinan lainnya yang boleh jadi ada kesalahan fatal dimatanya.
Pertanyaan dari hasil intropeksi ini bisa Anda tanyakan terlebih dahulu kepada teman-teman di satu divisi atau teman lain yang sudah senior di tempat Anda bekerja.
Jika jawabannya belum puas, Anda bisa menanyakan langsung kepada bos diwaktu dan kondisi yang tepat. Karena bila bos Anda sedang dalam kondisi baik maka apa yang And atanyakan boleh jadi bisa terjawab.
Beda halnya ketika Anda menanyakan hal tersebut saat itu juga, ketika bos sedang marah-marah dan emosi sedang tidak menentu, pasti yang akan didapat adalah ucapan atau kata-kata yang tidak enak didengar.
3. Cari Tahu Tentang Standar Kerja yang Diinginkan Bos
Biasanya bos akan marah dan terlihat galak ketika pekerjaan atau situasi yang ada di kantor tidak sesuai dengan keinginannya.
Jika hal tersebut menjadi faktor utama, maka Anda harus mencari tahu tentang standar kerja yang diinginkannya.
Tentang standar kerja ini memang patut diketahui oleh seluruh karyawan di perusahaan tersebut agar ritme kerja di perusahaan bisa berjalan dengan baik.
Kita pun harus berpikir wajar ketika bos menjadi marah dan galak apabila ada karyawan yang tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan aturan tersebut.
Maka dari itu, seharunya pihak HRD atau tim satu divisi saling mengingatkan tentang kinerja yang harus dipatuhi karyawan ketika pertama kali masuk atau ketika ada perubahan.
Sebaiknya hal ini perlu dilakukan dan dipenuhi karena bagaimana pun juga Anda bekerja di perusahaan yang bos Anda pimpin.
Sikap mencari tahu tentang standar kerja ini tidak akan membuat Anda ‘’bodoh’’, melainkan sikap bijak yang memang sudah seharunya dilakukan ketika bos merasa tidak sesuai dengan pekerjaan Anda.
4. Tetap Fokus pada Pekerjaan
Walaupun bos Anda galak, jangan sampai Anda terpengaruh dan terbebani lebih dalam sehingga tidak fokus pada pekerjaan.
Memiliki bos galak dan sering mendengar kata-kata yang tidak seharunya diucapkan memang akan membuat tidak semanta dalam bekerja.
Tetapi, ingat bila Anda tidak fokus dan pekerjaan menjadi terbengkalai, bos Anda yang galak akan lebih marah lagi jika Anda tidak mengerjakan pekerjaan tersebut.
Sisi terburuknya, Anda bisa mendapatkan surat peringatan atau pemecatan dari bos karena kinerja pekerjaan yang terus menurun.
Dalam hal ini, mungkin bos Anda yang salah, hanya perlu diingat galaknya bos tersebut bisa jadi karena ‘’gaya’’ komunikasinya yang seperti itu.
Daripada memikirkan dan membuat Anda rugi, lebih baik fokus pada pekerjaan Anda dan selesaikan pekerjaan yang menjaid tanggung jawab Anda.
5. Mengidentifikasi Pemicu dari Sikap Bos yang Galak
Anda harus yakin bahwa bos yang galak ini pasti tidak akan selamanya. Boleh jadi, bos galaka yang saat ini Anda kenal, dulunya tidak demikian.
Ataupun bisa saja Anda mendapati bos galak selama tiga hari ini yang membuat para karyawan di kantor pun kebingungan dengan sikapnya dan terkena imbasnya.
Jika sudah menapati cerita dan gejala di atas, boleh jadi bos memang tidak galak ‘’permanen’’ ada sesuatu yang membuatnya seperti itu sehingga berdampak pada pekerjaan.
Sebaiknya yang perlu Anda lakukan adalah mencari tahu serta mengidentifikasi penyebab bos galak.
Anda bisa mengetahuinya dari asisten pribadi, sekretaris, supir, dan lain sebagainya. Karena informasi kecil yang Ada terima tentang bos, maka disitulah Anda bisa menempatkan diri untuk bersikap didepanya dan tidak melakukan apapun yang memicu kemarahan.
Demikian artikel yang saya buat, semoga bermanfaat bagi kalian kaum anti warisan orangtua. like bila kalian suka dist like bila tidak suka. Saya Arga jangan lupa bahagai.
0 komentar:
Posting Komentar